Seorang profesor sampai bilang keajaiban.
Tepat hari ini, 3 Juni, 25 tahun yang lalu, seorang Roberto Carlos mencetak tendangan bebas paling ikonik sepanjang kariernya saat tim nasional Brasil melawan Prancis.
Dalam sebuah pertandingan Tournoi de France pada 1997, bek kiri legendaris itu melepaskan tendangan bebas melewati pagar betis dari jarak sekitar 40 yard (36,5 meter).
Sepakannya itu jelas menentang hukum fisika, dengan kecepatan mencapai 136.7kph. Bola sepakan Carlos meluncur seperti bumerang, berbelok lalu menggetarkan gawang yang dijaga kiper sekelas Fabien Barthez yang bahkan tidak bergerak dan hanya bisa menyaksikan bola masuk.
Gol Carlos itu banyak dibicarakan dan bahkan dianalisis oleh beberapa ilmuwan fisika. Profesor Luis Fernando Fontanari dari Universitas Sao Paulo hanya bisa sampai pada kesimpulan bahwa itu adalah "keajaiban".
"Meskipun fisika menjelaskan lintasan bola dengan sempurna, kondisi pada saat itu - seperti kekuatan tendangan, titik tumbukan kaki Roberto Carlos pada bola, dan jarak ke gawang - sangat jarang sehingga kita bisa menyebutnya keajaiban," jelasnya.
Carlos, yang memenangkan tiga Liga Champions bersama Real Madrid, menciptakan kembali momen serupa di level klub bertahun-tahun kemudian.
Pada 2015, ia mengulang teknik tendangannya tersebut untuk golnya yang paling ikonik.
"Saya selalu menendang bola mati pada katup karena itu bagian tersulit dari bola dan Anda mendapatkan lebih banyak kekuatan," katanya kepada FourFourTwo.
"Saya selalu menendang bola dari kiri bawah ke kanan atas, yang membantunya berbelok.”
"Saya akan selalu mengingat iklan di balik gawang. Saya mengincar 'A' di La Poste, tetapi ketika saya melakukan tembakan, jaraknya bermil-mil jauhnya dari itu - menuju iklan yang berbeda!”
"Bocah bola itu juga menyingkir dari tembakan. Dia seharusnya lebih percaya pada saya!"
Seorang spesialis tendangan bebas, Carlos, biasa melakukan taruhan bola mati mingguan dengan David Beckham selama era Galacticos di Santiago Bernabeu.
Yang kalah dalam kontes 30 menit harus membayar untuk makan malam dan Carlos yang lebih sering menang.
Dia mengatakan kepada SPORTbible: "Orang yang kalah dalam kompetisi setiap minggu akan membayar untuk makan malam. Saya menang lebih banyak, dia (Beckham) membayar lebih.”
Memang sejauh ini belum ada yang mengalahkan kemampuan Carlos dalam hal teknik tendangan bebas.
Dalam sebuah pertandingan Tournoi de France pada 1997, bek kiri legendaris itu melepaskan tendangan bebas melewati pagar betis dari jarak sekitar 40 yard (36,5 meter).
BACA ANALISIS LAINNYA
Peringkat 5 Gelandang Ligue 1 Paling Diremehkan
Peringkat 5 Gelandang Ligue 1 Paling Diremehkan
Carlos, yang memenangkan tiga Liga Champions bersama Real Madrid, menciptakan kembali momen serupa di level klub bertahun-tahun kemudian.
BACA ANALISIS LAINNYA
Erling Haaland Gabung, Kedalaman Skuad Man City Musim Depan Bikin Kagum
Erling Haaland Gabung, Kedalaman Skuad Man City Musim Depan Bikin Kagum
"Saya selalu menendang bola mati pada katup karena itu bagian tersulit dari bola dan Anda mendapatkan lebih banyak kekuatan," katanya kepada FourFourTwo.
"Saya akan selalu mengingat iklan di balik gawang. Saya mengincar 'A' di La Poste, tetapi ketika saya melakukan tembakan, jaraknya bermil-mil jauhnya dari itu - menuju iklan yang berbeda!”
Seorang spesialis tendangan bebas, Carlos, biasa melakukan taruhan bola mati mingguan dengan David Beckham selama era Galacticos di Santiago Bernabeu.
Yang kalah dalam kontes 30 menit harus membayar untuk makan malam dan Carlos yang lebih sering menang.
Dia mengatakan kepada SPORTbible: "Orang yang kalah dalam kompetisi setiap minggu akan membayar untuk makan malam. Saya menang lebih banyak, dia (Beckham) membayar lebih.”
Memang sejauh ini belum ada yang mengalahkan kemampuan Carlos dalam hal teknik tendangan bebas.