Pelakuannya mantan pemain yang pernah perkuat klub Indonesia ..
Bukan cuma di Indonesia, ribut-ribut di pertandingan sepakbola terjadi juga di belahan liga Asia Tenggara lainnya. Lebih tepatnya di Liga Singapura. Dan momen memalukan itu melibatkan mantan pemain Persija Jakarta dan Persela Lamongan yang kini menjadi asisten pelatih Tampines Rovers, Mustafic Fahrudin, yang mencekik pelatih kepala Lion City Sailors asal Korea Selatan, Kim Do-Hoon.
Insiden itu terjadi kala kedua klub elit Liga Singapura bersua di Stadion Jalan Besar, Minggu (24/7) malam WIB. Dalam video yang beredar, ketegangan mulai timbul di menit-menit terakhir ketika bola keluar lapangan dan menghasilkan lemparan ke dalam.
Situasi bermula ketika pemain Lion City Sailors, Nur Adam Abdullah, sebelum melempar bola sempat berulah dengan agak berlama-lama di dekat bench Tampines. Lantas, pemain Tampines, Boris Kopitovic, marah dan mencoba untuk memprovokasinya balik. Dan kejadian tersebut dekat dengan bangku cadangan, sehingga ofisial dan pemain kedua kubu lantas tersulut emosinya.
Kemudian, Kim kedapatan menanduk kepala Fahrudin. Fachrudin lantas tak terima, ia lalu membalasnya dengan sebuah cekikan.
Sadar akan hal tak mengenakan tersebut, pelatih Kepala Tampines Rovers, Gavin Lee, merasa tidak enak hati.
“Ada banyak perilaku memalukan yang muncul dalam pertandingan ini. Seluruh tim berusaha untuk tetap tenang, tetapi kemudian itu terjadi. Semuanya berjalan terlalu berlebihan. Tanggung jawab untuk menangani kasus ini akan menjadi milik pihak berwenang," kata Lee dilansir dari The Thao 247.
Kim juga meminta maaf seusai pertandingan. Pelatih asal Korea Selatan itu berjanji timnya bisa lebih bijak ke depannya.
"Saya minta maaf para penggemar, kemarahan hari ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, jujur saya berjanji untuk tidak bertindak. Virus saya ini berulang setiap saat," imbuhnya.
Skor akhir laga ini sendiri adalah 2-1 untuk kemenangan Lion City Sailors, masing-masing gol dicetak oleh Song Ui-Yong dan Pedrao. Tampines Rovers yang beberapa waktu lalu kalah dari PSM Makassar di Piala AFC 2022 hanya mampu membalas satu gol lewat Taufik Suparno.
Insiden itu terjadi kala kedua klub elit Liga Singapura bersua di Stadion Jalan Besar, Minggu (24/7) malam WIB. Dalam video yang beredar, ketegangan mulai timbul di menit-menit terakhir ketika bola keluar lapangan dan menghasilkan lemparan ke dalam.
BACA ANALISIS LAINNYA
Momen Ikonik Fabian Barthez Dribel Bola Sampai Pertahanan Lawan
Momen Ikonik Fabian Barthez Dribel Bola Sampai Pertahanan Lawan
“Ada banyak perilaku memalukan yang muncul dalam pertandingan ini. Seluruh tim berusaha untuk tetap tenang, tetapi kemudian itu terjadi. Semuanya berjalan terlalu berlebihan. Tanggung jawab untuk menangani kasus ini akan menjadi milik pihak berwenang," kata Lee dilansir dari The Thao 247.
BACA ANALISIS LAINNYA
Peluang Garuda Pertiwi Masih Terbuka walau Butuh Bantuan Tetangga
Peluang Garuda Pertiwi Masih Terbuka walau Butuh Bantuan Tetangga
"Saya minta maaf para penggemar, kemarahan hari ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, jujur saya berjanji untuk tidak bertindak. Virus saya ini berulang setiap saat," imbuhnya.