Inilah tipe pemain yang rakus dan tidak bisa bersyukur..
Striker Belgia, Romelu Lukaku, resmi kembali ke Inter Milan setelah melewati musim yang buruk bersama Chelsea di bawah asuhan Thomas Tuchel. Untuk peminjaman semusim, I Nerazzurri diharuskan membayar 8 juta euro (Rp125 Miliar).

Pemain berusia 29 tahun itu direkrut untuk kedua kalinya oleh The Blues setahun lalu dengan harga yang fantastis, sekitar 98 juta pounds (Rp1,7 triliun). Chelsea berani menrogoh kocek sebesar itu setelah melihat performa Romelu Lukaku yang meningkat drastis di Serie A 2020/2021

Tapi, keputusan Romelu Lukaku  kembali ke Liga Premier ternyata salah. Bukannya kesuksesan seperti yang didapatkan di Stadio Giuseppe Meazza, dirinya justru loyo.

Romelu Lukaku  kesulitan bersinar bersama Chelsea sehingga meminta klub untuk mengabulkan permintaannya kembali ke Italia. Kini, dirinya telah mendarat kembali di Kota Mode untuk menyelesaikan segala hal yang berhubungan dengan administrasi kerja.

Romelu Lukaku akan menjalani tes medis sebelum menandatangani kontrak bersama mantan klubnya itu dengan status pinjaman selama musim 2022/2023.



Tentu saja, ini cukup aneh bagi seorang striker kelas dunia seperti Romelu Lukaku. Dirinya melewati beberapa musim terkahirnya dengan mondar-mandir dari Chelsea ke Inter Milan dan sebaliknya. "Saya sangat senang!" kata Romelu Lukaku kepada wartawan yang menunggu di Bandara Milan.

Saat kembali ke Chelsea pada musim panas 2021, Romelu Lukaku tidak mampu membawa performa terbaiknya seperti ketika berada di Inter Milan. Striker Belgia itu, hanya berhasil mencetak 15 gol dalam 44 penampilan di semua kompetisi 2021/2022.

Romelu Lukaku memang membantu Chelsea mengklaim trofi Piala Dunia Antarklub 2021. Tapi, itu tidak cukup membuat para pendukung  The Blues puas dengan periode keduanya untuk Chelsea. 



Justru, Romelu Lukaku membuat pernyaataan kontroversial dalam sebuah wawancara dengan media Italia, Desember tahun lalu. Dia menyatakan menyesal telah meninggalkan I Nerazzurri. "Jika boleh memilih, saya tidak akan pernah meninggalkan mereka," ujar Romelu Lukaku kepada Sky Sports.

Dari kasus Romelu Lukaku, kita bisa memetik pelajaran tentang rasa syukur. Bayangkan, dia mendapatkan kesuksesan di Italia dengan Scudetto dan jumlah gol. Tapi, dengan uang, Romelu Lukaku kembali ke Inggris. Ternyata, hasilnya degradasi prestasi.