Kemarin mereka resmi juara Liga Portugal. Casillas yang terkena serangan jantung 1 Mei 2019 ikut merayakan. Sedih!
Kemenangan 2-0 FC Porto atas Sporting di Estadio do Dragao memastikan gelar juara ke-29 klub Portugis.
Porto memang layak mendapat gelar ini dengan raihan mengagumkan. Bayangkan, sebelum jeda kompetisi karena virus corona, mereka ketinggalan tujuh poin dari pimpinan klasemen Benfica. Namun pada akhirnya mereka memastikan gelar juara dengan unggul delapan poin dari pesaing terdekatnya Benfica. Dahsyat!
Sebagian besar penggemar Blue and Whites meyakini gelar ini pantas bagi tim mereka. Sepanjang 32 pertandingan, Porto memenangkan laga paling banyak di antara tim lain. Mereka kalah paling sedikit. Porto mencetak gol terbanyak dan kebobolan paling sedikit dari semua 18 klub Liga NOS di 2019/20.
Dengan dua pertandingan tersisa, mereka unggul delapan poin di puncak klasemen. Tidak ada keraguan bahwa pasukan Sergio Conceicao layak merayakannnya.
Musim ini akan masuk dalam buku sejarah mereka. Belum pernah ada tim yang unggul tujuh poin di puncak klasemen kemudian disalip hingga tertinggal jauh.
Oleh karena itu, tidak mengherankan meskipun tanpa penggemar di stadion, reaksi pasukan Porto tidak kalah gembita menyambut gelar ini.
“Kuncinya adalah kebersamaan pasukan. Cara kami percaya pada diri sendiri pada saat yang sulit. Kami sempat berada jauh di belakang, tetapi sangat penting bagi kami menjaga kepercayaan pada apa yang kami lakukan,” kata pelatih Porto Sergio Conceicao.
“Ini adalah musim yang sangat panjang. Para pemain layak mendapatkan pujian karena memenangkan gelar ini, tetapi kami akan terus bekerja keras karena kami memiliki Piala Portugal untuk dimenangkan.
“Kami memenangkan salah satu bab terpenting dalam sejarah Porto. Saya ingin mempersembahkan gelar ini untuk keluarga saya, yang sangat menderita, istri saya dan anak-anak saya dan orang tua saya,” ujar mantan legenda Portugal itu.
Presiden Porto Pinto da Costa menambahkan, hanya klubnya yang bisa membalikkan situasi tertinggal menjadi unggul jauh.
“Saya pikir tidak ada yang bisa menyangkal gelar ini pantas untuk kami. Saya pikir hanya tim seperti FC Porto, klub seperti FC Porto, yang bisa keluar dari situasi yang kami alami di bulan Januari, pada tahap tengah musim, tujuh poin di belakang pemimpin klasemen. Hanya klub ini, pelatih ini, para penggemar ini, para pemain ini, yang dapat membalikkan defisit tujuh poin, dan mengubahnya menjadi keunggulan delapan poin.”
Pemain senior Porto Pepe mengatakan kebersamaan menjadi kunci bagi timnya merebut gelar juara.
“Ketika keadaan menjadi sulit, kami menggunakan kekuatan kebersamaan ini untuk mengatasi kesulitan. Jika saya tidak salah, pada pertandingan pertama musim ini melawan Gil Vicente [kekalahan] saya katakan kami kalah bersama dan kami menang bersama, dan hari ini adalah buktinya. Bukan hanya kami para pemain, tetapi seluruh klub dan semua penggemar.
“Kami tidak memiliki hari libur, kami selalu bekerja, berjuang untuk kesempurnaan. Itu sulit, tetapi kami selalu berusaha untuk itu. Semangat yang kami miliki, keyakinan pada pelatih kami, dia selalu percaya. Hari ini, di sini, kita melihat hasilnya.”
Dalam perayaan itu turut hadir mantan kiper Iker Casillas.
Iker Casillas menginjakkan kaki di rumput Estadio do Dragão lebih dari 14 bulan setelah serangan jantung yang memaksanya menghentikan karirnya sebagai pesepakbola profesional.
“Sudah 15 bulan sejak saya menginjak Dragao lagi (pada bulan April 2019 saya memainkan pertandingan terakhir saya melawan Santa Clara) dan saya harus mengakui bahwa saya kini bersemangat lagi. Sedikit berjalan ke lapangan. Tampilan panorama lapangan. Pandangan yang lebih lama pada gawang. Banyak kenangan dan perasaan! Kemarin saya sangat senang dengan gelar yang dimenangkan. Para pemain dan klub pantas mendapatkannya, ” tulis penjaga gawang yang juga legenda Real Madrid itu.
Porto memang layak mendapat gelar ini dengan raihan mengagumkan. Bayangkan, sebelum jeda kompetisi karena virus corona, mereka ketinggalan tujuh poin dari pimpinan klasemen Benfica. Namun pada akhirnya mereka memastikan gelar juara dengan unggul delapan poin dari pesaing terdekatnya Benfica. Dahsyat!
BACA VIRAL LAINNYA
Selebrasi Juara Real Madrid, Tingkah Gareth Bale Jadi Sorotan
Selebrasi Juara Real Madrid, Tingkah Gareth Bale Jadi Sorotan
“Kuncinya adalah kebersamaan pasukan. Cara kami percaya pada diri sendiri pada saat yang sulit. Kami sempat berada jauh di belakang, tetapi sangat penting bagi kami menjaga kepercayaan pada apa yang kami lakukan,” kata pelatih Porto Sergio Conceicao.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Fakta Jude Bellingham Remaja 17 Tahun Termahal di Dunia, Harganya Rp 0,5 Triliun
5 Fakta Jude Bellingham Remaja 17 Tahun Termahal di Dunia, Harganya Rp 0,5 Triliun
“Kami memenangkan salah satu bab terpenting dalam sejarah Porto. Saya ingin mempersembahkan gelar ini untuk keluarga saya, yang sangat menderita, istri saya dan anak-anak saya dan orang tua saya,” ujar mantan legenda Portugal itu.
“Saya pikir tidak ada yang bisa menyangkal gelar ini pantas untuk kami. Saya pikir hanya tim seperti FC Porto, klub seperti FC Porto, yang bisa keluar dari situasi yang kami alami di bulan Januari, pada tahap tengah musim, tujuh poin di belakang pemimpin klasemen. Hanya klub ini, pelatih ini, para penggemar ini, para pemain ini, yang dapat membalikkan defisit tujuh poin, dan mengubahnya menjadi keunggulan delapan poin.”
“Ketika keadaan menjadi sulit, kami menggunakan kekuatan kebersamaan ini untuk mengatasi kesulitan. Jika saya tidak salah, pada pertandingan pertama musim ini melawan Gil Vicente [kekalahan] saya katakan kami kalah bersama dan kami menang bersama, dan hari ini adalah buktinya. Bukan hanya kami para pemain, tetapi seluruh klub dan semua penggemar.
“Kami tidak memiliki hari libur, kami selalu bekerja, berjuang untuk kesempurnaan. Itu sulit, tetapi kami selalu berusaha untuk itu. Semangat yang kami miliki, keyakinan pada pelatih kami, dia selalu percaya. Hari ini, di sini, kita melihat hasilnya.”
Dalam perayaan itu turut hadir mantan kiper Iker Casillas.
Iker Casillas menginjakkan kaki di rumput Estadio do Dragão lebih dari 14 bulan setelah serangan jantung yang memaksanya menghentikan karirnya sebagai pesepakbola profesional.
“Sudah 15 bulan sejak saya menginjak Dragao lagi (pada bulan April 2019 saya memainkan pertandingan terakhir saya melawan Santa Clara) dan saya harus mengakui bahwa saya kini bersemangat lagi. Sedikit berjalan ke lapangan. Tampilan panorama lapangan. Pandangan yang lebih lama pada gawang. Banyak kenangan dan perasaan! Kemarin saya sangat senang dengan gelar yang dimenangkan. Para pemain dan klub pantas mendapatkannya, ” tulis penjaga gawang yang juga legenda Real Madrid itu.