Liga Premier 2021/2022 sudah berakhir dengan
Manchester City menjadi juara dan
Liverpool runner-up. Tapi, beberapa momen ternyata masih terus dibahas banyak orang. Salah satunya saat
Granit Xhaka mendapatkan kartu kuning di laga
Arsenal melawan
Leeds United. Konon, itu terkait perjudian.
Kartu kuning dalam pertandingan sepakbola sekelas
Liga Premier atau yang lainnya adalah hal lumrah dan normal. Banyak orang mendapatkannya di lapangan.
Tapi, yang terjadi pada Xhaka, Desember 2021, beda. Bintang Arsenal asal Swiss tersebut mendapat kartu kuning karena membuang-buang waktu pada menit 86 dalam pertandingan di
Elland Road. Xhaka menunda mengambil tendangan bebas saat The Gunners memimpin 4-1 jelang bubaran. Dan, itu membuat wasit
Andre Marriner memberikan kartu kuning.
Kartu yang tampaknya wajar diterima saat seorang pemain sengaja mengulur-ulur waktu itu ternyata memunculkan kecurigaan. Enam bulan kemudian,
Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) meluncurkan investigasi.
Apa masalahnya?
NCA curiga itu sengaja diatur untuk kepentingan judi. Apalagi,
FA sebelumnya telah terlebih dulu melakukan penyelidikan setelah mendapatkan laporan dari sistem anti-matchfixing yang dibentuk dan melibatkan banyak rumah judi utama Eropa.
Konon, Xhaka dianggap sengaja mendapat kartu kuning demi mendapat uang dari taruhan. Kasus semacam ini disebut sebagai
spot betting. Ini adalah jenis taruhan ketika seseorang bertaruh bahwa sebuah peristiwa khusus akan terjadi di sebuah pertandingan olahraga.
Kecurigaan muncul karena ada yang bertaruh 65.000 pounds (Rp942 juta) pada sebuah rumah judi tentang Xhaka yang bakal mendapat kartu kuning di 10 menit terakhir pada pertandingan tersebut.
Hal itu benar-benar terjadi. Gelandang Arsenal itu dituduh sudah dipesan oleh seseorang demi taruhan tersebut. Apalagi, sang petaruh untung berkali-kali lipat. Dia dikabarkan mendapatkan 250.000 pounds (Rp4,5 miliar).
Penyelidikan dikabarkan masih terus dilakukan, meski belum ada pernyataan bahwa Xhaka atau pemain Arsenal lain bersalah terkait kasus ini. Jika terbukti, hukuman berat sudah pasti menanti Xhaka. Sesuai aturan, dia tidak hanya mendapat denda, melainkan bisa saja dihukum beberapa bulan hingga tahun.