Menurut Anda pantas dipecat?
Diangkat pada Januari 2021, Thomas Tuchel menjalani pertandingan ke-100 sebagai manajer Chelsea saat mereka kalah 1-0 melawan Dinamo Zagreb dalam pertandingan pembuka Liga Champions musim ini.
Dalam banyak hal, sudah sepatutnya Tuchel mengakhiri kekuasaannya di kompetisi elit Eropa. Pelatih asal Jerman itu membawa Chelsea meraih trofi Liga Champions pada 2021 dengan mengalahkan tim-tim seperti Real Madrid dan Manchester City dalam perjalanannya.
Tuchel umumnya lebih sukses di kompetisi knock-out. Chelsea mencapai final kedua piala domestik musim lalu dan kalah dalam adu penalti dari Liverpool di masing-masing turnamen. Pelatih asal Jerman itu telah memenangkan Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub di bawah manajemennya.
Namun, rekornya di Liga Inggris patut dipertanyakan. Meskipun membawa klub finish di posisi keempat pada 2021 dan memulai musim berikutnya dengan kuat, Chelsea tertinggal jauh di paruh kedua musim 2021/2022 dan finish jauh di belakang Manchester City dan Liverpool.
Klub sudah menunggu lima tahun sejak terakhir memenangkan Liga Premier, dan setelah memenangkan tiga dari enam pertandingan liga mereka sampai saat ini, akan sulit mempersempit kesenjangan itu jika tidak segera dievaluasi.
Pemilik baru Todd Boehly telah menghabiskan 280 juta pounds (Rp 4,8 triliun) untuk transfer musim panas ini, menjadi pembelian tertinggi dalam sejarah sepak bola Inggris di satu jendela transfer.
Mantan bos Chelsea itu terlihat frustrasi selama beberapa bulan terakhir dan marah dalam wawancara pasca-pertandingan terakhirnya di Zagreb. Berbicara kepada BT Sport, Tuchel mengatakan, “Kami jelas tidak ada di sana, di mana kami harus berada,” katanya. “Jadi, kita perlu menemukan solusi.”
“Saat ini, semuanya hilang, (ada) terlalu banyak hal yang perlu dianalisis. Saya adalah bagian darinya. Saya marah pada diri saya sendiri. Saya marah pada penampilan kami. Saya tidak melihatnya datang."
Dan, sekarang pemenang Liga Champions 2021 itu kehilangan pekerjaan, yang membuat Chelsea harus mencari manajer kelima mereka sejak awal 2018.
Untuk menandai kepergian Tuchel, kami telah melihat statistiknya pada 50 pertandingan pertamanya sebagai pelatih The Blues dan kemudian pertandingan sisanya untuk menganalisis penurunan performa yang dialami Tuchel.
# Statistik 50 pertandingan pertama Tuchel
Menang: 32
Seri: 11
Kalah: 7
Gol dicetak: 81
Gol Kebobolan: 24
Clean sheet: 24
Poin per game: 2,14
Tingkat kemenangan: 64%
Tingkat kekalahan: 14%
Gol per pertandingan: 2,53
Kebobolan per pertandingan: 0,48
#Statistik 50 pertandingan terakhir Tuchel
Menang: 28
Seri: 13
Kalah: 9
Gol dicetak: 87
Gol Kebobolan: 53
Clean sheet: 18
Poin per game: 1,94
Tingkat kemenangan: 56%
Tingkat kekalahan: 18%
Gol per pertandingan: 1,74
Kebobolan per pertandingan: 1,06
Dalam banyak hal, sudah sepatutnya Tuchel mengakhiri kekuasaannya di kompetisi elit Eropa. Pelatih asal Jerman itu membawa Chelsea meraih trofi Liga Champions pada 2021 dengan mengalahkan tim-tim seperti Real Madrid dan Manchester City dalam perjalanannya.
BACA ANALISIS LAINNYA
Bagaimana Kariernya? 4 Pemain Man United yang Datang Bareng Wayne Rooney
Bagaimana Kariernya? 4 Pemain Man United yang Datang Bareng Wayne Rooney
Mantan bos Chelsea itu terlihat frustrasi selama beberapa bulan terakhir dan marah dalam wawancara pasca-pertandingan terakhirnya di Zagreb. Berbicara kepada BT Sport, Tuchel mengatakan, “Kami jelas tidak ada di sana, di mana kami harus berada,” katanya. “Jadi, kita perlu menemukan solusi.”
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Aubameyang Gagal Reuni dengan Tuchel, Baru Main 59 Menit Sudah Dipecat
Kisah Aubameyang Gagal Reuni dengan Tuchel, Baru Main 59 Menit Sudah Dipecat
Dan, sekarang pemenang Liga Champions 2021 itu kehilangan pekerjaan, yang membuat Chelsea harus mencari manajer kelima mereka sejak awal 2018.
Menang: 32
Seri: 11
Kalah: 7
Gol dicetak: 81
Gol Kebobolan: 24
Clean sheet: 24
Poin per game: 2,14
Tingkat kemenangan: 64%
Tingkat kekalahan: 14%
Gol per pertandingan: 2,53
Kebobolan per pertandingan: 0,48
#Statistik 50 pertandingan terakhir Tuchel
Menang: 28
Seri: 13
Kalah: 9
Gol dicetak: 87
Gol Kebobolan: 53
Clean sheet: 18
Poin per game: 1,94
Tingkat kemenangan: 56%
Tingkat kekalahan: 18%
Gol per pertandingan: 1,74
Kebobolan per pertandingan: 1,06