Nomor 1 menjadi contoh kapten sebenarnya.
Kapten tim dalam permainan sepakbola akan selalu menjadi sorotan utama di lapangan. Itulah mengapa tidak sembarang pemain yang dipercaya untuk menggunakan ban kapten, karena seorang kapten harus memiliki skill kemimpinan yang baik di lapangan.
Arsenal dikenal sebagai klub yang kerap melakukan pergantian ban kapten dalam skuad mereka, dan mereka telah memiliki 13 kapten sepanjang era Liga Premier. The Gunners dapat secara sah mengklaim memiliki dua kapten terbaik di era Liga Premier, yaitu Tony Adams dan Patrick Vieira. Namun, Klub London utara ini juga memiliki beberapa kapten yang gagal menjalankan perannya.
Kini, mantan pemain Real Madrid Martin Odegaard telah diberi ban kapten menjelang musim 2022/2023 oleh pelatih Mikel Arteta dan menjadi pertanyaan di kalangan fans The Gunners apakah pemain asal Norwegia itu akan mengikuti jejak kesuksesan Tony Adams, Patrick Vieira, atau kapten Arsenal lainnya yang kurang berhasil dalam peran tersebut.
Pada catatan itu, mari kita lihat peringkat 13 kapten Arsenal di era Liga Premier, berdasarkan seberapa baik mereka menjalankan perannya sebagai kapten tim.
13. Granit Xhaka
Ketika Xhaka ditunjuk sebagai kapten, keputusan itu memang tidak disambut baik oleh sebagian besar fans The Gunners. Tetapi, pemain Timnas Swiss itu dipercaya untuk menjadi kapten oleh rekan-rekannya pada September 2019.
Namun, Xhaka hanya menjalankan perannya sebagai kapten tim Arsenal dalam 10 pertandingan. Pada November 2019, peran kapten tim kemudian diambil alih oleh Pierre-Emerick Aubameyang, karena Xhaka tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Para fans The Gunners juga sangat kecewa dan tidak percaya sejak awal kepada pemain timnas Swiss itu menjadi pemimpin tim kebanggaannya di lapangan.
12. William Gallas
Gallas diberi ban kapten pada 2007, dengan sebagian besar fans Arsenal kecewa dengan keputusan itu, dan sang bek tidak melakukan banyak hal untuk membuktikan bahwa mereka salah.
Dia secara terbuka mengkritik rekan satu timnya akhir tahun itu, dan pelatih Arsene Wenger tidak segan untuk mencopotnya dari jabatan kapten.
11. Alexandre Lacazette
Meski memiliki sisi kontrak lima bulan di Arsenal, Lacazette diangkat menjadi kapten klub pada Februari 2022.
“Saya pikir saya tahu sedikit tentang semua orang dan bagaimana mereka bekerja dan bagaimana saya bisa mengelola mereka,” katanya ketika ditanya setelah dipercaya sebagai kapten Arsenal.
“Di lapangan, saya mencoba untuk memimpin dan menunjukkan bahwa cara kami harus menekan, intensitas karena pelatih meminta kami (untuk ini).”
“Tetapi, di ruang ganti saya lebih mungkin vokal dan saya ingin membawa getaran dan energi yang baik karena beberapa hari kita lupa bahwa kita memainkan olahraga yang luar biasa, kita memiliki pekerjaan yang luar biasa untuk klub besar dan jelas itu wajar, itu manusiawi. Kami terkadang lupa, jadi saya hanya ingin membawa beberapa senyuman dan mungkin keberuntungan,” tambah Lacazette.
Meskipun dia mungkin telah membantu ruang ganti, striker asal Prancis itu tidak membuat dampak besar di lapangan. Lacazette hanya mencetak tiga gol dalam 16 pertandingan Liga Premier selama menjadi ban kapten saat The Gunners finis di urutan kelima musim lalu.
Di sisi lain, pemain timnas Prancis itu juga membuat marah fans Arsenal pada April 2022. Dia mengungkapkan secara terbuka ingin angkat kaki dari Emirates Stadium dan sedang berbicara dengan klub lain hingga akhirnya dia pergi dengan gratis di akhir musim lalu.
10. Laurent Koscielny
Setelah delapan tahun sukses di Emirates, Koscielny diangkat sebagai kapten tim Arsenal pada 2018 oleh pelatih Unai Emery.
Namun, seperti sebuah kutukan, dia tidak bisa menjadi pemimpin tim di lapangan. Sang bek hanya membuat 17 penampilan Liga Premier pada 2018/2019 sebelum menolak kontrak baru.
Dia juga menolak untuk melakukan perjalanan tur pra-musim Arsenal ke Amerika Serikat dan kemudian memaksa pindah ke Bordeaux. Riwayatnya sebagai bek hebat selama delapan tahun, tercederai karena kegagalannya dalam menjalankan peran sebagai kapten tim.
9. Robin van Persie
Van Persie dipercaya sebagai mengenakan ban kapten setelah Cesc Fabregas pergi ke Barcelona, dan striker asal Belanda itu membawa The Gunners ke peringkat 3 besar di Liga Premier dengan mencetak 30 gol dalam 38 pertandingan liga selama 2011/2012.
Namun, pada akhir musim, Van Persie mengumumkan bahwa dia ingin pergi dari Arsenal dengan menolak untuk menandatangani kontrak baru. Mantan pemain Belanda itu kemudian menandatangani kontrak dengan klub rival Manchester United. Dan, itu sangat merusak reputasi yang telah dia bangun di Emirates.
8. Thomas Vermaelen
Vermaelen adalah bek tengah berbakat dan pemimpin alami, tetapi berjuang dengan cedera selama sebagian besar waktunya sebagai kapten Arsenal. Bahkan ketika fit, pemain Belgia itu berada di belakang Laurent Koscielny dan Per Mertesacker dalam urutan kekuasaan. Dia mendapati posisinya keluar dari tim dan kapten klub dari bangku cadangan.
Namun, setelah mendapati dirinya jarang dimainkan dan lebih sering berada di bangku cadangan, Vermaelen kemudian memutuskan untuk pindah dan bergabung dengan Manchester United sebelum menandatangani kontrak dengan Barcelona pada 2014, di mana dia terus melewatkan pertandingan karena masalah cedera.
7. Pierre-Emerick Aubameyang
Setelah tampil cemerlang sebagai penyeramg andalan Arsenal, Aubameyang terpilih menggantikan Xhaka sebagai kapten klub pada November 2019. Striker tersebut menyelesaikan musim 2019/2020 dengan 29 gol di semua kompetisi dan memimpin tim ke Piala FA, mencetak dua gol di semifinal dan final.
Aubameyang kemudian menandatangani kontrak baru di Arsenal. Akan tetapi, performanya malah menurun drastis dan sering dikritik karena tidak disiplin dan sikapnya yang buruk tidak mencerminkan sebagai kapten tim yang bisa menjadi teladan.
Pemain asal Gabon itu terlambat kembali dari perjalanan ke luar negeri pada Desember 2021. Itu membuat Mikel Arteta mencopotnya dari jabatan sebagai kapten Arsenal.
"Kami telah membuat keputusan ini berdasarkan momen-momen tertentu, di mana dia tidak memenuhi tugasnya. Hanya itu," kata Mikel Arteta.
6. Per Mertesacker
Meski mengetahui dirinya akan melewatkan sebagian besar musim depan karena masalah cedera lutut, tapi Mertesacker tetap menerima keputusan penunjukannya sebagai kapten Arsenal menyusul pensiunnya Mikel Arteta pada 2016.
“Wenger tahu berapa lama saya absen, tetapi dia mengatakan kepada saya bahwa dia masih melihat saya sebagai sosok besar untuk klub dan bahwa saya adalah pilihan pertamanya. Saya tidak bisa mempercayainya. Itu sangat besar bagi saya,” kata Mertesacker kepada Daily Telegraph.
“Saya begitu bersemangat ketika itu datang pada saat saya tidak berpikir itu akan terjadi. Anda ingin berada di lapangan, memberikan saran, membuat perbedaan, tetapi terkadang itu bukan peran dan Anda harus melepaskannya,” tuturnya.
Dia hanya membuat satu pertandingan sepanjang musim, namun itu terjadi di final Piala FA 2017 saat Arsenal mengalahkan Chelsea, dan penampilannya yang cemerlang pada laga penting itu cukup untuk menempatkannya di atas beberapa nama lain dalam daftar ini.
Arsenal dikenal sebagai klub yang kerap melakukan pergantian ban kapten dalam skuad mereka, dan mereka telah memiliki 13 kapten sepanjang era Liga Premier. The Gunners dapat secara sah mengklaim memiliki dua kapten terbaik di era Liga Premier, yaitu Tony Adams dan Patrick Vieira. Namun, Klub London utara ini juga memiliki beberapa kapten yang gagal menjalankan perannya.
BACA ANALISIS LAINNYA
Respek! Kalidou Koulibaly Minta Izin John Terry Gunakan Nomor Punggungnya
Respek! Kalidou Koulibaly Minta Izin John Terry Gunakan Nomor Punggungnya
Ketika Xhaka ditunjuk sebagai kapten, keputusan itu memang tidak disambut baik oleh sebagian besar fans The Gunners. Tetapi, pemain Timnas Swiss itu dipercaya untuk menjadi kapten oleh rekan-rekannya pada September 2019.
Para fans The Gunners juga sangat kecewa dan tidak percaya sejak awal kepada pemain timnas Swiss itu menjadi pemimpin tim kebanggaannya di lapangan.
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Christian Eriksen Diincar Tiga Pelatih Man United Sebelum Erik ten Hag
Kisah Christian Eriksen Diincar Tiga Pelatih Man United Sebelum Erik ten Hag
12. William Gallas
Gallas diberi ban kapten pada 2007, dengan sebagian besar fans Arsenal kecewa dengan keputusan itu, dan sang bek tidak melakukan banyak hal untuk membuktikan bahwa mereka salah.
11. Alexandre Lacazette
Meski memiliki sisi kontrak lima bulan di Arsenal, Lacazette diangkat menjadi kapten klub pada Februari 2022.
“Di lapangan, saya mencoba untuk memimpin dan menunjukkan bahwa cara kami harus menekan, intensitas karena pelatih meminta kami (untuk ini).”
“Tetapi, di ruang ganti saya lebih mungkin vokal dan saya ingin membawa getaran dan energi yang baik karena beberapa hari kita lupa bahwa kita memainkan olahraga yang luar biasa, kita memiliki pekerjaan yang luar biasa untuk klub besar dan jelas itu wajar, itu manusiawi. Kami terkadang lupa, jadi saya hanya ingin membawa beberapa senyuman dan mungkin keberuntungan,” tambah Lacazette.
Meskipun dia mungkin telah membantu ruang ganti, striker asal Prancis itu tidak membuat dampak besar di lapangan. Lacazette hanya mencetak tiga gol dalam 16 pertandingan Liga Premier selama menjadi ban kapten saat The Gunners finis di urutan kelima musim lalu.
Di sisi lain, pemain timnas Prancis itu juga membuat marah fans Arsenal pada April 2022. Dia mengungkapkan secara terbuka ingin angkat kaki dari Emirates Stadium dan sedang berbicara dengan klub lain hingga akhirnya dia pergi dengan gratis di akhir musim lalu.
10. Laurent Koscielny
Setelah delapan tahun sukses di Emirates, Koscielny diangkat sebagai kapten tim Arsenal pada 2018 oleh pelatih Unai Emery.
Namun, seperti sebuah kutukan, dia tidak bisa menjadi pemimpin tim di lapangan. Sang bek hanya membuat 17 penampilan Liga Premier pada 2018/2019 sebelum menolak kontrak baru.
Dia juga menolak untuk melakukan perjalanan tur pra-musim Arsenal ke Amerika Serikat dan kemudian memaksa pindah ke Bordeaux. Riwayatnya sebagai bek hebat selama delapan tahun, tercederai karena kegagalannya dalam menjalankan peran sebagai kapten tim.
9. Robin van Persie
Van Persie dipercaya sebagai mengenakan ban kapten setelah Cesc Fabregas pergi ke Barcelona, dan striker asal Belanda itu membawa The Gunners ke peringkat 3 besar di Liga Premier dengan mencetak 30 gol dalam 38 pertandingan liga selama 2011/2012.
Namun, pada akhir musim, Van Persie mengumumkan bahwa dia ingin pergi dari Arsenal dengan menolak untuk menandatangani kontrak baru. Mantan pemain Belanda itu kemudian menandatangani kontrak dengan klub rival Manchester United. Dan, itu sangat merusak reputasi yang telah dia bangun di Emirates.
8. Thomas Vermaelen
Vermaelen adalah bek tengah berbakat dan pemimpin alami, tetapi berjuang dengan cedera selama sebagian besar waktunya sebagai kapten Arsenal. Bahkan ketika fit, pemain Belgia itu berada di belakang Laurent Koscielny dan Per Mertesacker dalam urutan kekuasaan. Dia mendapati posisinya keluar dari tim dan kapten klub dari bangku cadangan.
Namun, setelah mendapati dirinya jarang dimainkan dan lebih sering berada di bangku cadangan, Vermaelen kemudian memutuskan untuk pindah dan bergabung dengan Manchester United sebelum menandatangani kontrak dengan Barcelona pada 2014, di mana dia terus melewatkan pertandingan karena masalah cedera.
7. Pierre-Emerick Aubameyang
Setelah tampil cemerlang sebagai penyeramg andalan Arsenal, Aubameyang terpilih menggantikan Xhaka sebagai kapten klub pada November 2019. Striker tersebut menyelesaikan musim 2019/2020 dengan 29 gol di semua kompetisi dan memimpin tim ke Piala FA, mencetak dua gol di semifinal dan final.
Aubameyang kemudian menandatangani kontrak baru di Arsenal. Akan tetapi, performanya malah menurun drastis dan sering dikritik karena tidak disiplin dan sikapnya yang buruk tidak mencerminkan sebagai kapten tim yang bisa menjadi teladan.
Pemain asal Gabon itu terlambat kembali dari perjalanan ke luar negeri pada Desember 2021. Itu membuat Mikel Arteta mencopotnya dari jabatan sebagai kapten Arsenal.
"Kami telah membuat keputusan ini berdasarkan momen-momen tertentu, di mana dia tidak memenuhi tugasnya. Hanya itu," kata Mikel Arteta.
6. Per Mertesacker
Meski mengetahui dirinya akan melewatkan sebagian besar musim depan karena masalah cedera lutut, tapi Mertesacker tetap menerima keputusan penunjukannya sebagai kapten Arsenal menyusul pensiunnya Mikel Arteta pada 2016.
“Wenger tahu berapa lama saya absen, tetapi dia mengatakan kepada saya bahwa dia masih melihat saya sebagai sosok besar untuk klub dan bahwa saya adalah pilihan pertamanya. Saya tidak bisa mempercayainya. Itu sangat besar bagi saya,” kata Mertesacker kepada Daily Telegraph.
“Saya begitu bersemangat ketika itu datang pada saat saya tidak berpikir itu akan terjadi. Anda ingin berada di lapangan, memberikan saran, membuat perbedaan, tetapi terkadang itu bukan peran dan Anda harus melepaskannya,” tuturnya.
Dia hanya membuat satu pertandingan sepanjang musim, namun itu terjadi di final Piala FA 2017 saat Arsenal mengalahkan Chelsea, dan penampilannya yang cemerlang pada laga penting itu cukup untuk menempatkannya di atas beberapa nama lain dalam daftar ini.