Kalau kata Soekarno, bermimpilah setinggi langit kalau kau jatuh kau akan jatuh di antara bintang-bintang.
Tak bisa dipungkiri juara Piala AFF U-16 2022 membawa kepercayaan diri yang tinggi untuk Skuad Garuda Asia. Euforia dan berbagai macam apresiasi diberikan untuk Muhammad Iqbal Gwijangge dan rekan-rekan. Mulai dari hadiah uang, di undang ke Istana Merdeka, sampai datang ke konser dangdut.
Namun tantangan tak selesai begitu saja, hal-hal demikian tidak boleh membuat tim besutan Bima Sakti terlena. Skuad Garuda Muda akan diuji dengan pembuktian kualitas, terdekat ada fase kualifikasi untuk memperebutkan tiket putaran final Piala Asia U-17 2023.
Dan tak tanggung-tanggung, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan harapan dan keinginan bahwa Timnas Indonesia tidak cuma lolos melainkan menembus 5 besar. Dan itu diharapkan jadi pencapaian minimal.
"Nanti kan ada Piala Asia (U-17). Kita harapkan minimal saya ingin masuk lima besar," kata Iriawan kepada awak media, Rabu (17/8) lalu.
Tentu saja semua target itu hanya mungkin bisa diwujudkan apabila tim besutan Bima Sakti mampu memperoleh tiket putaran final. Gerbang awalnya adalah itu.
PSSI sendiri bertekad untuk mengupayakan hal itu dengan memberikan beberapa fasilitas berupa pemusatan latihan.
"Oleh karena itu, kita TC-kan (pemusatan latihan -red) kembali, baik dalam negeri maupun luar negeri," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule.
Indonesia sendiri bakal bertindak sebagai tuan rumah untuk pertandingan-pertandingan Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan tergabung bersama Guam, Malaysia, Palestina, dan Uni Emirat Arab.
Melihat lawan-lawan di atas, dua Timnas terkahir secara tradisi akan jadi lawan yang berat untuk Nabil Asyura dan rekan-rekan. Tapi segala sesuatunya masih mungkin.
Untuk lolos ke putaran final, mengalahkan tim-tim di atas masih terasa masuk akal, apalagi dengan dukungan dari publik pencinta sepakbola tanah air.
Dan jika berbicara target 5 besar masih harus dilihat siapa lawan Indonesia kedepan dan sejauh mana permainan Arkhan Kaka dan rekan-rekan berkembang.
Adapun prestasi terbaik Timnas Indonesia di ajang Piala Asia U-17 adalah menjadi peringkat keempat dalam edisi 1990, yang kala itu masih menggunakan format U-16.
Penampilan terakhir Indonesia adalah pada edisi 2018, era Fakhri Husaini di mana saat itu diperkuat oleh Brylian Aldama, Ernando Ari Sutaryadi dan lainnya, yang saat itu sukses menembus perempat final alias 16 besar, sebelum dikalahkan oleh Timnas Australia.
Namun tantangan tak selesai begitu saja, hal-hal demikian tidak boleh membuat tim besutan Bima Sakti terlena. Skuad Garuda Muda akan diuji dengan pembuktian kualitas, terdekat ada fase kualifikasi untuk memperebutkan tiket putaran final Piala Asia U-17 2023.
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Dele Alli Putus asa Ingin Tinggalkan Sepakbola Inggris di Usia 26 Tahun
Kisah Dele Alli Putus asa Ingin Tinggalkan Sepakbola Inggris di Usia 26 Tahun
PSSI sendiri bertekad untuk mengupayakan hal itu dengan memberikan beberapa fasilitas berupa pemusatan latihan.
BACA ANALISIS LAINNYA
Profil Destiny Udogie, Pemuda Italia Keturunan Nigeria Calon Bintang Tottenham
Profil Destiny Udogie, Pemuda Italia Keturunan Nigeria Calon Bintang Tottenham
Indonesia sendiri bakal bertindak sebagai tuan rumah untuk pertandingan-pertandingan Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan tergabung bersama Guam, Malaysia, Palestina, dan Uni Emirat Arab.
Untuk lolos ke putaran final, mengalahkan tim-tim di atas masih terasa masuk akal, apalagi dengan dukungan dari publik pencinta sepakbola tanah air.
Adapun prestasi terbaik Timnas Indonesia di ajang Piala Asia U-17 adalah menjadi peringkat keempat dalam edisi 1990, yang kala itu masih menggunakan format U-16.
Penampilan terakhir Indonesia adalah pada edisi 2018, era Fakhri Husaini di mana saat itu diperkuat oleh Brylian Aldama, Ernando Ari Sutaryadi dan lainnya, yang saat itu sukses menembus perempat final alias 16 besar, sebelum dikalahkan oleh Timnas Australia.