Pelatih dunia juga percuma kalau suporternya hobi bikin tagar out..
Segera setelah menandatangani kontrak kerja, Luis Milla langsung melatih Persib Bandung untuk melanjutkan perjuangan bangkit di BRI Liga 1 2022/2023.
Momen Mengejutkan Pemain Atletico Madrid Serang Suporter
Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu juga sempat mengelola tim nasional Indonesia, baik senior maupun U-23. Luis Milla mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2017 dan mencapai babak 16 besar Asian Games 2018.
Viral! Harga Makanan di Stadion West Ham, Teh Manis Rp 65.000
"Dengan penunjukan Luis Milla sebagai pelatih yang kami kontrak selama dua musim dengan opsi perpanjangan. Kami berharap dapat memberikan semangat baru bagi seluruh keluarga besar Persib," tambah Teddy Tjahjono.
Yang pasti, dua asisten dari Negeri Matador akan menangani fisik para pemain bersama dengan Yaya Sunarya dan Budiman Yunus.
"Tentu saja hal ini harus mendapatkan dukungan dari seluruh anggota tim, manajemen, fans (bobotoh), dan publik," tambah Luis Milla.
"Saya tidak sabar untuk segera bergabung dengan tim dan merasakan atmosfer kompetisi yang ketat, serta riuhnya dukungan dari Bobotoh di dalam stadion. Saya dan tim akan bekerja keras untuk memberikan hasil yang maksimal demi membawa Persib kembali ke jalur kemenangan," ungkap Luis Milla.
Pertanyaannya, bisakah Luis Milla sukses dengan Persib Bandung? Terlalu dini untuk menilainya saat ini.
Tapi, jika melihat rencana jangka panjang yang sudah disusun Persib Bandung, kuncinya adalah kesabaran para pendukung. Sebab, Maung Bandung dan banyak klub sepakbola Indonesia selalu menginginkan hasil instan. Suporter merasa klub yang didukungnya seperti Real Madrid, yang tidak boleh kalah.
Fakta menunjukkan, toleransi suporter di Indonesia terhadap kekalahan sangat rendah. Lihat saja di kompetisi musim ini. Liga baru berjalan empat pekan, tiga pelatih sudah menjadi korban. Selain Robert Alberts di klub bergelimang bintang, pemecatan juga terjadi di tim promosi Persis Solo maupun Persik Kediri.
Situasi ini sama seperti musim lalu. Pada BRI Liga 1 2021/2022, pelatih pertama yang dipecat terjadi pada pekan ketiga. Itu adalah Mario Gomez di Borneo FC.
Apa yang dialami pelatih-pelatih BRI Liga 1 sulit ditemukan pembandingnya di negara lain. Di Inggris, Italia, atau Malaysia misalnya, pelatih akan dipecat jika kompetisi sudah memasuki pertengahan musim. Dan, itu tidak dilakukan semua klub. Hanya tim-tim tertentu saja yang memecat pelatih.
Good luck, coach. We will stay behind you ??#PERSIB pic.twitter.com/c38EJ5zmEz
— PERSIB (@persib) August 22, 2022
Tapi, di Indonesia berbeda. Tekanan kepada pelatih sangat besar. Tidak peduli klub kecil atau tim besar, tagar out akan langsung dikumandangkan saat pelatih menelan kekalahan pada dua, tiga, hingga empat pertandingan beruntun.
Lihat saja musim lalu, 23 pergantian pelatih terjadi. Itu termasuk tiga tim yang terdegradasi, yaitu Persela Lamongan, Persiraja Banda Aceh, dan Persipura Jayapura. Bahkan, klub papan tengah seperti Borneo FC harus mengganti tiga pelatih dan memiliki satu caretaker.
Jadi, sukses dan gagalnya Luis Milla akan sangat tergantung pada suporter Persib Bandung. Jika belum apa-apa sudah ada tagar out layaknya Robert Alberts, bisa dipastikan masa depan Luis Milla bakal suram.
Halo @persib ?? I’m very happy to be part of this family. Can’t wait to meet you all and start working.
— Luis Milla (@Luismillacoach) August 19, 2022
¡VAMOS PERSIB! ?
-
Hola @persib! ?? Feliz por unirme a esta gran familia y con muchas ganas de conoceros y empezar a trabajar.
¡Vamos Persib! ? pic.twitter.com/1UDvZSyos9