Fabio Capello bernostalgia dengan tim Roma-nya saat terkahir kali juara Serie A.
Penandatangan Paulo Dybala yang dilakukan AS Roma dapat membuat mereka menjadi tim yang lebih seimbang. Kini, pasukan Jose Mourinho bisa menjadi penantang serius untuk memperebutkan Scudetto, menurut mantan bos Giallorossi Fabio Capello.

Setelah meninggalkan Juventus sebagai pemain bebas transfer ketika kontraknya berakhir pada akhir Juni, Dybala sangat dikaitkan dengan Inter Milan dan Napoli, tapi tampaknya dia akan bergabung dengan pemenang Liga Konferensi Eropa dan Mourinho.



Pasalnya, laporan pada hari Senin menunjukkan Dybala sedikit lagi bergabung dengan Roma, pemain internasional Argentina itu telah tiba di Portugal, di mana tim tersebut mengadakan kamp pelatihan pra-musim, untuk tes medisnya.

Dybala mencetak 82 gol dalam 210 penampilan Serie A untuk Bianconeri setelah tiba dari Palermo pada 2015, termasuk 25 gol dari luar kotak penalti, dan itu menjadi angka terbanyak dari yang pernah dilakukan pemain lain selama periode tersebut di kompetisi.

Di antara para pemain Roma saat ini, pemain kapten Lorenzo Pellegrini adalah yang tertinggi dengan sembilan kali mencetak gol dari luar kotak penalti. Transfer Dybala yang akan segera terjadi membuat banyak pihak memprediksi bahwa Giallorossi mendapatkan tempat yang lebih baik daripada yang mereka capai musim lalu, yaitu di peringkat keenam.

Ditanya oleh Il Messaggero apakah kedatangan pemain Argentina itu dapat mengubah keseimbangan di puncak Serie A, Capello menjawab: "Saya akan mengatakan ya. Dia adalah pemain hebat, salah satu dari mereka yang membuat perbedaan,” katanya.

“[Dia bisa] menaikkan level tim dan mengubah sesuatu di Serie A, karena Roma sekarang berada di grup favorit.

"Jika Mourinho memanggil Anda sendiri, menjadi sangat sulit untuk mengatakan tidak," tegas Capello.

Capello memimpin Roma meraih gelar terakhir dari tiga gelar Serie A mereka pada 2000-01, mengalahkan Juventus dengan hanya unggul dua poin saat itu dalam perburuan gelar yang menegangkan.

Ahli taktik legendaris percaya ada kesamaan antara tim Mourinho dan pemenang Scudetto-nya, menambahkan: "Perbandingan itu masuk akal. Saya melihat banyak kesamaan.

“Saya pikir Mourinho, seperti yang terjadi pada saya di musim itu, akan mencoba untuk menjamin keseimbangan dalam tim dengan potensi ofensif yang sangat besar.

"Roma, bagaimanapun, ditakdirkan untuk menyerang; kami memiliki Cafu dan [Vincent] Candela di luar. Saya butuh perlindungan," pungkasnya.