Ada alasan politik dihbalik tidak adanya pemain Moldova di skuad inti.
Sheriff Tiraspol boleh saja mengakui keunggulan Manchester United di Liga Europa. Tapi, klub asal Moldova itu akan dikenang karena keanehan dan keunikannya. Salah satu yang kasat mata adalah starting line-up yang terdiri dari 100% pemain asing. Tidak nasionalis? Sudah pasti!
Jumat (16/9/2022) dini hari WIB, Sheriff Tiraspol harus menjamu Man United jauh dari kandang di wilayah yang memisahkan diri dari Moldova, Transnitria. Akibat invasi Rusia ke Ukraina, UEFA meminta mereka bermain di Chisinau, di ibukota Moldova.
Pada pertandingan pekan kedua fase grup Liga Europa 2022/2023 itu, Sheriff Tiraspol menyerah 0-2 lewat aksi Jadon Sancho dan penalti Cristiano Ronaldo.
Namun, yang membuat fans terkejut adalah saat sang pelatih, Stjepan Tomas, mengumumkan daftar susunan pemain. Dari 11 nama yang memulai pertandingan, tidak satu pun berpaspor Moldova. Bahkan, di bangku cadangan, hanya ada satu pemain Moldova, yaitu kiper pengganti, Serghei Pascenco.
Semua pemain merupakan legiun asing. Sebut saja sang kiper utama, Maksym Koval (Ukraina). Lalu, Patrick Kpozo (Ghana), Stjepan Radeljic (Bosnia-Herzegovina), Cedric Badolo dan Abou Ouattara (Burkina Faso), Gaby Kiki (Kamerun), Moussa Kyabou (Mali), Iyayi Atiemwen dan Rasheed Akanbi (Nigeria), Mouhamed Diop (Senegal), serta Armel Zohouri (Pantai Gading).
Tidak hanya itu. Dari total 36 pemain yang dimiliki Sheriff Tiraspol untuk kompetisi 2022/2023, hanya ada enam pemain yang berasal dari Moldova.
Mengejutkan? Bagi penggemar sepakbola luar Moldova tentu saja aneh. Tapi, bagi mereka yang tinggal di Moldova, apa yang dilakukan Sheriff bukan barang baru. Itu dilakukan karena alasan politik.
Sheriff Tiraspol adalah klub dari wilayah yang memisahkan diri di Moldova. Secara de jure dan berdasarkan Hukum Internasional, Transnitria sah teritorial Moldova. Tapi, secara de facto, wilayah kecil yang berbatasan dengan Ukraina itu merupakan negara merdeka alias.
Sebagai "negara dalam negara", Transnitria memiliki pemerintahannya sendiri. Mereka juga punya mata uang sendiri. Bahkan, untuk urusan paspor, wilayah dengan mayoritas beretnis Rusia itu menerbitkannya sendiri.
Meski punya nama dan logo negara sendiri, paspor Transnitria tidak diakui PBB. Kecuali Rusia dan beberapa negara separatis sejenis seperti Osetia Utara, Abkhazia, atau Donetsk, orang-orang dengan paspor Transnitria tidak mungkin pergi ke luar negeri, termasuk ke Eropa.
Untuk menyiasati masalah tersebut, Sheriff Tiraspol menggunakan sebagian besar pemain asing, meski diizinkan bermain di kompetisi Moldova. Pemain-pemain dari Afrika, Amerika Selatan, dan Balkan menjadi andalan tim milik taipan dan mantan agen KGB, Victor Gusan itu.
Jumat (16/9/2022) dini hari WIB, Sheriff Tiraspol harus menjamu Man United jauh dari kandang di wilayah yang memisahkan diri dari Moldova, Transnitria. Akibat invasi Rusia ke Ukraina, UEFA meminta mereka bermain di Chisinau, di ibukota Moldova.
BACA ANALISIS LAINNYA
Pecat atau Tidak? Analisis Masa Depan Massimiliano Allegri di Juventus
Pecat atau Tidak? Analisis Masa Depan Massimiliano Allegri di Juventus
BACA ANALISIS LAINNYA
Akhirnya, Cristiano Ronaldo Cetak Gol untuk Man United Era Erik ten Hag
Akhirnya, Cristiano Ronaldo Cetak Gol untuk Man United Era Erik ten Hag
Sheriff Tiraspol adalah klub dari wilayah yang memisahkan diri di Moldova. Secara de jure dan berdasarkan Hukum Internasional, Transnitria sah teritorial Moldova. Tapi, secara de facto, wilayah kecil yang berbatasan dengan Ukraina itu merupakan negara merdeka alias.
Meski punya nama dan logo negara sendiri, paspor Transnitria tidak diakui PBB. Kecuali Rusia dan beberapa negara separatis sejenis seperti Osetia Utara, Abkhazia, atau Donetsk, orang-orang dengan paspor Transnitria tidak mungkin pergi ke luar negeri, termasuk ke Eropa.