Berikut pemain idola Bischof.
Saat sepakbola Jerman menuju kebangkitan setelah kekecewaan dari dua turnamen besar terakhir mereka, ada harapan bahwa posisi yang hilang dalam tim bisa kembali.

Ketika tim asuhan Joachim Loew memenangkan Piala Dunia 2014, Mesut Oezil dan Mario Goetze adalah pemain kunci. Mereka bermain sebagai pemain nomor 10 yang berbeda saat Die Mannschaft menjuarai gelaran di Brasil tersebut.

Sementara Thomas Mueller masih ada dan berkembang, dribbling Oezil yang terampil dan percikan kreativitas yang diberikan oleh Goetze telah menghilang dari tim nasional.

Namun, sebuah generasi baru telah lahir. Kejuaraan Eropa U-17 baru-baru ini, bagaimanapun, membawa harapan beberapa wajah baru yang bisa mengisi kekosongan itu selama dekade berikutnya.



Dalam diri Paul Wanner – pemain termuda yang pernah bermain untuk Bayern Munt – Jerman memiliki pemain yang memiliki kemampuan individu yang brilian seperti Oezil. Dengan tubuh tinggi dan ramping, pemain berusia 16 tahun itu mirip dengan mantan bintang Arsenal tersebut.

Bermain bersama Wanner selama turnamen di Israel adalah seorang Tom Bischof. Dia memecahkan rekor di Hoffenheim setelah menjadi pemain termuda dalam sejarah klub ketika melakukan debut Bundesliga pada Maret 2022.

Dengan tinggi tubuh hanya 176 sentimeter dan dengan naluri menyerang yang mengesankan, Bischof, yang berusia 16 tahun, telah disamakan dengan Goetze.

Meskipun mereka gaga di Euro 2020, kalah adu penalti di perempat final dari Prancis yang akhirnya menjadi juara, Bischof dan koleganya telah menandai babak kebangkitan generasi muda Jerman.

"Dia memiliki banyak kreativitas, kaki kiri yang sangat bagus, dan menyoroti kegembiraan bermain sepakbola," kata Marc-Patrick Meister, manajer Jerman U-17.

"Bermain sebagai No.10, Tom adalah seseorang yang bisa mempercepat tempo permainan, terutama melalui umpannya.”

"Namun, Tom membawa dinamisme dengan umpan terobosannya atau dengan menemukan ruang untuk mendikte permainan di sepertiga akhir," pujinya lebih lanjut.

Bermain dalam formasi 4-3-3 atau 3-4-3, Bischof tetap bisa menunjukkan permainan kreatifnya.

Dia bisa mencetak gol sebaik dia bisa menciptakan peluang. Terbukti, dengan delapan gol dan tujuh assist yang dia berikan untuk Hoffenheim U-19 pada 2021/2022.

Bischof juga memiliki pengalaman bermain sedikit lebih dalam sebagai gelandang box-to-box.

Alih-alih Goetze. Selain Lionel Messi dan Kevin de Bruye, Bischof mengidolakan Joshua Kimmich, bahkan percaya ada kesamaan antara permainannya dengan bintang Bayern Muenchen tersebut. Anggapan itu terungkap sebelum dirinya memainkan peran mendalam yang sama dengan pemain 27 tahun itu.

Namun, dalam jangka panjang, dia diharapkan lebih sering bergerak di sekitar sepertiga lapangan lawan.

"Karena kemampuan penyelesaiannya, saya merasa dia semakin menarik dan berbahaya saat dia semakin dekat dengan gawang lawan," kata Meister. "Tetapi, dia ingin memberikan kontribusi yang adil kepada semua bagian tim.”

"Dia sama sekali tidak egois, karena dia menempatkan dirinya sepenuhnya untuk tim. Dia selalu ada untuk menjadi bagian dari counter-pressing saat menutup jalur passing dan memenangkan bola kembali saat tidak menguasai bola."

Dengan segenap kemampuannya, Bischof telah diminati oleh sejumlah klub, antara lain Borussia Dortmund. Namun, Hoffenheim telah bergerak untuk memastikan dia tetap di Rhein-Neckar-Arena untuk masa mendatang setelah memperpanjang kontraknya pada Januari 2022. Dia akan bersama Hoffenheim hingga 2025.



Dari klub itulah sepakbola Jerman bisa terlihat, terutama dari dalam diri seorang Bischof.