Trik jitu yang menyebalkan.
Membuang waktu adalah salah satu trik untuk memancing emosi pemain lawan. Situasinya biasa ketika tim tertentu sedang unggul dan terjadi pada menit-menit akhir jelang bubarnya pertandingan.

Pura-pura cedera, pergantian pemain, memancing keributan adalah hal yang sering kita lihat. Dan, itu boleh dibilang wajar. Tapi, ada kalanya momen buang-buang waktu bikin kesal lantaran sudah sangat kelewatan dan terlalu mengada-ada.
Kiper Reading, Joe Lumley, adalah contoh untuk menggambarkan situasi itu saat pertandingan melawan Stoke City akhir pekan lalu. Dia melakukannya ketika Reading sedang unggul jelang pertandingan selesai dengan skor 2-1.

Dua gol dari pemain muda yang berulang tahun di hari itu, Lucas Joao, memberi tim asuhan Paul Ince kemenangan tipis saat mereka mempertahankan rekor tak terkalahkan di kandang sendiri di Divisi Championship musim ini.
Joao, yang bergabung dengan Reading dari Sheffield Wednesday pada 2019, membuka skor dua menit dimainkan sebelum Ben Wilmot menyamakan kedudukan bagi The Potters.
Stoke menikmati penguasaan bola sepanjang pertandingan. Tetapi, setelah pelanggaran Wilmot yang terburu-buru pada Joao di kotak penalti, striker Angola itu mengkonversi gol dari titik penalti untuk membantu Reading naik ke urutan ketiga.
Namun, ada momen di akhir pertandingan, terutama saat Stoke mencoba menyamakan skor. Kiper Reading memutuskan untuk melakukan beberapa gerakan yang tidak lazim.

Setelah salah satu anak gawang melempar bola ke arah Lumley, pemain berusia 27 tahun itu memutuskan untuk menyundul bola – momen yang mengundang banyak tawa dari penonton di Stadion Madejski.
Dia kemudian memanjat papan iklan untuk mengambil bola sebelum melayang dengan tangan terentang selama beberapa detik. Sesuatu yang kelewatan, dan tak patut dicontoh.
Namun, setelah peluit penuh waktu, Ince memuji baik Lucas Joao dan Joe Lumley atas upaya mereka.

"Gol pertama adalah umpan hebat dari Joe. Itu karena kesadaran yang nyata tentang di mana orang-orang berada di lapangan. Kemudian Lucas dalam satu lawan satu… dia adalah seorang pencetak gol.”

“Dia bukan salah satu striker yang suka berlarian, tapi dia tahu harus bekerja keras untuk semua orang dan hari ini dia melakukannya. Dia mencetak gol untuk Anda – untuk itulah dia ada di sini.”

"Hari ini dia bekerja keras untuk tim dan tingkat kerjanya luar biasa. Dan, dia mendapat hadiahnya karena dia tajam (dalam mencetak gol)."



“Kami memiliki cukup peluang untuk mengakhiri pertandingan, walau kami terkadang gugup jelang akhir laga. Anda merasa dengan para pemain ini bahwa mereka mulai belajar bagaimana melihat permainan,” timpal Ince.

“Jika kami ingin bertahan di liga ini, kami harus memenangkan pertandingan kandang kami. Itu bagus untuk memiliki penggemar di samping. Mereka harus berada di pihak kita ketika kita tidak memenangkan pertandingan, karena itu akan terjadi pada tahap tertentu. Tapi, kami baru saja mengumpulkan poin sebanyak yang kami bisa selagi kami bisa,” tutupnya.