Jika sukses, akan ada banyak perubahan revolusioner di Eropa.
Baru-baru ini, klub Luksemburg, Swift Hesperange, mengajukan gugatan ke pengadilan terkait larangan tim sepakbola bermain di Liga tetangga. Jika gugatan itu dikabulkan, keinginan Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers main di Inggris atau Skandinavia bisa terwujud.

UEFA dan Uni Eropa punya aturan yang melarang klub ikut kompetisi negara lain. Misalnya, tim Spanyol main di Prancis. Regulasi itu hanya dikecualikan untuk beberapa negara kecil seperti Wales, Monaco, Andorra, Liechtenstein, atau San Marino.

Aturan itu muncul terkait independensi setiap asosiasi anggota FIFA untuk menentukan kompetisi di negara masing-masing.

Namun, rergulasi itu mulai mengusik sejumlah klub dari beberapa negara. Salah satunya Swift Hesperange dari Luksemburg. Mereka menggugat UEFA dan Asosiasi Sepakbola Luksemburg (FLF) ke pengadilan. Alasannya, menghambat pembentukan Liga Benelux. Itu adalah liga gabungan Belanda, Belgia, dan Luksemburg.

Dilansir Daily Mail, Swift Hesperange telah mengajukan gugatan Tribunal D'Arrondisement di Luksemburg (semacam Pengadilan Negeri di Indonesia). Mereka bersikeras kemajuan klub dibatasi aturan yang melarang klub membuat dan menjalankan kompetisi lintas negara.

Jika gugatan Swift Hesperange berhasil, itu bisa membuka pintu bagi Glasgow Rangers dan Glasgow Celtic untuk meninggalkan Liga Premier Skotlandia.

Untuk memuluskan gugatan itu, Swift Hesperange telah menunjukkan pengacara Belgia yang terkenal memenangkan kasus Jean-Marc Bosman pada 1995, Jean-Louis Dupont. Saat itu, Jean-Louis Dupont berhasil memenangkan gugatan, yang kemudian melahirkan Bosman Rulling.

Belum lama ini, Jean-Louis Dupont juga mengajukan gugatan ke Pengadilan Spanyol terkait Liga Super Eropa. Hasilnya, menang. Tapi, UEFA tidak mengakui keputusan itu.

"Swift Hesperange dan sponsornya, Leopard, sangat ambisius. Klub telah mengeluh secara terbuka di masa lalu mengenai beberapa aturan FLF dan UEFA, khususnya aturan pemain lokal. Itu merugikan klub-klub dari negara-negara kecil. Tapi, suara mereka tidak didengar. Mereka memutuskan untuk membuatnya didengar di pengadilan," kata Jean-Louis Dupont.

"Klub tidak akan bergerak. Tapi, klub dari negara-negara kecil berhak untuk memproduksi sepakbola domestik mereka sendiri di wilayah yang lebih besar, untuk menyamai kekuatan produksi liga-liga besar," tambah pria berusia 53 tahun itu.



Pada 2020, Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers menjadi bagian dari sejumlah klub Skandinavia yang berencana membuat kompetisi baru bernama Liga Skandinavia. Selain tim dari Swedia, Denmark, dan Norwegia, Liga Skandinavia juga mengajak klub Irlandia serta Skotlandia.

Rencana tersebut disusun oleh Andrew Doyle, salah satu pemilik klub di Irlandia, Shelbourne FC. Rencana ini telah mendapat dukungan dari bank investasi, JP Morgan, dan memproyeksikan pendapatan penyiaran tahunan hingga 400 juta euro (Rp6,1 triliun).

Sayang, rencana itu dibatalkan setelah Glasgow Celtic memberi tahu Doyle's SAL Sports Capital bahwa mereka tidak lagi tertarik dengan proposal tersebut. Selain itu, aturan UEFA dan Uni Eropa tidak memungkinkan.

Jean-Louis Dupont yakin liga lintas negara akan datang lebih cepat. Dia percaya keputusan pengadilan di Luksemburg dapat membuka jalan bagi klub-klub Eropa seperti Ajax Amsterdam, Anderlecht, Benfica, Glasgow Celtic, atau Glasgow Rangers bergabung dengan liga lintas negara yang lebih besar.

"Celtic dan Rangers adalah klub hebat. Tapi, berapa banyak yang mereka dapatkan untuk hak media  dibandingkan dengan klub Liga Premier terkecil? Kurangnya pendapatan domestik ini menentukan secara negatif daya saing mereka di panggung Eropa," kata Jean-Louis Dupont.

Pengacara asal Belgia itu adalah bagian dari tim hukum yang mengamankan keputusan Jean-Marc Bosman yang terkenal pada 1995, yang memungkinkan pemain untuk pindah ke klub baru di akhir kontrak tanpa klub lama menerima biaya. Hal itu sekarang dikenal sebagai free agent.

Apakah putusan Pengadilan Luksemburg dapat berdampak lebih besar pada sepakbola daripada Bosman Rulling?  "Ya, karena itu mempengaruhi pasar produksi daripada hanya pasar tenaga kerja," pungkas Jean-Louis Dupont.