Kehebatan The Special One tak perlu diragukan lagi.
Nama Jose Mourinho sudah sejak lama masuk dalam kategori pelatih hebat, dan mungkin bisa dikatakan yang terbaik.
Juru taktik yang mendapat julukan The Special One itu baru-baru ini membagikan sebuah tips. Semacam kiat-kiat yang berisi pandangannya selalam berkecimpung di dunia kepelatihan.
Siapa tau diantara Anda ingin menjadi pelatih, ada bagusnya untuk merenungkan dan mengaplikasikan baik-baik perkataan Jose Mourinho.
"Saya pikir kunci [kesuksesan] adalah jangan pernah merasa bangga atau bahagia atas apa yang telah diraih. Ketika Anda memenangkan beberapa medali, Anda harus memiliki hasrat lebih untuk mendapat medali tersebut lebih banyak lagi," ujar Mou kepada saat diwawancarai majalah Forbes.
Lalu pelatih asal Portugal yang sudah memenangi berbagai tropi domestik dengan klub-klub yang pernah dilatihnya itu membuat sebuah perempuan menarik.
"Contoh sederhananya bisa diambil dari filosofi seorang striker. Setiap penyerang pasti berhasrat mencetak banyak gol. Ketika sudah mencetak satu gol, pasti dia menginginkan lebih banyak gol lagi. Jadi, jangan pernah berhenti untuk menginginkan sesuatu dan terus kejar keinginan tersebut," imbuhnya.
Selain menganut prinsip untuk tak pernah puas, Mourinho mengaku dirinya sangat menghindari untuk melakukan sebuah pekerjaan secara berlebihan dalam artian ia tak ingin melakukan pekerjaan yang ia rasa diluar kemampuannya.
Dan itu artinya ia lebih banyak mampu daripada tidak mampu saat menangani sebuah klub top. Lihat saja catatan tropi nya.
Tercatat, Mourinho pernah merengkuh trofi Liga Champions bersama FC Porto (2003/04) lalu Inter Milan (2009/10). Kemudian, ia juga sukses meraih trofi Liga Europa bersama dengan Manchester United (2016/17).
Lalu sederet trofi liga domestik di lintas kompetisi juga tak lepas dari genggaman Mourinho. Mulai dari trofi Liga Inggris (Chelsea), Liga Spanyol (Real Madrid), dan juga Liga Italia (Inter Milan).
"Saya mencoba untuk tidak terlalu menekan diri saya dalam bekerja. Karena itu akan berhubungan dengan stres. Jadi, penting untuk memiliki keseimbangan dan mengetahui cara untuk menghadapinya," ungkap Mou.
Mourinho juga dikenal memiliki hubungan yang spesial dengan para pemainnya dimanapun ia melatih. Hubungan emosional yang terjalin itu ikut membantu suasana harmonis klub.
"Yang paling penting adalah orang-orang mengikuti Anda. Dan untuk mengikuti Anda, mereka harus percaya kepada Anda," ungkapnya.
"Kemudian, usai timbul rasa percaya antara satu sama lain, rasa empati akan tumbuh dengan sendirinya. Dalam kasus saya, saya mencoba bertanggung jawab dan berusaha untuk tak mengecewakan tim. Jadi, hal itu menjadi kunci utama saya dalam membangun rasa percaya dan empati," tutupnya.
Dan bukan cuma omong kosong, Mourinho telah benar-benar membuktikan semua ucapannya di atas.
Terbaru, juru taktik asal Portugal itu itu membawa AS Roma menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/22 pada Mei lalu. Atas pencapaian itu, Mourinho turut dinobatkan sebagai manajer pertama yang memenangi tiga gelar bergengsi di Eropa sekaligus, yakni trofi Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa.
Juru taktik yang mendapat julukan The Special One itu baru-baru ini membagikan sebuah tips. Semacam kiat-kiat yang berisi pandangannya selalam berkecimpung di dunia kepelatihan.
BACA ANALISIS LAINNYA
Kenalkan Girona FC, Man City KW yang Akhirnya Promosi ke La Liga
Kenalkan Girona FC, Man City KW yang Akhirnya Promosi ke La Liga
Selain menganut prinsip untuk tak pernah puas, Mourinho mengaku dirinya sangat menghindari untuk melakukan sebuah pekerjaan secara berlebihan dalam artian ia tak ingin melakukan pekerjaan yang ia rasa diluar kemampuannya.
BACA BERITA LAINNYA
Bertepuk Sebelah Tangan, Vinicius Tolak Rayuan PSG yang Tawari Gaji 4 Kali Lipat
Bertepuk Sebelah Tangan, Vinicius Tolak Rayuan PSG yang Tawari Gaji 4 Kali Lipat
Tercatat, Mourinho pernah merengkuh trofi Liga Champions bersama FC Porto (2003/04) lalu Inter Milan (2009/10). Kemudian, ia juga sukses meraih trofi Liga Europa bersama dengan Manchester United (2016/17).
Lalu sederet trofi liga domestik di lintas kompetisi juga tak lepas dari genggaman Mourinho. Mulai dari trofi Liga Inggris (Chelsea), Liga Spanyol (Real Madrid), dan juga Liga Italia (Inter Milan).
Mourinho juga dikenal memiliki hubungan yang spesial dengan para pemainnya dimanapun ia melatih. Hubungan emosional yang terjalin itu ikut membantu suasana harmonis klub.
"Yang paling penting adalah orang-orang mengikuti Anda. Dan untuk mengikuti Anda, mereka harus percaya kepada Anda," ungkapnya.
"Kemudian, usai timbul rasa percaya antara satu sama lain, rasa empati akan tumbuh dengan sendirinya. Dalam kasus saya, saya mencoba bertanggung jawab dan berusaha untuk tak mengecewakan tim. Jadi, hal itu menjadi kunci utama saya dalam membangun rasa percaya dan empati," tutupnya.
Dan bukan cuma omong kosong, Mourinho telah benar-benar membuktikan semua ucapannya di atas.
Terbaru, juru taktik asal Portugal itu itu membawa AS Roma menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/22 pada Mei lalu. Atas pencapaian itu, Mourinho turut dinobatkan sebagai manajer pertama yang memenangi tiga gelar bergengsi di Eropa sekaligus, yakni trofi Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa.