Korban eksperimen gol perak paling terkenal dan ikonik adalah Republik Ceko.
Pada sebuah era, sepakbola pernah mengenal golden goal. Itu sering disebut "gol emas", "gol kemenangan", atau "gol pembunuhan". Itu karena pertandingan akan langsung berhenti ketika ada tim yang mencetak gol saat perpanjangan waktu. Yang menang, gembira. Yang kalah, sesak napas.
Peringkat 5 Klub Tujuan Cristiano Ronaldo Jika Tinggalkan Man United
Traianos Dellas menyundul bola tendangan sudut Vasilis Tsiartas di menit 105+1. Bola masuk gawang, dan beberapa detik kemudian babak pertama berakhir. Yunani unggul 1-0, meski selama 105 menit ditekan dan memilih bertahan total. Yunani ke final, dan akhirnya juara.
5 Pemain yang Dianggap Cocok Gantikan Cristiano Ronaldo di Man United
Ketika itu, Dewan Sepakbola Internasional (IFAB), menyatakan silver goal dimaksudkan sebagai versi golden goal yang mencegah permainan negatif. Silver goal memberi pihak yang kalah kesempatan untuk bangkit. Dan, itu membuat segalanya lebih mudah bagi penyelenggara pertandingan.
Apa yang menimpa Republik Ceko di Portugal sempat memunculkan simpati banyak pihak. Salah satunya Asosiasi Sepakbola Skotlandia (SFA), yang sejak awal menentang golden goal maupun silver goal.
"Beberapa pertandingan ditentukan oleh gol emas, yang lain dengan gol perak. Mengapa tidak ada gol perunggu saat kita membicarakannya?" sindir David Taylor dari SFA ketika itu.
"Sekarang saya tidak tahu bagaimana perasaan Pavel Nedved, Petr Cech, dan Marek Jankulovski tentang hal ini. Tapi, ada sesuatu yang cukup tidak masuk akal tentang badan pembuat peraturan sepakbola (IFAB), yang membuat regulasi baru dengan pembenaran yang ceroboh, menertawakan betapa buruknya hal itu tidak lama kemudian, dan kemudian menimbulkan itu pada turnamen besar," ungkap David Taylor.
21st May 2003, Celtic play Porto in the Uefa Cup Final.
— Li'l Ze (@LilZe_7) May 20, 2022
Incredible day but Celtic lose 3:2 after extra time.
Larsson's double not enough on the night. pic.twitter.com/h5NCjXycAH