Seperti klub Eropa lain,
Atletico Madrid juga meluncurkan jersey baru untuk mengarungi kompetisi 2022/2023. Masalahnya, respons dari penggemar sangat buruk. Akibatnya, seragam
Los Colchoneros itu mengalami penjualan terburuk dalam sejarah klub.
Atletico Madrid selama ini identik dengan seragam
strip merah-putih horizontal, dengan celana biru dan kaus kaki merah.
Untuk musim 2022/2023, pasukan
Diego Simeone juga tetap menggunakan warna trandisionalnya. Hanya saja motifnya berbeda 180 derajat dari seragam musim-musim sebelumnya. Strip merah-putih tetap digunakan. Bukan horizontal, melainkan zig-zag.
Menurut laporan dari media Spanyol,
El Confidencial, itu tidak cocok dengan penggemar yang lebih memilih desain tradisional (strip merah-putih horizontal). mereka menyebut penjualan jersey baru turun 40% dibandingkan musim 2021/2022.
Tidak ada metrik resmi yang diumumkan. Tapi, mereka mengatakan permintaan jersey itu turun drastis sehingga Atletico Madrid berencana mengembalikan desain garis klasik untuk musim 2023/2024.
Selain faktor motif, alasan lainnya terkait perubahan desain lambang klub yang halus. Pada lambang klub lama memiliki garis kuning dan menonjol pada jersey merah-putih. Tapi, yang baru terlihat lebih bersih.
El Confidencial juga melaporkan, permintaan di semua platform penjualan resmi Atletico Madrid, baik online maupun off line, mengalami penuruan. Uniknya, jersey edisi khusus ulang tahun ke-75 dengan logo lama yang diluncurkan baru-baru ini justru terjual habis dengan sangat cepat.
Terlepas dari masalah itu, Atletico Madrid kini fokus menghadapi musim baru. Jadwal laga pertama La Liga mereka akan melawan Getafe pada Senin (15/8/2022). Tapi, seminggu sebelumnya, Los Colchoneros beruji coba dengan Juventus.