Apa alasan mereka memilih Liverpool ketimbang klub raksasa Inggris lainnya?
Akademi Liverpool telah menghasilkan beberapa pemain muda sensasional dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa di antara mereka telah bergabung dengan rombongan pasukan Juergen Klopp dalam pertandingan pra-musim kali ini.

The Reds masih memiliki sisa dua pertandingan pra-musim lagi, yaitu melawan RB Leipzig di Red Bull Arena Jerman pada 21 Juli 2022 dan melawan Manchester City pada 30 Juli 2022 di King Power Stadium, Leicester.

Dengan demikian, masih ada kesempatan bagi para pemain muda Liverpool untuk tampil dalam pertandingan pra-musim itu dengan harapan mereka bisa mencuri perhatian Klopp.

Pada catatan itu, mari kita lihat 5 pemain muda Liverpool yang berharap moncer di pra-musim.

1. Stefan Bajcetic

Stefan Bajcetic adalah putra dari mantan pemain timnas Serbia, Srdan Bajcetic. Stefan awalnya datang melalui akademi Celta Vigo dan bergabung dengan Liverpool dalam kesepakatan 224.000 pounds (Rp 4 miliar) pada Desember 2020 setelah menolak minat Manchester United.

Dia awalnya bermain untuk U-16, tetapi dengan cepat membuat para pelatih terkesan dan melakukan debut U-23 hanya tiga hari setelah ulang tahunnya yang ke-17 pada Oktober 2021.

Pemain timnas Spanyol U-18 itu sebagian besar bermain sebagai bek tengah, tetapi dia juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan, di mana dia kerap melakukan operan terobosan dan mendikte permainan dari dalam.

“Dia melakukannya dengan sangat baik,” kata pelatih Liverpool U-19, Marc Bridge-Wilkinson, setelah menang 4-0 atas Porto di UEFA Youth League musim lalu.

“Dia bermain sedikit berbeda di lini tengah saat ini, tetapi dia cukup bagus untuk bermain di sana. Dia cukup bagus untuk memainkan permainan di dalam dan di luar penguasaan bola di posisi itu dan juga sebagai bek tengah.”

Kini, dia berharap bisa tampil dengan performa terbaiknya dalam pertandingan pra-musim Liverpool, di mana dia bisa mencuri perhatian n Klopp untuk ditarik ke skuad utama.



2. Luke Chambers

Liverpool memiliki stok pemain yang bisa diandalkan di posisi bek kiri dengan Andy Robertson dan Kostas Tsimikas keduanya tampil mengesankan pada 2021/2022. Chambers bisa menjadi penerus dua bek hebat itu.

Dia saat ini masih mencari peluang untuk masuk tim utama setelah bermain reguler untuk Liverpool U-18 musim lalu, sebelum menjadi bagian dari skuad Inggris yang memenangkan Kejuaraan U-19 Eropa.

Selain di posisi bek kiri, dia juga bisa bermain sebagai bek tengah. sejauh ini dia belum melakukan debut kompetitifnya untuk The Reds, tetapi dia sudah dipercaya tampil saat melawan Manchester United dalam pertandingan persahabatan pra-musim pertama Liverpool.

“Ini mendorong Anda untuk lebih,” katanya kepada situs web Liverpool setelah pertandingan United.

“Saya pikir begitu Anda merasakan pertama kali bermain di depan banyak penggemar, Anda hanya ingin bermain di depan mereka sepanjang waktu. Jadi, itu adalah sesuatu yang harus diperjuangkan.”

“Ini sesuatu yang baru dengan semua penggemar dan menempatkan diri Anda melawan yang terbaik adalah apa yang saya inginkan. Saya pikir itu adalah tes yang sangat bagus untuk saya dan saya pikir saya mengambil banyak hal dari permainan.”

“Itu salah satu tujuan saya – untuk mencoba berada di dalam dan di sekitar tim utama sebanyak yang saya bisa. Ketika saya mendapatkan kesempatan, saya harus memanfaatkannya sebaik mungkin,” tambahnya.

3. Melkamu Frauendorf

Meski Liverpool memiliki skuad yang hebat, namun beberapa fans merasa frustrasi dengan keengganan klub untuk meningkatkan lini tengah mereka musim panas ini.

Namun, itu bisa memberikan peluang tim utama untuk gelandang muda seperti Frauendorf. Dia tiba dari Hoffenheim pada Agustus 2020 dan telah menunjukkan bakatnya dalam mencetak gol, di mana dia mencetak 15 gol untuk tim muda Liverpool selama dua musim terakhir.

Pemain timnas Jerman U-18 itu awalnya bermain di Liverpool U-23, namun dia sudah melakukan debut seniornya pada kemenangan putaran ketiga Piala FA Liverpool melawan Shrewsbury pada Januari 2022. Dia sekarang bisa tampil dan berharap memberikan yang terbaik di sisa laga pra-musim Liverpool.

4. Tyler Morton

Sebagai fans Liverpool masa kecil, Morton bergabung dengan akademi The Reds pada usia tujuh tahun dan bekerja keras sebelum melakukan debut tim utamanya di Piala Liga pada September 2021. Gelandang itu membuat delapan penampilan lagi selama musim terobosannya dan meraih kemenangan penyisihan grup Liga Champions atas Porto dan AC Milan.

“Sangat menyenangkan menyaksikan bocah itu bermain,” kata Klopp setelah menang 2-1 di San Siro.

“Pengetahuan sepakbola, otak sepakbola yang dia tunjukkan malam ini benar-benar luar biasa.”

“Jika Anda secara teknis berada pada level itu – dan dia jelas – dan Anda kemudian memiliki orientasi yang baik, maka terkadang kami memiliki cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang baik. Itulah yang dia lakukan malam ini. Selain itu, dia bertahan dengan sangat baik, bersama dengan pemain lainnya,” tambahnya.

Dia menjalankaan sebagai lapis kedua Fabinho dalam peran lini tengah musim lalu, Morton tampil mengesankan sebagai gelandang box-to-box dalam pelatihan pra-musim. Sejumlah klub dilaporkan mengejar langkah pinjaman untuk pemain berusia 19 tahun itu, tetapi Klopp tampaknya akan mempertahankannya di tim utama di Anfield.

5. Bobby Clark

Bobby Clark adalah putra mantan gelandang Fulham, Sunderland, dan Newcastle, Lee Clark. Dia melakukan debutnya di Newcastle U-18 pada usia 14 tahun, tetapi menolak tawaran beasiswa klub musim panas lalu.

Beberapa klub besar seperti Bayern Muenchen, Tottenham, Manchester United, dan Manchester City sempat menawarkannya untuk bergabung, tetapi dia memilih bergabung dengan Liverpool setelah mengobrol tatap muka dengan Klopp dan membuat The Reds menelan biaya awal 750.000 pounds (Rp 13 miliar). 

Dia adalah seorang gelandang serang, yang juga bisa bermain di posisi sayap, di mana dia berhasil mencetak 12 gol dan 5 assist dalam 22 penampilan U-18 Liga Premier pada 2021/2022.

Pemain berusia 17 tahun itu hanya membuat satu penampilan cameo untuk tim U-23, tetapi bisa mendapat manfaat dari pergantian Klopp baru-baru ini ke formasi 4-2-3-1.

“Dia lebih merupakan gelandang ofensif. Dalam sistem 4-2-3-1, dia akan menjadi pemain lini tengah yang lebih dekat dengan striker dalam peran No.10,” kata ayahnya kepada The Athletic pada 2020.

“Dia sangat atletis, memiliki perubahan kecepatan yang baik, dan dia tinggi untuk anak seusianya. Dia memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Kami mendapat umpan balik yang baik dari para pelatih tentang bagaimana dia menjadi kapten baik di dalam maupun di luar lapangan,” tambahnya.