Sistem turnamen junior ini unik dan beda. Simak penjelasannya..
Tim nasional Indonesia U-19 memiliki kesempatan terakhir untuk kembali menghasilkan kemenangan di Toulon Tournament 2022 seperti saat bertemu Ghana. Garuda Muda akan menghadapi Aljazair U-23 pada play-off perebutan posisi kesembilan di Stade Fernand-Fournier, Arles, Rabu (8/6/2022) malam WIB.

Diikuti 12 peserta, Tournoi Maurice Revello memodifikasi sistem kompetisi sejak 2018. Selain empat tim terbaik yang menuju semifinal, delapan tim tersisa juga akan menghadapi play-off lain. Ini untuk menentukan peringkat 5-11.

Lawan yang akan dihadapi pada play-off untuk menentukan peringkat akhir didasarkan pada hasil sepanjang fase grup. Untuk empat tim semifinal akan mempertemukan Prancis (juara Grup A) dengan Meksiko (runner-up terbaik dari Grup B) dan Venezuela (juara Grup B) dengan Kolombia (juara Grup C).

Selanjutnya, untuk play-off perebutan posisi kelima, tujuh, sembilan, dan 11 ditentukan berdasarkan poin yang didapatkan di fase grup. Contohnya, Argentina (runner-up Grup A, 6 poin) bertemu Jepang (runner-up Grup C, 4 poin).

Lalu, perebutan posisi ketujuh mempertemukan Panama (peringkat 3 Grup A, 5 poin) melawan Komoro (peringkat 3 Grup C, 4 poin). Posisi kesembilan, ada Indonesia (peringkat 3 Grup B, 3 poin) melawan Aljazair (peringkat 4 Grup C, 3 poin). Terakhir, posisi 11 menampilkan Ghana (peringkat 4 Grup B, 0 poin) dengan Arab Saudi (peringkat 4 Grup A, 0 poin).

Dengan sistem seperti ini, Indonesia masih memiliki satu kesempatan lagi untuk unjuk kemampuan. Pasukan Dzenan Radoncic bisa kembali ke Jakarta dengan senyum merekah jika mampu mengalahkan Aljazair.



Mudah? Tentu saja tidak! Pasalnya, tim dari Afrika Utara itu menggunakan skuad U-23 dengan pemain-pemain berusia 20-21 tahun dan beberapa diantaranya 19 tahun. Sementara Indonesia tampil dengan U-19 dengan mayoritas berusia 17-19 tahun. Itu karena tim ini diproyeksikan ke Piala Dunia U-20 2023.

Di pertandingan sebelumnya, Aljazair mengalahkan Komoro 2-0. Tapi, mereka menyerah dari Jepang 0-1 dan Kolombia 1-2.

Dari segi materi, pemain-pemain The Young Fennec Foxes juga jauh lebih berkualitas. Mereka punya pemain-pemain yang berbasis di Eropa. Sebut saja Yanis Guermouche (Montpellier), Anis Hadj Moussa (RC Lens), Nassim Benaissa dan Teddy Boulhendi (OGC Nice), Joakim Kada (Marseille), Reda Benchaa (Dijon), hingga Naim Laidouni dan Yuliwes (Clermont).

"Jadi, tim ini dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20. Sejauh ini mereka bekerja dengan baik. Saya senang, mereka berkembang pesat, mereka belajar banyak tentang sepakbola dunia," ujar Radoncic di situs resmi Tournoi Maurice Revello.

Semoga berhasil!