Akhir-akhir ini banyak kejutan di Serie A. Contohnya, klub yang satu ini..
Udinese, terakhir kali terdegradasi ke Serie A pada 1993/1994. Tapi, di musim berikutnya, 1994/1995, mereka mendapatkan promosi kembali ke kasta tertinggi.
Kisah Lord Atep, dari Wonderkid Timnas, Gagal Jadi Bupati, Kini Main di Liga 3
Langkah Udinese semakin mengejutkan karena selalu menang dalam lima pertandingan terakhir dan tidak pernah kalah dalam enam laga. Kekalahan satu-satunya mereka terjadi pada pekan perdana 13 Agustus 2022 ketika menyerah 2-4 dari AC Milan di San Siro.
Vietnam Temani Indonesia ke Piala AFC U-20 2023, Thailand Butuh Mukjizat
Yang lebih membanggakan, kemenangan-kemenangan Udinese bukan hanya didapat melawan tim kecil seperti AC Monza atau Sassuolo. Mereka juga mengalahkan AS Roma 4-0 dan Inter Milan 3-1.
??ℕ??? ?????????ℕ ?
⚪️⚫️ #ForzaUdinese #AlèUdin #Udinese #MondayMotivation #MondayMood pic.twitter.com/fRelYNmuEE— Udinese Calcio (@Udinese_1896) September 19, 2022
Sepanjang sejarahnya, Udinese dikenal sebagai rumah banyak pesepakbola hebat. Zico, Nestor Sensini, David Pizarro, Marek Jankulovski, Thomas Helveg, Oliver Bierhoff, Carsten Jancker, Antonio di Natale, Vincenzo Iaquinta, Fabio Quagliarella, Dino Zoff, atau Gokhan Inler pernah memulai di Udinese.
Kini, dengan generasi baru, Udinese bermimpi stabil di papan atas. Bagi mereka, bermimpi Scudetto terlalu jauh.
"Yang paling penting kami berkembang sebagai tim. Kami tidak ingin bermimpi terlalu jauh karena langit ada ujungnya. Kami hanya ingin melihat sampai sejauh mana kami bisa melangkah. Kami akan bekerja keras tanpa memikirkan hal lain. Kami hanya ingin ada di posisi setinggi mungkin di klasemen," ujar bek asal Slovenia, Jaka Bijol.
INTER VS. UDINESE
— . (@Saltedinzaghi) September 18, 2022
Deadly mistakes, wrong passes, wrong crosses, free cards, bad covering, random position, awful finishing, poor concentration.
part 1? pic.twitter.com/TR1EwL7xeg