Jika anda pendukung MU sejak zaman prasejarah, pasti tahu pelatih ini.
Sadar kalau tugasnya tidak mudah, Erik ten Hag tidak ingin melakukan eksperimen berisiko dengan menggandeng staf pelatih yang kurang berpengalaman. Jadi, pelatih asal Belanda itu memutuskan mengajak asisten Sir Alex Ferguson dan eks pelatih tim nasional Inggris bergabung, Steve McClaren.

Bagi penggemar Manchester United, McClaren bukan nama asing. Pelatih veteran itu adalah bagian dari kesuksesan Setan Merah memenangkan treble bersejarah pada 1998/1999.

McClaren kemudian meninggalkan Ferguson seorang diri di Old Trafford untuk melatih Middlesbrough pada 2001. Kemudian, naik kelas menjadi nakhoda The Three Lions pada 2006. Tapi, gagal dan berhanti setahun kemudian sebelum melanjutkan karier di Belanda bersama FC Twente.

Dari Belanda, McClaren melanjutkan tugasnya di Jerman dengan VfL Wolfsburg. Selanjutnya, Nottingham Forest, Twente lagi, Derby County, Newcastle United, Derby County, dan Queens Park Rangers (QPR).

Kini, dia diminta membantu Ten Hag. Dan, McClaren menerima. Bahkan, tanpa basa-basi, dia mengatakan kalau beberapa pemain MU yang gagal memberikan kontribusi dan energi positif harus disingkirkan. McClaren bersikeras bahwa bahasa tubuh dan sikap negatif merusak mentalitas pemenang yang selama ini melekat pada Setan Merah.

"Ini adalah hal-hal yang perlu kita lakukan, hal-hal seperti kita semua perlu terhubung satu sama lain," ujar McClaren dalam wawancara dengan podcast McClaren Performance.

MU berjuang musim lalu. Pertama, di bawah Ole Gunnar Solskjaer. Kemudian, dengan pelatih sementara, Ralf Rangnick. Payahnya, tim yang dulu langganan juara hanya bisa menyegel tempat Liga Europa setelah finish di posisi keenam klasemen akhir Liga Premier.

Setan Merah terus-menerus dikritik sepanjang musim. Ada banyak tuduhan ditujukkan pada klub dan ruang ganti yang tidak solid. Banyak pemain yang dianggap tidak tampil cukup baik. Ada juga yang dituduh tidak lagi melakukan upaya terbaik.



McClaren menegaskan, budaya ini harus segera diubah untuk membuat Setan Merah kembali bersemangat. Itu dimulai dengan membuat semua orang siap selama pelatihan dalam persiapan untuk pertandingan. "Setiap orang harus membawa energi positif itu," ujar McClaren.

Dia juga merujuk kepada Mauricio Pochettino ketika menukangi Tottenham Hotspur. "Pochettino berbicara tentang menciptakan budaya. Jika tidak ada yang membawa energi, dia akan mengeluarkan pemain itu. Mereka harus membawa semacam energi ke tim," tambah McClaren.

"Pemain harus siap. Mereka harus siap untuk berlatih. Pemain harus siap bermain dan siap untuk memberi dampak sebagai pemain pengganti. Pemain harus bereaksi," kata pelatih berusia 61 tahun itu.



McClaren tidak asal bicara. Tentu saja dia tahu persis cara membawa sukses di ruang ganti MU. Dia percaya bahwa pendekatan kuncinya adalah dengan menetapkan aturan tidak resmi yang dapat diikuti oleh para pemain secara kolektif, yang harus diikuti. Dan, itulah yang dulu dilakukan oleh bintang-bintang MU seperti Roy Keane, Paul Scholes, David Beckham, dan banyak lagi lainnya.

"Ketika saya pertama kali pergi ke MU, hampir tidak ada aturan, kecuali apa yang mereka lakukan. Mereka melakukan hal yang benar. Jika mereka tidak melakukan hal yang benar, mereka memilikinya. Mereka menanggung akibatnya dan menerima konsekuensinya," pungkas McClaren.