Ini Indonesia bukan Bundesliga...
Persija Jakarta harus mengakui kekalahan tipis 0-1 dari Bali United di pertandingan pembuka BRI Liga 1 2022/23, Sabtu (3/7) malam WIB. Pelatih Macan Kemayoran, Thomas Doll merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit dan menyayangkan tak adanya teknologi VAR di sepakbola Indonesia.

Thomas Doll
menilai tim besutannya dirugikan dengan keputusan wasit di pertandingan yang berjalan sengit tersebut. Salah satunya adalah momen di mana seharusnya Persija mendapatkan penalti karena pemain Bali United menyentuh bola alias handball.

''Dari wasit juga kami tak terlalu beruntung, banyak keputusan-keputusan wasit yang tidak menguntungkan tim kami,'' kata Thomas Doll dalam konferensi pers usai laga.

Eks pelatih Borussia Dortmund dan beberapa klub Bundesliga itu lalu berbicara lebih blak-blakan.

''Seharusnya ada penalti dari crossing Firza. Sayangnya, di sini enggak ada VAR. Bisa dilihat juga karena tujuh pemain kami melakukan protes langsung karena itu,'' imbuhnya.



Thomas Doll juga menjabarkan beberapa keputusan wasit lainnya yang amat merugikan Michael Krmencik dan rekan-rekan.

''Setelah Bali United mencetak gol, semuanya berubah. Dan juga karena wasit tidak memberikan keputusan yang bagus termasuk dari tambahan waktu tiga menit di babak pertama, seharusnya bisa lebih,'' ucap Thomas Doll.

''Setelah itu ada insiden 12 pemain di atas lapangan yang tidak menguntungkan Persija karena membuang waktu. Menurut saya harusnya extra time bisa enam hingga tujuh menit,'' tutupnya.

Sepertinya Thomas Doll harus lebih cepat beradaptasi dengan iklim sepakbola Indonesia yang begini adanya.