Berikut ini beberapa formasi sepakbola yang selama ini ada di sepakbola.
Dalam permainan sepakbola, setiap memiliki formasi yang diatur oleh pelatih untuk digunakan dalam sebuah pertandingan. Di banyak kasus, formasi tim sangat menentukan kualitas permainan dan hasil akhirnya.

Secara umum, formasi dalam sepakbola dapat diartikan sebagai cara seorang pelatih meletakkan posisi pemainnya dalam susunan atau strategi pertandingan. Formasi bukan hanya ada di atas kertas, melainkan juga diterapkan di lapangan dan menjadi panduan para pemain.

Salah satu contoh formasi yang umum digunakan adalah 4-4-2. Dalam skema ini, pelatih meletakkan empat pemain di baris pertahanan dan empat lini tengah. Sementara dua pemain lainnya di depan sebagai striker.

Uniknya, untuk kiper atau penjaga gawang tidak masuk dalam formasi karena posisinya tetap hanya berfokus menjaga gawang.

Jenis-jenis Formasi Sepak Bola dan Kelebihannya

1. Formasi 4-4-2

Formasi 4-4-2 dalam sepakbola sangat sering digunakan klub-klub besar di Eropa dan menjadi formasi yang paling umum. Formasi ini tidak hanya digunakan di Eropa, melainkan juga banyak klub Indonesia maupun tim nasional Garuda. Ini karena 4-4-2 memberikan keseimbangan antara lini belakang dan tengah.

Formasi 4-4-2 memiliki beberapa variasi. Salah satunya 4-4-2 diamond. Dalam formasi diamond ini tidak ada gelandang sayap. Serangan sayap dilakukan oleh kedua full back. Gantinya, seorang gelandang jangkar dan seorang gelandang serang. AC Milan era Andrea Pirlo dan Kaka adalah contoh suksesnya.

2. Formasi 4-3-3

Formasi 4-3-3 ini terkenal dan menjadi merek dagang Belanda dan Ajax Amsterdam, yang kemudian diadopsi Barcelona, dan selanjutnya populer ke segala penjuru bumi. Formasi 4-3-3 artinya ada empat bek, tiga gelandang, dua penyerang sayap, dan satu penyerang tengah.

Kelebihan dari formasi 4-3-3 ini adalah terbentuknya komposisi ideal di tiap posisi belakang, tengah, dan depan.

3. Formasi 4-5-1

Formasi 4-5-1 berarti empat pemain bertahan, lima pemain tengah, dan satu penyerang. Seorang pelatih yang menggunakan formasi ini akan fokus pada lini tengah. Umumnya, formasi 4-5-1 cenederung defensif dan bertumpu pada serangan balik cepat.

4. Formasi 3-5-2

Formasi 3-5-2 adalah salah satu formasi dengan tiga bek. Sama seperti formasi 4-4-2, keseimbangan juga menjadi kunci 3-5-2. Itu karena ada tiga bek, tiga gelandang, dua bek sayap, dan dua penyerang. Dua bek sayap akan menyerang saat dibutuhkan. Sedangkan ketika bertahan, dua bek sayap akan mundur.

5. Formasi 4-2-3-1

Formasi ini baru ramai diperbincangkan pada akhir dekade 2000. Strategi ini pertama kali dipakai oleh timnas Maroko pada Piala Dunia 1994. Kemudian, populer dengan Real Madrid pada awal 2000-an. Dan, puncak kesuksesan formasi modifikasi ini adalah Spanyol saat menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

Formasi 4-2-3-1 dalam permainan sepakbola menempatkan pemain penyerang murni hanya satu orang atau disebut juga dengan istilah striker tunggal. Kelebihan dari formasi ini berupa terbentuknya posisi lini tengah yang lebih terstruktur, dengan dua gelandang bertahan dan tiga gelandang serang.

6. Formasi 5-3-2

Formasi 5-3-2 merupakan modifikasi 3-5-2. Bedanya, 5-3-2 lebih bertumpu pada pertahanan. Itu karena adalanya lima bek sehingga sulit ditembus. Banyak yang bila, formasi 5-3-2 sebagai parkir bus, dan sangat populer dengan Jose Mourinho.

7. Formasi 4-2-4

Formasi 4-2-4 ini populer pada 1970-an yang sangat identik dengan Brasil era Pele. Dalam formasi ini, permainan sepakbola menempatkan empat penyerang. Kondisi tersebut membuat kreativitas dan agresivitas bisa lebih dominan.

Syarat agar formasi ini sukses adalah keberadaan pemain-pemain dengan kemampuan yang bagus saat menyerang. Dengan menguasai serangan, harapannya lawan akan kesulitan menembus pertahanan. Sebab, dengan hanya dua gelandang, sangat riskan terjadinya serangan balik cepat.

8. Formasi WM

Formasi WM sangat kuno. Ini banyak digunakan di era-era awal permainan sepakbola. Formasi ini dibaca dari atas (depan), yaitu tiga penyerang, empat gelandang tengah, dan tiga bek. Formasi ini kemudian hilang tertelan bumi seiring perkembangan zaman. 

9. Formasi 4-3-2-1

Formasi 4-3-2-1 juga dikenal sebagai formasi pohon Natal. Ini karena bentuknya yang menyerupai cemara. Formasi ini mirip 4-3-3, tapi dengan dua penyerang sayap yang ditarik di belakang penyerang tengah sebagai gelandang serang. Fungsi serangan sayap dilakukan kedua full back.

Kelebihan formasi ini adalah lini tengah yang kreatif dan solid. Tapi, titip lemahnya ada di sayap yang terbuka. Jadi, saat lawan menyerang dari sayap dengan counter attack, bisa dipastikan full back akan kerepotan.