Di Liga Indonesia lain cerita.
Jenderal pertahanan Spanyol, Carles Puyol, yang mengenakan ban kapten Barcelona selama beberapa dekade kejayaan klub, menjadi lambang dari kapten yang sempurna.

Dia sangat dihormati oleh rekan satu timnya maupun lawan karena contoh yang dia tunjukkan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Ada banyak momen yang dengan sempurna merangkum peran Puyol sebagai pemimpin, salah satunya ketika dia menegur Thiago dan Dani Alves saat melakukan selebrasi setelah gol kelima Barca vs Rayo Vallecano.

Ada begitu banyak orang lain yang layak disebutkan, tetapi kami pikir kami akan melihat momen lain saat Puyol menunjukkan sikap tenang. Itu menjadi momen paling luar biasa yang pernah kami saksikan.
Dalam pertandingan sengit melawan Mallorca pada 2005, Puyol menerima sikap yang kurang menyenangkan ketika Sergio Ballesteros mendaratkan tamparan pada sang legenda Spanyol.


Alih-alih terprovokasi, Puyol justru mengambil sikap sejenak untuk menenangkan diri. Namun, dia kemudian beraksi untuk mencegah gejolak lebih lanjut saat Ronaldinho berlari ke arah Ballesteros untuk memberinya sedikit teguran. Puyol segera bereaksi sebagai penengah dan mencegah perkelahian pecah.
Puyol memiliki hak untuk marah, tetapi entah bagaimana dia tetap tenang dan menyelamatkan rekannya untuk melakukan sesuatu yang berpotensi merusak fair play.

Puyol gantung sepatu sebagai pemenang serial, membanggakan banyak medali pemenang yang akan membuat iri sebagian besar pesepakbola di sekitarnya.
Tiga gelar Liga Champions, enam La Liga, Piala Dunia, dan Kejuaraan Eropa semuanya berkontribusi pada prestasi Puyol yang berkilau.

Pria seperti Puyol kekurangan apresiasi akhir-akhir ini, tetapi untungnya kami masih memiliki banyak bukti video yang menunjukkan contoh luar biasa yang dia berikan.