Berikut peluangnya tampil di kompetisi besar di Eropa.
Tidak ada yang meragukan bahwa Belgia adalah salah satu negara yang banyak melahirkan para pesepakbola hebat di dunia. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Belgia memiliki para pemain bintang seperti Thibaut Courtois, Romelu Lukaku, Kevin de Bruyne, hingga Eden Hazard yang mengisi skuad negara itu.

Karena itu, tidak heran jika skuad ini disebut sebagai generasi emas sepakbola Belgia.

Tapi, bagaimana dengan Timnas Sepakbola wanita Belgia?

Tidak hanya di sepakbola pria, para pemain timnas sepakbola wanita Belgia juga tak kalah hebat. Tessa Wullaert dan Janice Cayman adalah dua nama pesepakbola terbaik wanita yang berasal dari Belgia.

Namun, baru-baru ini muncul satu nama pesepakbola wanita yang menjadi sorotan para fans sepakbola. dia adalah Hannah Eurlings. Gelandang kelahiran 1 Januari 2003 itu melakukan debutnya untuk tim nasional Belgia pada 1 Desember 2020, masuk sebagai pemain pengganti Tessa Wullaert melawan Swiss. 

Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang kini telah bergabung dalam skuad timnas sepakbola Wanita pada ajang EURO kali ini. Dengan usia yang baru 19 tahun, Eurlings memainkan pertandingan terbesar dalam sejarah tim wanita. 

Gelandang yang bermain untuk klub Leuven itu menjadi bagian dari starting XI timnas wanita Belgia saat menyingkirkan timnas wanita Italia pada Piala Eropa Wanita 2022. Timnas wanita Belgia meraih kemenangan 1-0 dalam laga terakhir babak penyisihan Grup D di Manchester City Academy Stadium, Manchester, Inggris, Selasa (19/7/2022) dini hari WIB. 

Pemain yang baru berusia 19 tahun diyakini memiliki potensi besar untuk menjadi pemain hebat selanjutnya, bahkan dia disebut sebagai Eden Hazard versi sepakbola wanita Belgia. 

“Dia sudah siap,” kata Ives Serneels, pelatih kepala Belgia kepada GOAL, saat menjelaskan keputusannya untuk memainkan Eurlings yang berusia 19 tahun dalam pertandingan melawan Italia. 

“Dia sudah menunjukkan, dalam pertandingan kualifikasi kami, bahwa dia memiliki banyak bakat,” tambah Ives. 

Keputusan itu tidak salah, apa yang terjadi di lapangan telah menjadi sejarah di Manchester. Tine de Caigny mencetak satu-satunya gol dalam permainan untuk membawa tim berjuluk Red Flames ke perempat final turnamen besar pertama mereka. 

Pasca pertandingan itu, Eurlings membuat postingan di media sosial Instagramnya dengan momen saat dia merayakan gol De Caigny, berlari untuk merayakannya dengan pemain yang dia sebut sebagai salah satu panutannya, bersama Cayman dan Wullaert. Ini adalah momen hebat yang telah dibuatnya di usia yang begitu muda.



Eurlings berusia tiga tahun ketika dia mulai bermain sepakbola. Obsesinya untuk menjadi pemain sangat besar, dia berlatih setiap pagi dan setiap malam, semangat dan dedikasi itu menjadi sesuatu yang dia syukuri hari ini. "Tanpa itu, saya akan secara taktis dan teknis kurang maju," katanya dalam sebuah wawancara dengan HLN.

Orang tuanya akan mengabulkan keinginannya untuk bergabung dengan klub sepakbola, setelah beberapa tahun bermain dengan anak laki-laki, dia pergi ke sekolah bakat Topsport di Leuven pada usia 14 tahun.

Sekitar waktu itulah dia direkrut oleh OH Leuven, klub tempat dia memulai debutnya saat berusia 16 tahun, di mana dia langsung mulai membuat jejaknya di tim nasional.

Dia memulainya dari tim U-16 dan U-17 Belgia, dan hanya membutuhkan waktu dua tahun menembus ke tim senior.

“Saya tidak sering merasa stres ketika saya melangkah ke lapangan sepakbola, tapi pertandingan melawan Swiss memang membuat saya stres," katanya dalam sebuah wawancara dengan FA Belgia mengingat debutnya.

Sejak itu, pemain yang cerdik ini telah menjadi bagian dalam rencana Serneels. Dengan kecerdasan, dan kepercayaan diri di masa muda membuatnya sudah mengoleksi 20 caps lebih dalam 18 bulan terakhir, dan berhasil mencetak 4 golnya.

Faktanya, kesan yang dibuat Eurlings sangat baik, sehingga dia bahkan disebut sebagai 'Hazard Eden versi sepakbola wanita Belgia'. 

Eurlings diakui memiliki kualitas yang langka mengingat usia dan posisinya. Dia juga memiliki tekad besar untuk terus meniti kariernya. 

“Saya menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri saya sendiri dan itu membuat saya menjadi pemain seperti sekarang ini. Saya hanya ingin menang karena dari saat saya merasa tampil, kepuasannya sangat besar. Jika saya tidak menetapkan standar begitu tinggi untuk diri saya sendiri, saya tidak berpikir saya akan berada di sini,” pungkas Eurlings. 

Sejauh ini, sikap itu telah membuatnya menjadi pencetak gol yang produktif di liga domestik Belgia dan telah membawanya ke turnamen besar dengan usia yang masih sangat muda. 

Dalam waktu dekat, dia mungkin akan pergi ke luar negeri "Di Prancis, atau Inggris, atau Spanyol" dan menjadi pesepakbola profesional untuk pertama kalinya. Setelah memperlihatkan penampilan cemerlangnya saat melawan Italia, dia mungkin menarik perhatian beberapa klub besar di Eropa. Itu membuka peluang besarnya untuk tampil di kompetisi sepakbola klub paling bergengsi di Eropa. 

Namun, kekalahan 1-0 yang dialami timnya saat melawan sepakbola wanita Swedia di perempat final pada Jumat (23/7/22) di Stadion Leigh Sports Village, Inggris, cukup memukul balik ambisinya. Tapi, bagaimanapun, dia telah memulai sejarah besar dalam kariernya yang masih muda. Dia masih memiliki peluang besar untuk bermain di ajang sepakbola dunia di tahun-tahun berikutnya.