Jelas-jelas salah masih protes..
PS Barito Putera mampu menahan imbang tuan rumah Borneo FC Samarinda, meski harus bermain dengan 10 orang pemain, karena Frank Sokoy harus diganjar kartu merah.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Segiri Samarinda, Rabu (22/06/2022), tim tuan rumah berhasil menguasai penuh jalannya pertandingan dan terbilang memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol.

Adapun, meski tuan rumah terus menggempur pertahanan Barito Putera, barisan penyerang tim berjuluk Pesut Etam ini tetap tidak mampu membobol gawang skuad Laskar Antasari yang dijaga Joko Ribowo.

Permainan Borneo FC Samarinda semakin menekan, setelah pada menit 56, Barito Putera harus bermain dengan 10 orang pemain, karena Frank Sokoy diganjar kartu merah setelah menerima kartu kuning kedua di laga tersebut.

Eks pemain Persebaya itu tampak melanggar Matheus Pato yang tengah memegang bola dari belakang.

Padahal sebelumnya, pemain berusia 24 tahun itu dikatakan oleh komentator sebagai Kylian Mbappe KW 2 dan tak lama setelah itu dirinya justru diganjar kartu merah oleh wasit.



Meski hanya bermain dengan 10 orang pemain, anak asuh Dejan Antonic berhasil menyudahi pertandingan Piala Presiden 2022 dengan skor imbang 0-0.

Fakta Unik Frank Sokoy

Sebuah fakta unik terungkap mengenai pemain asal Jayapura tersebut terkait tindakan emosionalnya di lapangan.

Ini bukan kali pertama Frank Sokoy mendapat kartu merah, yang mana selama membela tim Liga 3, Perseta Tulungagung, tepatnya pada musim 2019/2020, Frank Sokoy yang emosi pernah mendorong wasit hingga disanksi berat oleh PSSI.

Perstiwa itu terjadi saat Perseta Tulungagung vs Putra Sinar Giri Gresik di kompetisi liga 3 pada 23 Desember 2019 di Stadion Gelora Jaka Samudra, Gresik.

Frank Sokoy melakukan tindakan tidak sportif, respect dan fair play berupa mendatangi wasit melakukan protes dengan cara mendorong wasit. Buntut dari perbuatannya Frank Sokoy diganjar sanksi berupa larangan berkegiatan sepak bola di lingkungan PSSI selama 12 bulan.