Tak sabar melihat perubahan skema Spurs jika Eriksen bergabung.
Tidak ada yang meragukan Christian Eriksen adalah salah satu gelandang hebat di dunia. Pria asal Denmark itu pernah bermain untuk Tottenham selama tujuh musim (2013–2020), dia tampil sebanyak 226 kali dan mencetak 51 gol.
Eriksen bisa dibilang menjadi pemain paling populer di Liga Premier waktu itu. Dan, sejak kepindahannya ke Inter Milan, belum ada playmaker yang bisa lebih hebat dari Eriksen di Tottenham saat ini.
Eriksen sempat istirahat dari sepakbola setelah mengalami serangan jantung yang mengejutkan dunia sepakbola selama Euro 2020 musim panas lalu, tapi kini Eriksen kembali bermain tampak hebat seperti biasa selama masa singkatnya di Brentford.
Pemain timnas Denmark berusia 30 tahun itu menandatangani kontrak jangka pendek bersama The Bees pada Januari 2022 dan kemudian memainkan peran penting dalam performa luar biasa mereka di paruh kedua musim 2021/2022.
Brentford dilaporkan telah menawarkan Eriksen kontrak jangka panjang dan menunggu jawabannya, tetapi ada saran bahwa dia ingin bermain di Liga Champions, dan sebagai agen bebas, dia bisa memilih untuk bergabung dengan mantan klubnya, Tottenham Hotspur.
Setelah menggeser rival London utara mereka (Arsenal) untuk menduduki posisi empat besar, Spurs adalah salah satu tujuan potensial Eriksen. Itu masuk akal mengingat hubungan baiknya dengan pelatih kepala Antonio Conte.
Eriksen membutuhkan waktu untuk memahami gaya Conte dan sering kali dibiarkan di bangku cadangan, tetapi dia secara bertahap menjadi pemain penting di Inter Milan, tampil lebih hebat di lini tengah selama kemenangan gelar Serie A 2020/2021.
Ini adalah peran yang dia replikasi di Brentford, yakni bermain di lini tengah di bawah rekan senegaranya dari Denmark, Frank. Berbeda dengan posisi lebih maju yang dia gunakan dalam 4-2-3-1 favorit Mauricio Pochettino di Tottenham.
“Di Inter, kami bermain dengan 3-5-2. Pada saat itu Christian (Eriksen) terbiasa bermain di belakang striker dengan 4-2-3-1 di Tottenham,” kata Conte kepada football.london pada April 2022.
“Jadi, saya pikir dia membutuhkan sedikit waktu untuk memahami ide saya tentang sepakbola. Tetapi, ketika dia melakukan ini, dia menjadi pemain yang sangat penting bagi kami. Saya melihat di Brentford mereka terkadang bermain 3-5-2 atau 3-4-3. Dan, dalam 3-5-2, dia melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan dengan Inter dengan menjadi playmaker mereka, tetapi ketika Anda memiliki pemain dengan ketersediaan besar untuk meningkatkan diri dan menempatkan diri mereka pada layanan tim, lebih mudah bagi seorang manajer," pungkas pelatih asal Italia itu.
“Christian adalah salah satu dari tipe pemain seperti ini. Saya tidak ingat sekali pun bahwa dia mengeluh ketika dia berada di bangku cadangan. Seorang pemain top, orang top di setiap momen,” tambah Conte.
Jika Eriksen tiba di Spurs musim panas ini, dia akan memberi Conte opsi untuk beralih formasi dari 3-4-2-1 dan lebih kepada 3-5-2 atau 3-4-3 dengan pemain Denmark di lini tengah tiga orang.
Mengingat hal ini, kami telah memutuskan untuk membandingkan Eriksen dengan para pemain yang kemungkinan besar akan bersaing untuk mendapatkan tempat di Starting XI pilihan pertama Conte musim depan, termasuk Rodrigo Bentancur, Pierre-Emile Hojbjerg, Harry Winks, dan Oliver Skipp.
Namun, mengingat pengalamannya bermain dalam peran lini tengah menyerang yang lebih maju dengan Harry Kane dan Son Heung-min, kami juga membandingkan statistiknya dengan Steven Bergwijn dan Lucas Moura.
Bergwijn dan Moura adalah tipe pesepakbola yang benar-benar berbeda, tetapi mereka memainkan peran rotasi skuad di bawah Conte musim lalu. Mereka masih bisa ditantang dalam hal opsi untuk ekstra kreatif dan dorongan menyerang dari bangku cadangan yang sering menjadi peran Eriksen di bawah Conte saat di Inter.
Kami belum memasukkan Kane, Son, atau Dejan Kulusevski di sini, yang lebih banyak menyerang dalam sistem Conte, meskipun tidak sepenuhnya mustahil bahwa Eriksen dapat digunakan di salah satu dari dua slot di belakang Kane dalam formasi 3-4-2-1.
Untuk itu, mari kita lihat perbandingan statistik Eriksen dengan gelandang Tottenham 2021/2022.
Gol
Steven Bergwijn – 3
Lucas Moura – 2
Pierre-Emile Hojbjerg – 2
Christian Eriksen – 1
Rodrigo Bentancur – 0
Harry Winks – 0
Oliver Skipp – 0
Assist
Lucas Moura – 6
Christian Eriksen – 4
Rodrigo Bentancur – 4
Pierre-Emile Hojbjerg – 2
Harry Winks – 1
Steven Bergwijn – 1
Oliver Skipp – 0
Menit per gol atau assist
Steven Bergwijn – 137,75
Christian Eriksen – 187,6
Lucas Moura – 221,75
Rodrigo Bentancur – 341,75
Pierre-Emile Hojbjerg – 799,75
Harry Winks – 908
Oliver Skipp – T/A
Peluang tercipta per 90 menit
Christian Eriksen – 2,9
Lucas Moura – 1,7
Steven Bergwijn – 1,3
Harry Winks – 1,1
Rodrigo Bentancur – 1,0
Pierre-Emile Hojbjerg – 0,7
Oliver Skipp – 0,5
Dribel sukses per 90 menit (tingkat keberhasilan)
Lucas Moura – 2,8 (59%)
Steven Bergwijn – 1,6 (48%)
Pierre-Emile Hojbjerg – 1,2 (70%)
Rodrigo Bentancur – 0,9 (69%)
Christian Eriksen – 0,8 (53% )
Harry Winks – 0,8 (53%)
Oliver Skipp – 0,3 (75%)
Umpan Selesai per 90 (Akurasi passing)
Pierre-Emile Hojbjerg – 71,2 (89,7%)
Rodrigo Bentancur – 66,3 (90%)
Harry Winks – 64,7 (88,2%)
Oliver Skipp – 56,4 (90,1%)
Christian Eriksen – 52,2 (80,9%)
Lucas Moura – 36,8 (76,7%)
Steven Bergwijn – 27 (84,2%)
Tekel sukses per 90 menit (tingkat keberhasilan)
Rodrigo Bentancur – 2,4 (70%)
Oliver Skipp – 2,2 (66%)
Pierre-Emile Hojbjerg – 2,2 (62%)
Harry Winks – 1,5 (53%)
Lucas Moura – 1,3 (50% )
Christian Eriksen – 1,2 (57%)
Steven Bergwijn – 0,5 (25%)
Intersepsi per 90 menit
Harry Winks – 1,6
Pierre-Emile Hojbjerg – 1,4
Rodrigo Bentancur – 1,3
Lucas Moura – 0,9
Christian Eriksen – 0,9
Oliver Skipp – 0,8
Steven Bergwijn – 0,2
Eriksen bisa dibilang menjadi pemain paling populer di Liga Premier waktu itu. Dan, sejak kepindahannya ke Inter Milan, belum ada playmaker yang bisa lebih hebat dari Eriksen di Tottenham saat ini.
BACA FEATURE LAINNYA
Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Gabriel Jesus? Chelsea, Arsenal, atau Real Madrid
Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Gabriel Jesus? Chelsea, Arsenal, atau Real Madrid
Setelah menggeser rival London utara mereka (Arsenal) untuk menduduki posisi empat besar, Spurs adalah salah satu tujuan potensial Eriksen. Itu masuk akal mengingat hubungan baiknya dengan pelatih kepala Antonio Conte.
BACA ANALISIS LAINNYA
5 Momen Terbaik Inggris vs Jerman
5 Momen Terbaik Inggris vs Jerman
Ini adalah peran yang dia replikasi di Brentford, yakni bermain di lini tengah di bawah rekan senegaranya dari Denmark, Frank. Berbeda dengan posisi lebih maju yang dia gunakan dalam 4-2-3-1 favorit Mauricio Pochettino di Tottenham.
“Jadi, saya pikir dia membutuhkan sedikit waktu untuk memahami ide saya tentang sepakbola. Tetapi, ketika dia melakukan ini, dia menjadi pemain yang sangat penting bagi kami. Saya melihat di Brentford mereka terkadang bermain 3-5-2 atau 3-4-3. Dan, dalam 3-5-2, dia melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan dengan Inter dengan menjadi playmaker mereka, tetapi ketika Anda memiliki pemain dengan ketersediaan besar untuk meningkatkan diri dan menempatkan diri mereka pada layanan tim, lebih mudah bagi seorang manajer," pungkas pelatih asal Italia itu.
Jika Eriksen tiba di Spurs musim panas ini, dia akan memberi Conte opsi untuk beralih formasi dari 3-4-2-1 dan lebih kepada 3-5-2 atau 3-4-3 dengan pemain Denmark di lini tengah tiga orang.
Mengingat hal ini, kami telah memutuskan untuk membandingkan Eriksen dengan para pemain yang kemungkinan besar akan bersaing untuk mendapatkan tempat di Starting XI pilihan pertama Conte musim depan, termasuk Rodrigo Bentancur, Pierre-Emile Hojbjerg, Harry Winks, dan Oliver Skipp.
Namun, mengingat pengalamannya bermain dalam peran lini tengah menyerang yang lebih maju dengan Harry Kane dan Son Heung-min, kami juga membandingkan statistiknya dengan Steven Bergwijn dan Lucas Moura.
Bergwijn dan Moura adalah tipe pesepakbola yang benar-benar berbeda, tetapi mereka memainkan peran rotasi skuad di bawah Conte musim lalu. Mereka masih bisa ditantang dalam hal opsi untuk ekstra kreatif dan dorongan menyerang dari bangku cadangan yang sering menjadi peran Eriksen di bawah Conte saat di Inter.
Kami belum memasukkan Kane, Son, atau Dejan Kulusevski di sini, yang lebih banyak menyerang dalam sistem Conte, meskipun tidak sepenuhnya mustahil bahwa Eriksen dapat digunakan di salah satu dari dua slot di belakang Kane dalam formasi 3-4-2-1.
Untuk itu, mari kita lihat perbandingan statistik Eriksen dengan gelandang Tottenham 2021/2022.
Gol
Steven Bergwijn – 3
Lucas Moura – 2
Pierre-Emile Hojbjerg – 2
Christian Eriksen – 1
Rodrigo Bentancur – 0
Harry Winks – 0
Oliver Skipp – 0
Assist
Lucas Moura – 6
Christian Eriksen – 4
Rodrigo Bentancur – 4
Pierre-Emile Hojbjerg – 2
Harry Winks – 1
Steven Bergwijn – 1
Oliver Skipp – 0
Menit per gol atau assist
Steven Bergwijn – 137,75
Christian Eriksen – 187,6
Lucas Moura – 221,75
Rodrigo Bentancur – 341,75
Pierre-Emile Hojbjerg – 799,75
Harry Winks – 908
Oliver Skipp – T/A
Peluang tercipta per 90 menit
Christian Eriksen – 2,9
Lucas Moura – 1,7
Steven Bergwijn – 1,3
Harry Winks – 1,1
Rodrigo Bentancur – 1,0
Pierre-Emile Hojbjerg – 0,7
Oliver Skipp – 0,5
Dribel sukses per 90 menit (tingkat keberhasilan)
Lucas Moura – 2,8 (59%)
Steven Bergwijn – 1,6 (48%)
Pierre-Emile Hojbjerg – 1,2 (70%)
Rodrigo Bentancur – 0,9 (69%)
Christian Eriksen – 0,8 (53% )
Harry Winks – 0,8 (53%)
Oliver Skipp – 0,3 (75%)
Umpan Selesai per 90 (Akurasi passing)
Pierre-Emile Hojbjerg – 71,2 (89,7%)
Rodrigo Bentancur – 66,3 (90%)
Harry Winks – 64,7 (88,2%)
Oliver Skipp – 56,4 (90,1%)
Christian Eriksen – 52,2 (80,9%)
Lucas Moura – 36,8 (76,7%)
Steven Bergwijn – 27 (84,2%)
Tekel sukses per 90 menit (tingkat keberhasilan)
Rodrigo Bentancur – 2,4 (70%)
Oliver Skipp – 2,2 (66%)
Pierre-Emile Hojbjerg – 2,2 (62%)
Harry Winks – 1,5 (53%)
Lucas Moura – 1,3 (50% )
Christian Eriksen – 1,2 (57%)
Steven Bergwijn – 0,5 (25%)
Intersepsi per 90 menit
Harry Winks – 1,6
Pierre-Emile Hojbjerg – 1,4
Rodrigo Bentancur – 1,3
Lucas Moura – 0,9
Christian Eriksen – 0,9
Oliver Skipp – 0,8
Steven Bergwijn – 0,2