Cek videonya! Lalu, simpulkan sendiri handball atau bukan..
Meski Piala Presiden 2022 hanya turnamen pramusim, pertandingam Persib Bandung dengan Bali United di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (12/6/2022) malam berlangsung ketat dan berakhir 1-1. Sepanjang laga, ada banyak insiden. Salah satunya ketika Leonard Tupamahu handball di kotak penalti Serdadu Tridatu.

Dimulai dengan prosesi mengheningkan cipta untuk mendiang Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Persib dan Bali sama-sama mengincar tiga poin pertama di Grup C.

Pelatih Maung Bandung, Robert Alberts, menampilkan I Made Wirawan, Achmad Jufriyanto, Henhen Herdiana, Nick Kuipers, Beckham Putra, Ciro Alves, Dedi Kusnandar, Zalnando, David da Silva, Ezra Walian, hingga Frets Butuan di starting line-up.

Sementara Stefano Cugurra Teco memilih Muhammad Ridho, Andhika Wijaya, Tupamahu, Ricky Fajrin, Willian Pacheco, Nouri, Eber Bessa, Fadil Sausu, Novri Setiawan, Ilija Spasojevic, dan Yabes Roni. Hasilnya, Serdadu Tridatu unggul cepat di menit keempat melalui Novri.

Tensi pertandingan terus memanas. Menit 25, Eber harus meninggalkan lapangan setelah mendapat kartu kuning kedua. Keributan sempat terjadi saat pemain Bali United memprotes keputusan wasit. Dan, itu berlanjut di water break saat Jajang Mulyana terlibat adu mulut dengan Luizinho Passos. Jajang juga diberi kartu kuning.

Keributan juga terjadi di babak kedua ketika Ridho bersitegang dengan Da Silva. Ada pula Hariono yang mendapatkan kartu kuning karena pelanggaran keras.

Tapi, dari semua insiden yang terjadi, handball Tupamahu yang paling menarik dibahas banyak warganet. Saat itu, Ciro Alves sedang menusuk di kotak penalti Bali United dari sayap kanan Persib. 



Pemain Brasil itu kemudian menyodorkan umpan datar ke tengah. Dia berhadapan dengan Tumpamahu yang saat bola disalurkan justru terjatuh ke depan. Masalahnya, tangan kiri mantan pemain Persija Jakarta itu tampak aktif dan menghalangi laju bola. Pemain Persib langsung beramai-ramai meminta penalti. 





Anehnya, wasit tidak menganggap hal itu sebagai pelanggaran. Lebih aneh lagi, jarak jatuhnya Tumapahu dengan asisten wasit tambahan kurang dari dua meter. 

Sontak, insiden itu memancing komentar di madia sosial. Ada yang pro, beberapa lainnya kontra. Tapi, mayoritas mempertanyakan alasan wasit tidak memberi hadiah penalti. Ada juga yang kembali mengungkit pentignya VAR digunakan di kompetisi domestik Indonesia.