Nomor 3 keturunan Indonesia yang bikin malu Arsenal di final Liga Champions.
Alexander Hleb pernah mengatakan bahwa meninggalkan Arsenal adalah penyesalan terbesar dalam kariernya, tetapi sejumlah pemain telah membuktikan sebaliknya, di mana mereka menikmati kesuksesan yang tak bisa didapat saat memperkuat The Gunners.
Mengingat proyeksi Arsenal selama bertahun-tahun dalam mengembangkan talenta muda, tidak mengherankan jika beberapa pemain potensial pindah klub dan tampil mengesankan dengan jersey yang berbeda.
Berkaitan dengan hal itu, kami telah melihat lebih dekat daftar sembilan pemain yang semula gagal di Arsenal, tetapi akhirnya membuktikan kualitas mereka di tempat lain.
1. Serge Gnabry
Gnabry dipinjamkan ke West Brom setelah hanya diberikan waktu bermain 12 menit di Liga Premier pada 2015/2016.
Maju cepat enam tahun dan dia adalah salah satu nama pertama pada pemain yang menonjol untuk Bayern Muenchen di Bundesliga Jerman. Gnabry memiliki 20 gol dalam 34 penampilan untuk tim nasional.
Dengan kontraknya saat ini yang disebut-sebut akan diperbarui, ada selintingan isu tentang Arsenal yang ingin membawanya kembali ke London utara.
2. Ismail Bennacer
Penggemar Arsenal dapat dimaafkan karena tidak mengenali nama Bennacer, mengingat gelandang itu hanya membuat satu penampilan untuk klub dalam kekalahan 3-0 di Piala Liga di Sheffield Wednesday.
The Gunners mungkin tidak tidur nyenyak ketika pemain tim nasional Aljazair, yang mewakili Prancis di level junior, bergabung dengan klub Serie B, Empoli, pada 2017.
Bennacer membantu Empoli untuk promosi dan cukup mengesankan di Serie A, meskipun mereka kembali terdegradasi. Kemampuan Bennacer membuatnya pindah ke AC Milan, di mana dia memenangkan Scudetto musim lalu.
3. Giovanni van Bronckhorst
Bek kiri keturunan Indonesia itu meninggalkan London Utara dan bergabung ke Barcelona pada 2003. Dia kemudian memenangkan dua gelar La Liga dan Liga Champions, yang paling menohok adalah saat mengalahkan Arsenal di final 2006.
4. Carlos Vela
Vela mungkin belum mencapai potensi yang diekspektasikan orang-orang, tetapi striker itu masih menunjukkan kualitasnya yang tidak diragukan lagi sejak meninggalkan Arsenal, terutama di Real Sociedad, di mana dia membentuk duo yang hebat dengan Antoine Griezmann.
Pada 2013/2014, hanya Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Alexis Sanchez yang lebih baik dari 15 gol dan 12 assist yang dicatat Vela. Pemain itu sendiri yang enggan membuat langkah berikutnya dalam kariernya.
“Dia memiliki kesempatan untuk pergi, tetapi dia tidak pernah ingin pergi dan La Real tidak pernah ingin menjualnya,” kata Yoan Cuezva dari Radio Marca kepada Sky Sports.
Dirinya sekarang berusia 33 tahun, dan pemain tim nasional Meksiko itu tampaknya lebih dari senang untuk tampil bersama LAFC, di mana dia mencetak 63 gol dan mendapat 41 assist dalam 102 pertandingan MLS.
5. Andy Cole
Cole dijual oleh Arsenal pada musim panas 1992, bergabung dengan klub divisi Championship, Bristol City, saat berusia 20 tahun.
Setahun kemudian Newcastle memecahkan rekor transfer mereka untuk mendaratkan Cole, dan dia menjadi penandatanganan rekor Inggris ketika bergabung dengan Manchester United pada 1995.
Dan, namanya sangat dikenal baik di Old Trafford.
Mengingat proyeksi Arsenal selama bertahun-tahun dalam mengembangkan talenta muda, tidak mengherankan jika beberapa pemain potensial pindah klub dan tampil mengesankan dengan jersey yang berbeda.
BACA ANALISIS LAINNYA
Jersey Tandang Terbaru Liverpool Bikin Fans Marah, Apa Masalahnya?
Jersey Tandang Terbaru Liverpool Bikin Fans Marah, Apa Masalahnya?
Gnabry dipinjamkan ke West Brom setelah hanya diberikan waktu bermain 12 menit di Liga Premier pada 2015/2016.
2. Ismail Bennacer
Penggemar Arsenal dapat dimaafkan karena tidak mengenali nama Bennacer, mengingat gelandang itu hanya membuat satu penampilan untuk klub dalam kekalahan 3-0 di Piala Liga di Sheffield Wednesday.
BACA VIRAL LAINNYA
Momen Nani Menangis di Lapangan karena Kartu Merah dan VAR, Masih Ingat?
Momen Nani Menangis di Lapangan karena Kartu Merah dan VAR, Masih Ingat?
Bennacer membantu Empoli untuk promosi dan cukup mengesankan di Serie A, meskipun mereka kembali terdegradasi. Kemampuan Bennacer membuatnya pindah ke AC Milan, di mana dia memenangkan Scudetto musim lalu.
Bek kiri keturunan Indonesia itu meninggalkan London Utara dan bergabung ke Barcelona pada 2003. Dia kemudian memenangkan dua gelar La Liga dan Liga Champions, yang paling menohok adalah saat mengalahkan Arsenal di final 2006.
Vela mungkin belum mencapai potensi yang diekspektasikan orang-orang, tetapi striker itu masih menunjukkan kualitasnya yang tidak diragukan lagi sejak meninggalkan Arsenal, terutama di Real Sociedad, di mana dia membentuk duo yang hebat dengan Antoine Griezmann.
Pada 2013/2014, hanya Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Alexis Sanchez yang lebih baik dari 15 gol dan 12 assist yang dicatat Vela. Pemain itu sendiri yang enggan membuat langkah berikutnya dalam kariernya.
“Dia memiliki kesempatan untuk pergi, tetapi dia tidak pernah ingin pergi dan La Real tidak pernah ingin menjualnya,” kata Yoan Cuezva dari Radio Marca kepada Sky Sports.
Dirinya sekarang berusia 33 tahun, dan pemain tim nasional Meksiko itu tampaknya lebih dari senang untuk tampil bersama LAFC, di mana dia mencetak 63 gol dan mendapat 41 assist dalam 102 pertandingan MLS.
5. Andy Cole
Cole dijual oleh Arsenal pada musim panas 1992, bergabung dengan klub divisi Championship, Bristol City, saat berusia 20 tahun.
Setahun kemudian Newcastle memecahkan rekor transfer mereka untuk mendaratkan Cole, dan dia menjadi penandatanganan rekor Inggris ketika bergabung dengan Manchester United pada 1995.
Dan, namanya sangat dikenal baik di Old Trafford.