Cara pandangnya masih ala Eropa. Selamat datang di Indonesia coach...
Heran. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan komentar pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, tentang persepakbolaan di Indonesia. Lebih spesiknya, eks juru taktik Borussia Dortmund itu berbicara tentang cara pandang terhadap pemain muda.
Pasalnya selama melatih Persija Jakarta, ia baru hanya sekedar bertukar sapa dengan penggawa muda klub selama sesi latihan.
"Saya sudah enam pekan di sini. Saya sebenarnya sudah bertemu dengan pemain-pemain muda ini sekali. Namun, bukan di lapangan latihan. Hanya menyapa halo saja," ujar Thomas Doll.
Seperti yang diketahui, ada 6 penggawa Persija Jakartayang saat ini memperkuat Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala AFF U-19 2022, dan itu membuat Thomas Doll hanya memainkan pemain-pemain muda yang tersedia di ajang turnamen pramusim Piala Presiden 2022.
"Saya tak mengerti mengapa pemain U-20 kami tidak bisa berlatih bersama tim."
Padahal sepengalamannya, seorang pemain muda harusnya berkembang di klub profesionalnya, itulah yang penting
"Jika di sini timnas level U-19 lebih penting dari tim pertama di kompetisi, di Eropa berbeda. Saya tak tahu, ini bukan wewenang saya. Ada pihak yang mesti memutuskan," jelas pelatih asal Jerman tersebut.
Thomas Doll juga mengungkapkan menjadi masalah adalah para pemain muda tidak diberikan kesempatan untuk berkembang di tim asalnya. Dan banyak pelatih yang juga enggan memberikan menit bermain lebih.
"Yang jadi masalah di Indonesia, adalah para pemain muda tak punya kesempatan untuk berlatih dengan tim pertama klub," ujar Thomas Doll.
Ia tampaknya tak begitu suka ketika para pemain malah lebih sibuk diluar klub.
Satu hal yang membuat khawatir Thomas Doll adalah pemain tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya dan malah hanya mendapatkan lelah.
"Ketika mereka nanti datang dua bulan kemudian, mereka akan sangat lelah karena bermain di banyak laga diluar klub.
"Saya pikir ini tak bagus untuk pemain muda klub karena semua ingin memastikan tempat di tim utama klub."
Menurut Thomas Doll , permasalahan seperti ini harus segera dievaluasi, sehingga di masa depan tidak akan terjadi lagi. Karena menurutnya, jika ingin memiliki talenta terbaik, maka harus dilihat cara mainnya di level klub aslinya.
Pasalnya selama melatih Persija Jakarta, ia baru hanya sekedar bertukar sapa dengan penggawa muda klub selama sesi latihan.
BACA ANALISIS LAINNYA
Hitung-hitungan Timnas U-19 Lolos Babak Semifinal, Wajib Menang Laga Terakhir
Hitung-hitungan Timnas U-19 Lolos Babak Semifinal, Wajib Menang Laga Terakhir
"Jika di sini timnas level U-19 lebih penting dari tim pertama di kompetisi, di Eropa berbeda. Saya tak tahu, ini bukan wewenang saya. Ada pihak yang mesti memutuskan," jelas pelatih asal Jerman tersebut.
BACA BERITA LAINNYA
Shin Tae-yong Kritik Jadwal Padat Piala AFF U-19 2022: Bahaya untuk Pemain
Shin Tae-yong Kritik Jadwal Padat Piala AFF U-19 2022: Bahaya untuk Pemain
"Yang jadi masalah di Indonesia, adalah para pemain muda tak punya kesempatan untuk berlatih dengan tim pertama klub," ujar Thomas Doll.
Ia tampaknya tak begitu suka ketika para pemain malah lebih sibuk diluar klub.
Satu hal yang membuat khawatir Thomas Doll adalah pemain tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya dan malah hanya mendapatkan lelah.
"Saya pikir ini tak bagus untuk pemain muda klub karena semua ingin memastikan tempat di tim utama klub."
Menurut Thomas Doll , permasalahan seperti ini harus segera dievaluasi, sehingga di masa depan tidak akan terjadi lagi. Karena menurutnya, jika ingin memiliki talenta terbaik, maka harus dilihat cara mainnya di level klub aslinya.