Dipuji jangan terbang ketika dicaci tidak tumbang. Kelas
Netizen Indonesia memang terkenal sangat cerewet di sosial media. Apa-apa dikomentari. Di sepakbola, jari netizen Indonesia sudah melanglang buana, kolom komentar di akun pemain lawan, wasit, sampai dengan pemain sendiri kerap kali jadi respon dari sebuah laga.
Kadang memuji berlebihan dan kalau mengkritik juga berlebihan, lebih tepat untuk disebut cyber bullying sebetulnya. Dan hal semacam itu menimpa pemain muda bernama Teuku Razza Fachrezi Aziz.
Pemain yang dinilai tampil buruk saat melawan Timnas Brunei Darussalam U-19 pada Senin (4/7) lalu.
Saat menerima dirinya dirundung di sosial media, penggawa Persija Jakarta itu bijak berkata, "Saya masih dalam proses, semoga saya bisa membuktikan yang lebih baik lagi. [Kritik] itu menjadi motivasi,''
Dan kesempatan untuk melakukan pembuktian itu datang dalam matchday keempat penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2022 melawan Timnas Filipina U-19.
Bermain di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Jumat (6/7) malam, Teuku Razzaa mencetak satu gol dalam kemenangan 5-1 Skuad Garuda Muda.
Razzaa dimasukkan oleh Shin Tae-yong di menit 56 menggantinkan Rabbani Tasnim yang mencetak hattrick di laga tersebut.
Razzaa sukses mencetak gol indah di menit 70. Memanfaatkan umpan silang datar Alfriyanto Nico, ia melepas sepakan akurat dari dalam kotak penalti. Gol dari Razza menjadi gol penutup dalam laga penting itu.
Merayakan gol tersebut, Razza berdiri dan memejamkan mata lalu menutup kedua telinganya dengan tangan. Gaya yang sama pernah dilakukan oleh striker baru Barcelona, Memphis Depay saat mencetak gol di berbagai kesempatan.
Sebuah cara untuk membalas kritik dan bersikap bodoh amat pada komentar netizen atau orang-orang yang meremehkannya. Motif yang sama tampaknya juga dilakukan oleh Razza.
Terlepas dari hal itu, dengan hasil tersebut, Timnas Indonesia U-19 kini mengoleksi 8 point di posisi ketiga klasemen dan terpaut 2 point dari Vietnam dan Thailand. Namun Skuad Garuda Muda punya modal produktivitas gol. Sejauh ini telah mencetak 12 gol dengan hanya 1 kebobolan.
Kadang memuji berlebihan dan kalau mengkritik juga berlebihan, lebih tepat untuk disebut cyber bullying sebetulnya. Dan hal semacam itu menimpa pemain muda bernama Teuku Razza Fachrezi Aziz.
BACA BERITA LAINNYA
Baru Melatih, Presiden PSG Tak Bebankan Christophe Galtier Juara Liga Champions
Baru Melatih, Presiden PSG Tak Bebankan Christophe Galtier Juara Liga Champions
Razzaa dimasukkan oleh Shin Tae-yong di menit 56 menggantinkan Rabbani Tasnim yang mencetak hattrick di laga tersebut.
BACA BERITA LAINNYA
Momen Hattrick Rabbani Tasnim untuk Timnas U-19, Geser Posisi Hokky Caraka
Momen Hattrick Rabbani Tasnim untuk Timnas U-19, Geser Posisi Hokky Caraka
Razzaa sukses mencetak gol indah di menit 70. Memanfaatkan umpan silang datar Alfriyanto Nico, ia melepas sepakan akurat dari dalam kotak penalti. Gol dari Razza menjadi gol penutup dalam laga penting itu.
Sebuah cara untuk membalas kritik dan bersikap bodoh amat pada komentar netizen atau orang-orang yang meremehkannya. Motif yang sama tampaknya juga dilakukan oleh Razza.
Terlepas dari hal itu, dengan hasil tersebut, Timnas Indonesia U-19 kini mengoleksi 8 point di posisi ketiga klasemen dan terpaut 2 point dari Vietnam dan Thailand. Namun Skuad Garuda Muda punya modal produktivitas gol. Sejauh ini telah mencetak 12 gol dengan hanya 1 kebobolan.