Bagaimana pendapat Anda tentang penilaian wasit?
Arema FC akhirnya menjadi juara Piala Presiden 2022. Singo Edan keluar sebagai pemenang setelah bermain imbang tanpa gol (agregat 1-0) pada leg kedua final di Stadion Segiri, Minggu (17/7/2022) malam WIB.

Hasil imbang itu memang cukup membawa Arema ke podium juara, karena Singo Edan berhasil menang tipis 1-0 pada leg pertama berkat gol Camara di Malang, Kamis (14/7/2022).

Raja di Piala Presiden

Keberhasilan itu membuat Arema tercatat sebagai klub paling dominan di kompetisi pra-musim tersebut. Singo Edan telah menuai tiga trofi Piala Presiden.

Pertama kali Arema membukukan sejarah menjuarai Piala Presiden 2017. Arema saat itu mengalahkan Pusamania Borneo, 5-1, di Stadion Pakansari, Bogor.

Dua tahun berselang, Arema kembali mengangkat trofi bergengsi tersebut. Kali ini, giliran Persebaya Surabaya yang dikalahkan di final 2-2 dan 2-0 (agregat 4-2).

Dan, gelar teranyar Arema tersaji di kandang Borneo. Mereka menang agregat 1-0.



Arema memang menjadi klub paling rajin mengoleksi trofi tersebut. Mereka mengungguli Persib Bandung yang menjuarai Piala Presiden 2015. Maung Bandung berhasil menjadi juara perdana kompetisi itu setelah di final mengalahkan Sriwijaya FC, 2-0, di Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta.

Setelah itu, Persija Jakarta menjadi kampiun pada 2018. Macan Kemayoran berhasil mengalahkan Bali United, 3-0, di Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta.

Namun, paling menyita sorotan di final kali ini adalah banyaknya pelanggaran yang terjadi di pertandingan tersebut. Salah satunya saat bek Borneo, Agung Prasetyo, mengangkat kaki terlalu tinggi di atas kepala Adam Alis.

Uniknya, wasit justru memberikan kartu kuning kepada Adam karena terlalu banyak memprotes pengadil lapangan. Adam sepertinya tampak geram atas insiden yang terjadi pada babak pertama tersebut, apalagi wasit tak memberikan hukuman kepada pemain lawan.



Dalam tayangan di atas yang diunggah akun Instagram Sports.Indosiar, banyak komentar dilontarkan netizen. Bahkan, dalam akun tersebut, ada caption bertuliskan ‘Kan Aku Korban Pak’.