Sayang, Liverpool gagal menjadi klub kelima meraih Centurion.
Ketika Liverpol mengunci gelar Liga Premier musim ini, pendukungnya berharap Mo Salah cs bisa melampaui torehan 100 poin. Tapi itu semua pupus ketika Liverpool ditaklukkan Manchester City dan terakhir dipermalukan 2-1 oleh Arsenal.
Dengan begitu The Reds gagal menyamai poin tertinggi dalam semusim Liga Premiere milik Manchester City sekaligus gagal menjadi tim kelima yang mencapai centurion (100 poin) dalam sejarah lima liga top Eropa.
Dan inilah empat klub yang mengumpulkan lebih dari 100 poin dalam satu musim:
Real Madrid - 100 poin (2011/12)
Klub pertama dalam sejarah lima liga top Eropa yang mencapai 100 poin adalah Real Madrid. Itu terjadi ketika Jose Mourinho masih di Santiago Bernabeu. Mourinho berhasil memangkas dominasi Barcelona dengan Pep Guardiola-nya.
Para Pundit boleh saja mengritik gaya dan sisi pragmatis Mourinho, tetapi Real Madrid di bawahnya adalah tim yang spartan, bermain dengan penuh semangat dan daya serang memukau. Musim itu El Real mencetak rekor total 121 gol dan itu lebih dari cukup untuk merebut kembali gelar liga Spanyol.
Cristiano Ronaldo jadi aktor utama. Superstar asal Portugal itu menyumbang 46 gol hanya dari 38 penampilan la liga, selisih 6 gol dari top skor, siapa lagi kalau bukan Leo Messi
Dari 38 pertandingan yang dimainkan, Real Madrid kalah hanya dalam dua pertandingan saja, termasuk diantaranya rekor 24 kemenangan beruntun, 16 diantaranya adalah kemenangan tandang.
Barcelona - 100 poin (2012/13)
Musim berikutnya adalah milik rival abadi Los Blancos, Barcelona. Tim besutan Pep Guardiola bangkit dan merebut kembali supremasi klub terbaik Liga Spanyol.
Sayangnya, ini juga merupakan musim terakhir Pep Guardiola di Camp Nou. Asisten pelatihnya waktu itu- Tito Villanova jadi pengganti.
Guardiola meninggalkan kenangan manis dimana kesebelasan Catalunya ini menjadi tim pertama dalam sejarah liga yang selalu mencetak gol di setiap pertandingan yang dimainkan. Blaugrana memenangkan 18 dari 19 pertandingan pembukaan mereka, sama seperti Madrid yang kalah hanya dalam dua kesempatan.
Lebih spesial lagi, 100 poin yang dikumpulkan Barca terpaut jauh dari yang dikumpulkan Real Madrid yakni 15 poin, margin juara terbesar dalam sejarah la liga. Di musim ini juga, Lionel Messi sukses menyarangkan 60 gol di semua kompetisi.
Juventus - 102 poin (2013/14)
Tim berikutnya yang meraih 100 poin bahkan lebih adalah Juventus. Sedekade terakhir sepakbola Italia menjadi milik Si Nyonya Tua, dan Juventus mulai kembali diperhitungkan statusnya di antara tim-tim elit Eropa.
Juventus telah memenangkan rekor delapan gelar berturut-turut, termasuk di antaranya parade tak terkalahkan pada musim 2011/12, dua musim berselang Bianconeri mencetak rekor baru.
102 poin yang dimiliki Juventus adalah akumulasi dari 33 kemenangan dalam satu musim. Dan itu merupakan poin tertinggi di antara semua klub di liga Eropa. tahun itu. Carlos Tevez tampil sebagai pencetak gol terbanyak. Pemain Argentina itu didukung oleh lini tengah penuh bintang, di antaranya Arturo Vidal, Paul Pogba, dan sang Maestro Andrea Pirlo yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Serie A selama 3 tahun berturut-turut.
Semua pencapaian tersebut terjadi ketika Juventus berada di bawah arahan Antonio Conte.
Manchester City - 100 poin (2017/18)
Riwayat kepelatihan Pep Guardiola sungguh mengesankan. Usai mempersembahkan 14 trofi selama 4 tahun di Barca, pengemmbaraan Guardiola berlanjut ke Bayern Munich. Pada kurun 2012-2016 ia membantu klub Jerman itu dengan 7 Trofi. Dan Manchester City tak salah memilih Guardiola yang mengawali musim di Etihad Stadium dengan langsung mengamankan gelar Liga Premier.
Musim 2017/2018 adalah musim yang sensasional bagi klub kaya baru, Manchester City. The Citizens menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Premier yang mencapai poin 100). Statistik City sepanjang 2017/2018 di Liga Premier adalah sebagai berikut : (32) kemenagan, dengan total gol terbanyak (106), kemenangan paling beruntun terbanyak (18) dan margin kemenangan terbesar yang pernah ada (19 poin).
Untuk individu, Sergio Aguero menyabet rekor baru. Penyerang asal Argentina itu mengakhiri musim 2017/2019 bersama City sebagai pencetak gol terbanyak klub dengan 30 gol di semua kompetisi. Sekaligus hingga musim ini, Aguero telah melampaui capaian pencetak gol terbanyak Manchester City dengan torehan 254 gol, unggul dari legenda City yang merupakan pendahunya, Eric Brook dengan koleksi 177 gol.
Dengan begitu The Reds gagal menyamai poin tertinggi dalam semusim Liga Premiere milik Manchester City sekaligus gagal menjadi tim kelima yang mencapai centurion (100 poin) dalam sejarah lima liga top Eropa.
BACA FEATURE LAINNYA
Line Up 11 Dahsyat Milik FC Metz Andai Tak Jual Pemain
Line Up 11 Dahsyat Milik FC Metz Andai Tak Jual Pemain
Para Pundit boleh saja mengritik gaya dan sisi pragmatis Mourinho, tetapi Real Madrid di bawahnya adalah tim yang spartan, bermain dengan penuh semangat dan daya serang memukau. Musim itu El Real mencetak rekor total 121 gol dan itu lebih dari cukup untuk merebut kembali gelar liga Spanyol.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Mario Rosas, Pemain Disebut Xavi Perpaduan Michael Laudrup dengan Messi
Kisah Mario Rosas, Pemain Disebut Xavi Perpaduan Michael Laudrup dengan Messi
Dari 38 pertandingan yang dimainkan, Real Madrid kalah hanya dalam dua pertandingan saja, termasuk diantaranya rekor 24 kemenangan beruntun, 16 diantaranya adalah kemenangan tandang.
Musim berikutnya adalah milik rival abadi Los Blancos, Barcelona. Tim besutan Pep Guardiola bangkit dan merebut kembali supremasi klub terbaik Liga Spanyol.
Sayangnya, ini juga merupakan musim terakhir Pep Guardiola di Camp Nou. Asisten pelatihnya waktu itu- Tito Villanova jadi pengganti.
Lebih spesial lagi, 100 poin yang dikumpulkan Barca terpaut jauh dari yang dikumpulkan Real Madrid yakni 15 poin, margin juara terbesar dalam sejarah la liga. Di musim ini juga, Lionel Messi sukses menyarangkan 60 gol di semua kompetisi.
Juventus - 102 poin (2013/14)
Tim berikutnya yang meraih 100 poin bahkan lebih adalah Juventus. Sedekade terakhir sepakbola Italia menjadi milik Si Nyonya Tua, dan Juventus mulai kembali diperhitungkan statusnya di antara tim-tim elit Eropa.
Juventus telah memenangkan rekor delapan gelar berturut-turut, termasuk di antaranya parade tak terkalahkan pada musim 2011/12, dua musim berselang Bianconeri mencetak rekor baru.
102 poin yang dimiliki Juventus adalah akumulasi dari 33 kemenangan dalam satu musim. Dan itu merupakan poin tertinggi di antara semua klub di liga Eropa. tahun itu. Carlos Tevez tampil sebagai pencetak gol terbanyak. Pemain Argentina itu didukung oleh lini tengah penuh bintang, di antaranya Arturo Vidal, Paul Pogba, dan sang Maestro Andrea Pirlo yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Serie A selama 3 tahun berturut-turut.
Semua pencapaian tersebut terjadi ketika Juventus berada di bawah arahan Antonio Conte.
Manchester City - 100 poin (2017/18)
Riwayat kepelatihan Pep Guardiola sungguh mengesankan. Usai mempersembahkan 14 trofi selama 4 tahun di Barca, pengemmbaraan Guardiola berlanjut ke Bayern Munich. Pada kurun 2012-2016 ia membantu klub Jerman itu dengan 7 Trofi. Dan Manchester City tak salah memilih Guardiola yang mengawali musim di Etihad Stadium dengan langsung mengamankan gelar Liga Premier.
Musim 2017/2018 adalah musim yang sensasional bagi klub kaya baru, Manchester City. The Citizens menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Premier yang mencapai poin 100). Statistik City sepanjang 2017/2018 di Liga Premier adalah sebagai berikut : (32) kemenagan, dengan total gol terbanyak (106), kemenangan paling beruntun terbanyak (18) dan margin kemenangan terbesar yang pernah ada (19 poin).
Untuk individu, Sergio Aguero menyabet rekor baru. Penyerang asal Argentina itu mengakhiri musim 2017/2019 bersama City sebagai pencetak gol terbanyak klub dengan 30 gol di semua kompetisi. Sekaligus hingga musim ini, Aguero telah melampaui capaian pencetak gol terbanyak Manchester City dengan torehan 254 gol, unggul dari legenda City yang merupakan pendahunya, Eric Brook dengan koleksi 177 gol.