Tolong, buat pemain dan suporter klub Indonesia, jangan tiru tindakan ini!
Jose Arnoldo Amaya harus menghadap Sang Maha Kuasa dalam usia 63 tahun dengan cara yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Kepergiannya sangat tragis saat bertugas sebagai pengadil lapangan dalam sebuah pertandingan liga amatir di Miramonte, El Salvador.
Witan Sulaeman Cetak Brace: Terimakasih Shin Tae-yong
"Dan, kami percaya bahwa pihak berwenang dapat menemukan mereka yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa Amaya. Ini tidak bisa dibiarkan. Nyawa manusia tidak sebanding dengan pertandingan sepakbola," tambah Carillo.
Kisah Pertandingan 10-0 di Kualifikasi Piala Afrika 2023
Seperti halnya di sepakbola Indonesia, kekerasan kepada wasit di Amerika Tengah dan Amerika Selatan sangat banyak. Pada Oktober 2021 comtohnya, seorang pemain di Brasil ditangkap karena melakukan percobaan pembunuhan setelah menyerang seorang wasit selama pertandingan.
This weekend, 63-year-old referee José Arnoldo Amaya died after being attacked by players and supporters of a team in El Salvador. ?? He succumbed to his injuries moments after arriving at the hospital. May his soul rest in peace. ??
Via @SistaAfia_ pic.twitter.com/v8qGfvytFx— Ēñøçk Købiñä Ëssël Sãrkøbìñä Mäkåvïlé (@Sarkobina) June 14, 2022
Kemudian, pada April 2022, pelatih klub lokal, Desportivo Ferroviaria, Rafael Soriano, dipecat setelah menanduk seorang hakim garis wanita dalam pertandingan di kompetisi kasta kelima Brasil. Soriano menyerang Marcielly Netto setelah mendapat kartu kuning saat memprotes keputusan wasit selama jeda babak pertama.
Di Indonesia, kejadian yang sama banyak dijumpai musim lalu. Paling banyak di Liga 3. Sebagian di Liga 2. Bahkan, meski dalam level yang berbeda, intimidasi kepada wasit juga terjadi di Liga 1.
El Salvador Futbol Federasyonu, maç sırasında saldırıya uğrayan hakem Jose Arnoldo Amaya’nın, aldığı darbeler nedeniyle iç kanama sonucu hayatını kaybettiğini açıkladı. pic.twitter.com/TCbZYQBpMW
— Ajansspor Plus (@AjanssporPlus) June 14, 2022