Orang lebih penting di balik layar.
Danny Karbassiyoon adalah pemain akademi Arsenal yang menjanjikan pada 2004. Dia bahkan mencetak gol pada laga debutnya melawan Manchester City di Piala Liga. Tapi, apakah Anda pernah mendengar nama itu sebagai seorang pesepakbola yang bermain di Arsenal atau klub manapun?
18 tahun setelah debutnya itu, Karbassiyoon kembali ke klub bukan sebagai pemain melainkan sebagai manajer produk di departemen TI Arsenal, menggabungkan pengetahuannya tentang teknologi dan bakat scouting pesepakbola. Sebuah lompatan karier yang unik.
Danny Karbassiyoon lalu tidak keberatan untuk menceritakan bagaimana awal mulanya dia bisa bertransformasi.
"Biarkan saya memberi tahu Anda sedikit tentang latar belakang saya. Setelah saya menyelesaikan karier bermain saya, saya kembali ke Arsenal sebagai pencari bakat, lalu saya pergi dan memulai perusahaan game seluler saya sendiri. Mungkin terdengar agak acak, tetapi saya melakukannya dengan teman saya, karena kami sama-sama menyukai teknologi dan mengenal beberapa orang di industri ini."
Danny Karbassiyoon dan temannya itu lalu mengumpulkan sejumlah uang dan setelah cukup memindahkan perusahaan ke London, membangun tenaga kerja, dan dia memimpin perusahaan itu sambil belajar sendiri cara membuat kode.
Setelah dirasa matang, Danny Karbassiyoon kembali ke Arsenal mencari pekerjaan paruh waktu. Saat itulah dia melihat bagaimana alat yang dia buat bisa membuat Arsenal jauh lebih baik dengan sangat mudah.
"Saya mengajukan ide-ide saya ke klub, dan sekarang di sinilah saya, duduk di antara sisi teknologi dan sepak bola bisnis," imbuhya.
Danny Karbassiyoon juga menceritakan bagaimana ketika Edu pertama kali tiba sebagai direktur teknis. Dia perlu melakukan tiga atau empat panggilan berbeda jika dia menginginkan informasi tentang target tertentu atau pemain baru.
Dia akan memanggil orang-orang StatDNA, pengintai, analis – dan itu akan memakan waktu cukup lama. Solusi dari Danny Karbassiyoon adalah menyiapkan semua informasi itu hanya dengan mengetikkan nama pemain ke database.
Hal tersebut membuat segala sesuatu menjadi mudah diakses oleh staf pelatih, manajemen, tim medis atau siapa pun yang perlu membuat keputusan berdasarkan data itu.
"Ini sedikit lebih canggih karena berbagai pemangku kepentingan diberikan informasi yang relevan bagi mereka, tetapi pada dasarnya ini menyatukan semuanya dalam platform yang dapat digunakan," katanya.
Tidak banyak orang yang memiliki latar belakang scouting alias pencari bakat dan pengembangan produk teknologi seperti halnya Danny. Kemampuannya itu bisa membantu klub menjadi lebih efisien dalam pengambilan keputusan.
Ada begitu banyak data dan informasi yang bisa dijangkau dengan teknologi yang ditawarkan oleh Danny.
"Saya bagian dari departemen TI, jadi saya secara teknis berbasis di Highbury House, tetapi saya juga bekerja sama dengan orang-orang di Colney, dan biasanya saya ada di sana beberapa kali seminggu. Saya kerja lintas jurusan, bagus sekali, karena ada masukan dari tim medis, rekrutmen, sport science, Edu juga tentunya," ucapnya dengan semangat.
Apa yang dia rasakan di Arsenal dengan segala kemajuannya sudah pasti berbeda dari 20 tahun yang lalu ketika dia masih bermain. Ada banyak data dalam olahraga sekarang, tetapi sepak bola akan selalu memiliki pesona yang tidak dapat diprediksi juga.
Namun, dia tidak memungkiri kenyataan bahwa Anda membutuhkan elemen kepanduan tradisional untuk melihat para pemain dari dekat.
"Apa yang dilakukan analisis dan angka adalah membantu Anda mempersempit pemain mana yang harus dikunjungi dan ditonton, dan bagaimana mengidentifikasi mereka sejak awal, tetapi saya yakin bahwa banyak hal yang terjadi dalam sepak bola sulit untuk diukur," kata Danny.
Meskipun sudah absen sebagai pesepakbola profesional, Danny masih berhubungan dengan beberapa orang yang bermain bersamanya.
"Saya sering berbicara dengan Philippe Senderos, Moritz Volz, Cesc Fabregas juga."
Dan, siapa saja kini seorang Danny Karbassiyoon bukanlah jagoan di atas lapangan hijau melainkan seorang yang piawai di bidang informasi teknologi yang dipadukan dengan kemampuan scouting.
18 tahun setelah debutnya itu, Karbassiyoon kembali ke klub bukan sebagai pemain melainkan sebagai manajer produk di departemen TI Arsenal, menggabungkan pengetahuannya tentang teknologi dan bakat scouting pesepakbola. Sebuah lompatan karier yang unik.
BACA ANALISIS LAINNYA
7 Pemain Terbaik Swiss di Liga Premier
7 Pemain Terbaik Swiss di Liga Premier
"Saya mengajukan ide-ide saya ke klub, dan sekarang di sinilah saya, duduk di antara sisi teknologi dan sepak bola bisnis," imbuhya.
BACA ANALISIS LAINNYA
Analisis Lini Tengah Real Madrid jika Casemiro Pergi ke Man United
Analisis Lini Tengah Real Madrid jika Casemiro Pergi ke Man United
Dia akan memanggil orang-orang StatDNA, pengintai, analis – dan itu akan memakan waktu cukup lama. Solusi dari Danny Karbassiyoon adalah menyiapkan semua informasi itu hanya dengan mengetikkan nama pemain ke database.
"Ini sedikit lebih canggih karena berbagai pemangku kepentingan diberikan informasi yang relevan bagi mereka, tetapi pada dasarnya ini menyatukan semuanya dalam platform yang dapat digunakan," katanya.
Ada begitu banyak data dan informasi yang bisa dijangkau dengan teknologi yang ditawarkan oleh Danny.
"Saya bagian dari departemen TI, jadi saya secara teknis berbasis di Highbury House, tetapi saya juga bekerja sama dengan orang-orang di Colney, dan biasanya saya ada di sana beberapa kali seminggu. Saya kerja lintas jurusan, bagus sekali, karena ada masukan dari tim medis, rekrutmen, sport science, Edu juga tentunya," ucapnya dengan semangat.
Apa yang dia rasakan di Arsenal dengan segala kemajuannya sudah pasti berbeda dari 20 tahun yang lalu ketika dia masih bermain. Ada banyak data dalam olahraga sekarang, tetapi sepak bola akan selalu memiliki pesona yang tidak dapat diprediksi juga.
Namun, dia tidak memungkiri kenyataan bahwa Anda membutuhkan elemen kepanduan tradisional untuk melihat para pemain dari dekat.
"Apa yang dilakukan analisis dan angka adalah membantu Anda mempersempit pemain mana yang harus dikunjungi dan ditonton, dan bagaimana mengidentifikasi mereka sejak awal, tetapi saya yakin bahwa banyak hal yang terjadi dalam sepak bola sulit untuk diukur," kata Danny.
Meskipun sudah absen sebagai pesepakbola profesional, Danny masih berhubungan dengan beberapa orang yang bermain bersamanya.
"Saya sering berbicara dengan Philippe Senderos, Moritz Volz, Cesc Fabregas juga."
Dan, siapa saja kini seorang Danny Karbassiyoon bukanlah jagoan di atas lapangan hijau melainkan seorang yang piawai di bidang informasi teknologi yang dipadukan dengan kemampuan scouting.