Ada yang main tak lebih dari 20 laga dalam semusim.
Musim panas 2014 menjadi musim yang sulit bagi Barcelona, karena itu menjadi yang pertama dari kepemimpinan Josep Maria Bartomeu menjadi presiden klub setelah gagal meraih gelar La Liga yang direbut oleh Atletico Madrid.
Tanggapannya adalah mereka menghabiskan lebih dari 160 juta euro (Rp 2,3 triliun) di pasar transfer, di mana hampir setengah dari pengeluaran itu digunakan untuk penandatanganan Luis Suarez.
Pemain Uruguay itu didatangkan setelah menunjukan salah satu performa yang hebat di Liga Premier bersama Liverpool. Tetapi, Suarez tidak bisa dimainkan oleh Barcelona karena mendapat sanksi dari FIFA untuk tidak beraktivitas terkait sepak bola selama empat bulan setelah menggigit Giorgio Chiellini di Piala Dunia.
Luis Enrique baru ditunjuk sebagai manajer, dan setelah awal yang lambat, Suarez akhirnya masuk ke tim dan membantu menginspirasi tim untuk meraih treble.
Dan, seperti yang kami sebutkan tadi, Suarez di musim itu tidak datang sendiri. Ada enam pemain lain yang juga didatangkan Barcelona di musim yang sama saat mendatangkan Suarez. Inilah kabar dari keenam permain tersebut.
#1 Marc-Andre ter Stegen
Ter Stegen telah membuat lebih dari 100 penampilan untuk klub masa kecilnya, Borussia Monchengladbach, dan memiliki reputasi sebagai bintang yang sedang naik daun ketika Barcelona mengontraknya saat berusia 22 tahun pada 2014.
Dia harus bersabar untuk mendapatkan peluang, karena Claudio Bravo lebih dipercaya untuk diturunkan. Tetapi, pemain muda Jerman itu diberi kesempatan di kompetisi piala liga. Dia tampil di seluruh pertandingan Copa del Rey dan Liga Champions untuk meraih treble di musim debutnya.
Pada 2016, dia menjadi pilihan pertama Barcelona dan dia tidak pernah menoleh ke belakang. Ter Stegen menjadi salah satu pemain yang menonjol di klub saat mereka memenangkan gelar liga pada 2016, 2018, dan 2019.
#2 Ivan Rakitic
Satu dekade lalu, anak emas La Masia, Thiago Alcantara, dan kembalinya anak yang hilang, Cesc Fabregas, dibicarakan sebagai pewaris jangka panjang dari Xavi Hernandez.
Tetapi, pada musim panas 2014, Thiago pergi untuk bersatu kembali dengan Pep Guardiola di Bayern Muenchen, dan Fabregas pergi setelah tiga tahun menetap di klub kota kelahirannya untuk bergabung dengan Chelsea.
Xavi tetap di Barcelona, tetapi tersingkirnya Spanyol dari penyisihan grup dari Piala Dunia 2014 memberi tahu Anda bahwa sihirnya akhirnya telah memudar.
Gelandang legendaris itu melangkah mundur untuk memainkan peran yang lebih banyak di kursi belakang selama musim terakhirnya di klub, dan orang yang menggantikan posisinya di lini tengah bersama Sergio Busquets dan Andres Iniesta bukanlah seorang Catalunya, melainkan seorang Kroasia yang tidak memiliki DNA Cruyffist.
Namun, Rakitic memberikan Barcelona apa yang mereka butuhkan saat itu dan memainkan peran penting yang sering kurang dihargai. Rakitic lebih banyak mengeluarkan energi dan berlari tanpa pamrih untuk memberikan keseimbangan yang sangat dibutuhkan.
Setelah enam tahun dan lebih dari 300 penampilan, Rakitic kembali ke Sevilla setelah memenangkan empat trofi Copa del Rey, empat gelar La Liga, dan satu Liga Champions. Dia meninggalkan Camp Nou setelah membuka skor dalam kemenangan 3-1 atas Juventus di final Liga Champions yang terakhir pada 2015.
#3 Claudio Bravo
Bravo adalah pemain internasional Chile yang berpengalaman. Dia telah membuktikan dirinya sebagai pemain dengan performa yang stabil selama delapan tahun dan lebih dari 200 penampilan La Liga untuk Real Sociedad.
Terobosan besar Bravo akhirnya tiba di musim panas 2014 dan tiba untuk memberikan persaingan kepada sesama rekrutan baru Ter Stegen. Bravo tidak membuat satu penampilan pun dalam putaran Copa del Rey yang sukses, tetapi memulai 37 dari 38 pertandingan saat pasukan Luis Enrique memenangkan La Liga pada musim 2014/2015 dan bermain di 32 dari 38 pertandingan saat mereka mempertahankannya pada tahun berikutnya.
Setelah dua tahun dan dua gelar, dia pergi untuk bergabung dengan Manchester City pada 2016 karena Ter Stegen pantas mendapat anggukan sebagai pemain nomor satu Barcelona.
Penonton Liga Premier mungkin menganggap Bravo sebagai pemain yang rawan melakukan kesalahan, tetapi dia adalah sosok yang sangat bisa diandalkan di Camp Nou.
#4 Jeremy Mathieu
Banyak dicibir sebagian pemain yang fisiknya lemah dan gaya bertahan yang serampangan, Mathieu berjuang untuk merebut posisi Javier Mascherano sebagai mitra favorit Gerard Pique di pusat pertahanan.
Tapi, dia berguna sebagai pemain skuad pada zamannya dan mencetak beberapa gol penting bagi klub. Dia menghabiskan 20 juta euro (Rp 298 miliar) saat didatangkan dari Valencia dan pergi dengan status bebas transfer ke Sporting Lisbon tiga tahun kemudian.
#5 Douglas
Barcelona beruntung memiliki beberapa pesepakbola Brasil terhebat dalam sejarah yang mewakili klub mereka seperti Romario, Rivaldo, Ronaldo, Ronaldinho, dan Neymar.
Mereka juga memiliki pemain seperti Keirrison, Henrique, dan Fabio Rochemback. Namun, Douglas yang ceroboh juga sesekali dapat diandalkan.
#6 Thomas Vermaelen
Nilai pasar dari pemain internasional Belgia ini turun drastis selama tahun-tahun terakhirnya di Arsenal, yang membuat penggemar mereka tidak bisa percaya keberuntungan mereka ketika Barcelona menawarkan 15 juta pounds (Rp 258 miliar) untuk jasanya.
Musim 2014/2015 yang dilanda cedera membuatnya hanya bermain satu kali selama 63 menit dalam hasil imbang 2-2 dengan Deportivo La Coruna. Segalanya tidak menjadi jauh lebih baik sejak itu. Selama lima tahun menjadi pemain Barcelona, dia hanya membuat 53 penampilan, tidak pernah lebih dari 20 kali dalam satu musim.
Tanggapannya adalah mereka menghabiskan lebih dari 160 juta euro (Rp 2,3 triliun) di pasar transfer, di mana hampir setengah dari pengeluaran itu digunakan untuk penandatanganan Luis Suarez.
BACA ANALISIS LAINNYA
Awali Kualifikasi Piala AFC U-20, Indonesia Lumat Timor Leste
Awali Kualifikasi Piala AFC U-20, Indonesia Lumat Timor Leste
Ter Stegen telah membuat lebih dari 100 penampilan untuk klub masa kecilnya, Borussia Monchengladbach, dan memiliki reputasi sebagai bintang yang sedang naik daun ketika Barcelona mengontraknya saat berusia 22 tahun pada 2014.
Dia harus bersabar untuk mendapatkan peluang, karena Claudio Bravo lebih dipercaya untuk diturunkan. Tetapi, pemain muda Jerman itu diberi kesempatan di kompetisi piala liga. Dia tampil di seluruh pertandingan Copa del Rey dan Liga Champions untuk meraih treble di musim debutnya.
BACA ANALISIS LAINNYA
Back to 90, Tema Jersey Kiper Adidas di Piala Dunia 2022
Back to 90, Tema Jersey Kiper Adidas di Piala Dunia 2022
#2 Ivan Rakitic
Satu dekade lalu, anak emas La Masia, Thiago Alcantara, dan kembalinya anak yang hilang, Cesc Fabregas, dibicarakan sebagai pewaris jangka panjang dari Xavi Hernandez.
Xavi tetap di Barcelona, tetapi tersingkirnya Spanyol dari penyisihan grup dari Piala Dunia 2014 memberi tahu Anda bahwa sihirnya akhirnya telah memudar.
Namun, Rakitic memberikan Barcelona apa yang mereka butuhkan saat itu dan memainkan peran penting yang sering kurang dihargai. Rakitic lebih banyak mengeluarkan energi dan berlari tanpa pamrih untuk memberikan keseimbangan yang sangat dibutuhkan.
Setelah enam tahun dan lebih dari 300 penampilan, Rakitic kembali ke Sevilla setelah memenangkan empat trofi Copa del Rey, empat gelar La Liga, dan satu Liga Champions. Dia meninggalkan Camp Nou setelah membuka skor dalam kemenangan 3-1 atas Juventus di final Liga Champions yang terakhir pada 2015.
#3 Claudio Bravo
Bravo adalah pemain internasional Chile yang berpengalaman. Dia telah membuktikan dirinya sebagai pemain dengan performa yang stabil selama delapan tahun dan lebih dari 200 penampilan La Liga untuk Real Sociedad.
Terobosan besar Bravo akhirnya tiba di musim panas 2014 dan tiba untuk memberikan persaingan kepada sesama rekrutan baru Ter Stegen. Bravo tidak membuat satu penampilan pun dalam putaran Copa del Rey yang sukses, tetapi memulai 37 dari 38 pertandingan saat pasukan Luis Enrique memenangkan La Liga pada musim 2014/2015 dan bermain di 32 dari 38 pertandingan saat mereka mempertahankannya pada tahun berikutnya.
Setelah dua tahun dan dua gelar, dia pergi untuk bergabung dengan Manchester City pada 2016 karena Ter Stegen pantas mendapat anggukan sebagai pemain nomor satu Barcelona.
Penonton Liga Premier mungkin menganggap Bravo sebagai pemain yang rawan melakukan kesalahan, tetapi dia adalah sosok yang sangat bisa diandalkan di Camp Nou.
#4 Jeremy Mathieu
Banyak dicibir sebagian pemain yang fisiknya lemah dan gaya bertahan yang serampangan, Mathieu berjuang untuk merebut posisi Javier Mascherano sebagai mitra favorit Gerard Pique di pusat pertahanan.
Tapi, dia berguna sebagai pemain skuad pada zamannya dan mencetak beberapa gol penting bagi klub. Dia menghabiskan 20 juta euro (Rp 298 miliar) saat didatangkan dari Valencia dan pergi dengan status bebas transfer ke Sporting Lisbon tiga tahun kemudian.
#5 Douglas
Barcelona beruntung memiliki beberapa pesepakbola Brasil terhebat dalam sejarah yang mewakili klub mereka seperti Romario, Rivaldo, Ronaldo, Ronaldinho, dan Neymar.
Mereka juga memiliki pemain seperti Keirrison, Henrique, dan Fabio Rochemback. Namun, Douglas yang ceroboh juga sesekali dapat diandalkan.
#6 Thomas Vermaelen
Nilai pasar dari pemain internasional Belgia ini turun drastis selama tahun-tahun terakhirnya di Arsenal, yang membuat penggemar mereka tidak bisa percaya keberuntungan mereka ketika Barcelona menawarkan 15 juta pounds (Rp 258 miliar) untuk jasanya.
Musim 2014/2015 yang dilanda cedera membuatnya hanya bermain satu kali selama 63 menit dalam hasil imbang 2-2 dengan Deportivo La Coruna. Segalanya tidak menjadi jauh lebih baik sejak itu. Selama lima tahun menjadi pemain Barcelona, dia hanya membuat 53 penampilan, tidak pernah lebih dari 20 kali dalam satu musim.