Jika anda pendukung MU sejak zaman prasejarah, pasti tahu pelatih ini.
Bagi penggemar Manchester United, McClaren bukan nama asing. Pelatih veteran itu adalah bagian dari kesuksesan Setan Merah memenangkan treble bersejarah pada 1998/1999.
5 Pemain yang Harus Diwaspadai di Piala AFC 2022 Zona ASEAN
MU berjuang musim lalu. Pertama, di bawah Ole Gunnar Solskjaer. Kemudian, dengan pelatih sementara, Ralf Rangnick. Payahnya, tim yang dulu langganan juara hanya bisa menyegel tempat Liga Europa setelah finish di posisi keenam klasemen akhir Liga Premier.
Peringkat 8 Transfer Gagal Liverpool
Dia juga merujuk kepada Mauricio Pochettino ketika menukangi Tottenham Hotspur. "Pochettino berbicara tentang menciptakan budaya. Jika tidak ada yang membawa energi, dia akan mengeluarkan pemain itu. Mereka harus membawa semacam energi ke tim," tambah McClaren.
?️ “A lot of people now, body language [is] arms up in the air, you’ve got to react to get that ball back, win that ball back, whatever situation."
— Utd District (@UtdDistrict) June 22, 2022
New #mufc assistant manager Steve McClaren has criticised poor body language in footballers ?
McClaren tidak asal bicara. Tentu saja dia tahu persis cara membawa sukses di ruang ganti MU. Dia percaya bahwa pendekatan kuncinya adalah dengan menetapkan aturan tidak resmi yang dapat diikuti oleh para pemain secara kolektif, yang harus diikuti. Dan, itulah yang dulu dilakukan oleh bintang-bintang MU seperti Roy Keane, Paul Scholes, David Beckham, dan banyak lagi lainnya.
"Ketika saya pertama kali pergi ke MU, hampir tidak ada aturan, kecuali apa yang mereka lakukan. Mereka melakukan hal yang benar. Jika mereka tidak melakukan hal yang benar, mereka memilikinya. Mereka menanggung akibatnya dan menerima konsekuensinya," pungkas McClaren.
Steve McClaren has explained the three ‘???????? ??????????’ that are needed at #mufc to bring a winning culture to the club. https://t.co/ybHiLCmUNS
— Utd District (@UtdDistrict) June 23, 2022