Jika satu problem besar ini sulit diatasi, sulit bagi The Gunners untuk bangkit.
Arsenal tak diragukan lagi sebagai salah satu klub terbaik di dataran Inggris, bahkan Eropa sekalipun, namun dalam beberapa musim terakhir prestasi mereka nyaris tak ada yang dapat dibangggakan. Apa penyebabnya?
Tak lain dan tak bukan adalah soal kebugaran pemain alias cedera. Cedera seolah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi Arsenal baik saat masih ditangani Arsene Wenger, dilanjutkan Unai Emery, bahkan hingga saat ini bersama Mikel Arteta.
Di era Arsene Wenger kita kerap mendengar para pemain bintang sering terkapar baik saat berlaga di atas lapangan maupun dalam sesi latihan.
Tercatat di dalam ingatan kita masih sangat jelas terpatri nama-nama seperti Eduardo Da Silva, Tomas Rosicky, Carlos Vela, Cesc Fabregas, Robin Van Persie, Aaron Ramsey, hingga Jack Wilshere.
Banyak pihak menyayangkan situasi tersebut, mereka menilai seharusnya Arsenal dapan berbuat lebih dari apa yang telah mereka lakukan dalam beberapa musim silam kala masih ditangani Wenger jika tidak sering dihantam oleh badai cedera.
Ternyata tidak hanya di era Wenger saja, bahkan kala Emery mulai melatih Arsenal, nama-nama seperti Aaron Ramsey, Danny Welbeck, Stephan Lichtsteiner, Rob Holding, dll kerap dihantam cedera bahkan cedera yang cukup parah.
Tidak sampai di situ, ternyata "penyakit" itu juga menular di rezim Arteta musim ini di mana pelatih berkebangsaan Spanyol itu dibuat pusing akibat badai cedera yang menghantam timnya.
Sebelum kompetisi Liga Inggris kembali digulirkan setelah sebelumnya ditangguhkan akibat pandemi Covid-19, Arteta harus rela kehilangan Calum Chambers, Lucas Torreira, Sokratis, dan Cedric Soares akibat cedera.
Bahkan kala berhadapan dengan Manchester City di pertandingan pembuka Liga Inggris pasca ditangguhkan, Arteta harus rela kehilangan dua pemain pentingnya di tengah laga.
Mereka adalah Granit Xhaka yang kakinya terkilir pada menit ke-8 sehingga harus ditarik keluar dan digantikan oleh Dani Ceballos dan Pablo Mari yang menderita cedera hamstring menit ke-24 yang kemudian posisinya diganti oleh David Luiz.
Pertandingan selanjutnya kala Arsenal bertandang ke markas Brighton and Hove Albion, Arteta harus kehilangan kiper utamanya, Bernd Leno akibat kakinya salah tumpuan dan membuat kiper asal Jerman tersebut diprediksi akan mengakhiri musim lebih cepat.
Bahkan dalam sesi latihan baru-baru ini, pemain muda Arsenal, Gabriel Martinelli dikabarkan menderita cedera di sesi latihan dan dikabarkan akan menepi hingga beberapa bulan ke depan.
Penyakit lama Arsenal ini ternyata masih belum berhenti sejak zaman Wenger hingga Arteta, artinya ada yang salah dalam manajemen kebugaran pemainnya.
Jika hal ini terus dibiarkan, maka ambisi Arsenal untuk kembali merajai sepakbola Inggris hanya akan menjadi angan-angan belaka jika kekuatan tim tidak ditopang dengan kebugaran pemainnya.
Tak lain dan tak bukan adalah soal kebugaran pemain alias cedera. Cedera seolah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi Arsenal baik saat masih ditangani Arsene Wenger, dilanjutkan Unai Emery, bahkan hingga saat ini bersama Mikel Arteta.
BACA FEATURE LAINNYA
Messi Dari Meksiko Akhirnya Pecahkan Rekor La Liga Berusia 80 Tahun
Messi Dari Meksiko Akhirnya Pecahkan Rekor La Liga Berusia 80 Tahun
Tidak sampai di situ, ternyata "penyakit" itu juga menular di rezim Arteta musim ini di mana pelatih berkebangsaan Spanyol itu dibuat pusing akibat badai cedera yang menghantam timnya.
BACA BERITA LAINNYA
21 Laga Tanpa Kalah Lazio Berhenti, Catatan Gol Atalanta Ini Amazing
21 Laga Tanpa Kalah Lazio Berhenti, Catatan Gol Atalanta Ini Amazing
Bahkan kala berhadapan dengan Manchester City di pertandingan pembuka Liga Inggris pasca ditangguhkan, Arteta harus rela kehilangan dua pemain pentingnya di tengah laga.
Pertandingan selanjutnya kala Arsenal bertandang ke markas Brighton and Hove Albion, Arteta harus kehilangan kiper utamanya, Bernd Leno akibat kakinya salah tumpuan dan membuat kiper asal Jerman tersebut diprediksi akan mengakhiri musim lebih cepat.
Penyakit lama Arsenal ini ternyata masih belum berhenti sejak zaman Wenger hingga Arteta, artinya ada yang salah dalam manajemen kebugaran pemainnya.
Jika hal ini terus dibiarkan, maka ambisi Arsenal untuk kembali merajai sepakbola Inggris hanya akan menjadi angan-angan belaka jika kekuatan tim tidak ditopang dengan kebugaran pemainnya.