Dia bangkit dari peristiwa menyedihkan itu untuk menjadi legenda bagi negaranya.
Jakub Blaszczykowski atau sering menggunakan nama punggung Kuba menjalani kisah yang tak terpikirkan pada usia sangat dini. Ketika dia baru berusia 10 tahun dia dan saudara lelakinya menyaksikan ayahnya menikam ibu mereka hingga tewas.
Itu terjadi setelah perdebatan sengit antara keduanya dan pelaku yaitu ayahnya sendiri akhirnya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Błaszczykowski mengaku tidak pernah berbicara dengan ayahnya lagi setelah kejadian tersebut. Namun, dia menghadiri pemakamannya setelah ayahnya meninggal pada usia 56.
Trauma atas peristiwa itu memaksanya untuk berhenti bermain sepak bola untuk beberapa waktu. Namun, masa-masa buruk saat dia kecil itu akhirnya terlewati dengan niat terus berjuang. Dia kembali berkarier di Wisla Krakow, membela Dortmund, kemudian ke Wolfsburg. Sejak 2019, pemain sayap berusia 34 tahun itu kembali ke klub yang membesarkannya Wisla Krakow.
Kuba adalah pemain kunci skuad Borussia Dortmund era Juergen Klopp yang mencapai final Liga Champions dan dua kali dimahkotai juara Bundesliga.
"Dalam otobiografi saya, saya mengungkapkan semua yang terjadi pada saya, termasuk ketika pada usia 10 tahun, saya menyaksikan pembunuhan ibu saya oleh ayah saya," katanya pada Januari 2015.
“Aku tidak akan pernah mengerti mengapa itu terjadi. Kesadaran selalu bertanya pada diri sendiri, 'Mengapa?’,” kata Kuba yang mengaku menjadi lebih kuat setelah hari yang paling menyedihkan dalam hidupnya.
"Itu tidak mudah, tapi ada episode yang aku belum lupa dan tidak akan pernah lupa; hari itu, hidupku berubah selamanya. Tapi aku pikir itu juga memberi aku banyak kekuatan. Kebetulan aku berurusan dengan begitu banyak kesulitan dalam hidup sehingga orang lain tidak akan pernah bisa merasakannya.”
“Sebelumnya dalam hidup (peristiwa) itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin aku sebutkan. Aku mencoba melupakannya tetapi tidak bisa. Tetapi sekarang aku cukup dewasa untuk membicarakannya. Sampai akhir hayat, aku harus hidup dengan ini."
“Ibuku menjagaku. Aku telah memiliki beberapa pengayaan dalam hidup. Kini aku telah mengatasi semuanya dan merasa itu karena dia ada di suatu tempat dan membantuku. Tanpanya aku bisa berada di jalan yang salah dalam hidup. Aku berusaha membuatnya bangga karena dia melakukan hal-hal besar bagiku dan saudaraku.”
Selama kariernya Kuba membela timnas Polandia 108 kali dengan menciptakan 21 gol sejak 2006. Dia menjadi bintang di Euro 2016 dengan membawa Polandia ke perempat final sebelum kalah adu penalti dari Portugal.
Itu terjadi setelah perdebatan sengit antara keduanya dan pelaku yaitu ayahnya sendiri akhirnya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Błaszczykowski mengaku tidak pernah berbicara dengan ayahnya lagi setelah kejadian tersebut. Namun, dia menghadiri pemakamannya setelah ayahnya meninggal pada usia 56.
BACA VIRAL LAINNYA
Bergaji Rp 2,3 M per Minggu, Bek Barcelona Ini Selalu Diantar Orangtua
Bergaji Rp 2,3 M per Minggu, Bek Barcelona Ini Selalu Diantar Orangtua
“Aku tidak akan pernah mengerti mengapa itu terjadi. Kesadaran selalu bertanya pada diri sendiri, 'Mengapa?’,” kata Kuba yang mengaku menjadi lebih kuat setelah hari yang paling menyedihkan dalam hidupnya.
BACA FEATURE LAINNYA
Begini Line Up 11 Dahsyat Udinese Jika Tak Jual Bintang 10 Tahun Terakhir
Begini Line Up 11 Dahsyat Udinese Jika Tak Jual Bintang 10 Tahun Terakhir
“Sebelumnya dalam hidup (peristiwa) itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin aku sebutkan. Aku mencoba melupakannya tetapi tidak bisa. Tetapi sekarang aku cukup dewasa untuk membicarakannya. Sampai akhir hayat, aku harus hidup dengan ini."
Selama kariernya Kuba membela timnas Polandia 108 kali dengan menciptakan 21 gol sejak 2006. Dia menjadi bintang di Euro 2016 dengan membawa Polandia ke perempat final sebelum kalah adu penalti dari Portugal.