Berikut komentar Vinicius Jr.
Rodrygo Goes dan Vinicius Jr melakukan tarian samba tradisional Brasil saat unggul 1-0 melawan Atletico Madrid. Real Madrid pun membawa pulang tiga poin setelah menang 2-1 dari Wanda Metropolitano, Senin (19/9/2022) dini hari WIB. 

Rodrygo membuka skor setelah gerakan mengalir yang bagus, di mana dirinya menghasilkan tendangan setengah voli yang bagus setelah umpan indah dari Aurelien Tchouameni. 

Dia dan rekan senegaranya, Vinicius, kemudian mulai mendorong pinggul mereka dan menari. 

 

 

Perayaan itu merupakan ciri khas Vinicius, tetapi dia mendapat kritikan dari Pedro Bravo, Presiden Asosiasi Agen Spanyol. 

Dia mengklaim bahwa mantan anak muda Flamengo itu tidak menghormati lawan-lawannya dengan tarian itu. Dan, membandingkan kejenakaannya dengan ‘monyet’. 

Sebagai tanggapan, Vinicius mengatakan para kritikus dan bersumpah untuk terus merayakan dengan cara yang sama. 

Dia menerima banyak dukungan dari rekan satu tim Brasil, seperti Neymar dan Gabriel Jesus, yang terakhir melakukan tarian yang sama seperti Vinicius ketika dia mencetak gol untuk Arsenal melawan Brentford. 

 

Namun, Vinicius sayangnya menjadi korban nyanyian rasis keji di luar stadion dari sekelompok pendukung Atleti sebelum derby. 

 

Mereka meneriakkan, "Kamu adalah monyet, Vinícius, kamu adalah monyet". 

Sementara Bravo mengeluarkan permintaan maaf atas komentarnya, mengklaim ekspresi yang dia gunakan tidak dimaksudkan untuk menjadi rasis. 

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa ungkapan 'bermain monyet' yang saya gunakan untuk memenuhi syarat tarian perayaan gol Vinicius dilakukan secara metaforis," katanya. 

"Karena niat saya bukan untuk menyinggung siapa pun, saya dengan tulus meminta maaf. Saya minta maaf!" 

Selain Rodrygo, Vinicius memiliki andil besar dalam gol kedua Madrid. Vinicius melesat ke belakang dan membentur tiang sebelum Federico Valverde melahap bola pantul. Sementara Atletico dapat memperkecil ketertinggalan melalui gol Mario Hermoso pada menit ke-63, walau dirinya akhirnya mendapatkan akumulasi kartu kuning di pengujung laga.