Chelsea vs Tottenham Sudah Mirip Pertandingan di Liga Republik Irlandia.
Thomas Tuchel tidak ingin wasit Anthony Taylor memimpin pertandingan Chelsea lagi, pelatih The Blues tersebut marah besar setelah timnya bermain imbang 2-2 dengan Tottenham Hotspurs.

Sebuah pertandingan yang sengit di Stamford Bridge tampaknya akan menjadi kemenangan bagi tuan rumah setelah gol dari Kalidou Koulibaly dan Reece James membawa Chelsea unggul, terlepas dari gol kontroversi Pierre-Emile Hojbjerg.

Namun, sundulan Harry Kane di menit-menit terakhir mengamankan satu poin bagi Spurs. Setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan oleh wasit, Tuchel dan Conte nyaris baku hantam dengan percakapan yang agresif.

Kedua pelatih kemudian dikartu merah oleh Taylor, tetapi sebagian besar kemarahan pria asal Jerman itu berasal dari ketidakpuasannya dengan keputusan wasit terkait sejumlah insiden, termasuk dugaan offside sebelum gol pertama Tottenham tercipta.

Tak hanya itu, Tuchel merasa bahwa sebelum gol penyama Kane di penghujung laga terjadi, ada pelanggaran nyata terhadap Marc Cucurella yang dilakukan Cristian Romero dalam situasi man to man di kontak penalti tuan rumah.

Berbicara setelah pertandingan, Tuchel mengatakan bahwa tidak banyak fans Chelsea yang merasa Taylor melakukan banyak kesalahan selama pertandingan tersebut.

"Saya tidak berpikir hanya beberapa penggemar yang berpikir seperti itu," katanya. "Saya dapat meyakinkan Anda bahwa seluruh ruang ganti kami, setiap orang, berpikir seperti itu.

"Saya tidak mengerti bagaimana gol pertama tidak offside dan saya tidak mengerti bagaimana ketika seorang pemain ditarik oleh rambutnya, pemain lain tetap berada di lapangan."



Ditanya apakah dia lebih suka Taylor untuk tidak memimpin lagi pertandingan Chelsea, Tuchel setuju, meskipun dia juga menunjuk wasit VAR sebagai pihak yang sama-sama bersalah dalam proses pengambilan keputusan.

"Mungkin akan lebih baik, mungkin akan lebih baik," tambahnya. "Tapi sejujurnya kami juga memiliki VAR, untuk membantu membuat keputusan yang tepat.

“Sejak kapan para pemain bisa dicabut rambutnya, sejak kapan? Dan jika dia tidak melihatnya, saya tidak menyalahkannya, saya tidak melihatnya.

“Kami memiliki orang-orang di VAR yang memeriksa ini, dan kemudian Anda melihatnya. Dan bagaimana mungkin ini bukan tendangan bebas, dan kemudian kartu merah? Bagaimana?

"Ini bahkan tidak ada hubungannya dengan wasit dalam kasus ini. Jika dia tidak melihat sesuatu itu sebabnya kami memiliki orang untuk memeriksa apakah ini kesalahan yang menentukan atau tidak."

Setelah kena kartu merah, Tuchel sendiri tidak menyadari hal tersebut karena ia masih terlibat cek-cok dengan pelatih Sprus.



Mantan pelatih PSG tersebut menjelaskan bahwa ia tidak senang dengan larangan yang diberikan kepadanya tentang melewati touchline. Dengan sinis, Tuchel pun menambahkan: "Sangat bagus, saya tidak bisa melatih tetapi wasit dapat meniup peluit pada pertandingan berikutnya," tutupnya.