Harusnya Leganes mendapat hadiah penalti saat melawan Real Madrid. Tetapi VAR mengabaikannya.
Leganes gagal menyelamatkan diri dari degradasi meski bermain imbang lawan Real Madrid 2-2 pada laga terakhir La Liga 2019/20 di Stadion Butarque, Senin dini hari WIB.

Tambahan satu poin ini tak cukup membuat Leganes beranjak dari urutan ke-18 klasemen dengan koleksi total 36 poin atau satu poin di belakang Celta Vigo (37) yang juga bermain imbang.
Yang lebih mengenaskan, Leganes seharusnya mendapat penalti pada menit ke-83. Saat itu ada dugaan pelanggaran handball di dalam kotak penalti oleh Luka Jovic. Tetapi lagi-lagi teknologi berpihak kepada Real Madrid. VAR membatalkan kemungkinan penalti.

“Tangannya tampak keluar (tidak menempel badan). Seperti itu seharusnya penalti seperti di pertandingan lain. Aneh jika tidak ada penalti,” ujar wasit senior Spanyol Juan Andujar Oliver dikutip Marca.


Leganes dua kali tertinggal dari Real Madrid akibat gol Sergio Ramos dan Marco Asensio, tetapi dua kali pula mereka menyamakan kedudukan lewat Bryan Gil dan Roger Assale.

Madrid membuka keunggulan saat laga baru berjalan sembilan menit ketika Isco mengirim umpan silang dari sisi kiri yang ditanduk Ramos.
Leganes berusaha keras membalas tapi baru mencetak gol penyama kedudukan pada menit pertama injury time babak pertama lewat sepakan mendatar Bryan Gil yang memanfaatkan umpan Jonathan Silva.

Sang juara memasuki babak kedua sama baiknya dengan paruh pertama dan tujuh menit selepas sepak lanjut Isco melepaskan umpan terukur yang menerobos di antara Silva dan Rodrigo Tarin untuk diselesaikan baik oleh Asensio guna membawa Madrid kembali memimpin 2-1.
Tuan rumah kembali menyamakan kedudukan pada menit ke-78 melalui aksi Assale yang mengecoh Nacho Fernandez sebelum menaklukkan kiper Alphonse Areola dari jarak dekat.

Leganes terus berjibaku mencari gol kemenangan yang bisa menyelamatkan mereka dari ancaman degradasi, tetapi sepakan voli Javier Aviles melenceng.
Peluang pemungkas Leganes tercipta pada menit keenam injury time ketika Oscar Rodriguez menusuk sebelum melepaskan tembakan melengkung dari tepian kotak penalti namun melambung di sisi kanan gawang. Leganes pun terlempar ke Divisi Segunda.

BARCELONA DISALAHKAN

Meski Leganes gagal meraih tiga poin lawan Real Madrid banyak pihak menyalahkan Barcelona turut berandil dalam degradasinya Leganes.

Martin Braithwaite adalah pemain penting Leganes sebelum Barcelona mengalami krisis striker. Kemudian Barcelona merampungkan "transfer darurat" Martin Braithwaite dengan mengaktifkan klausul pembelian mencapai 17 juta poundsterling (sekitar Rp 299 miliar).

Blaugrana mendapatkan izin untuk melakukan aktivitas di luar bursa transfer oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) saat merekrut penyerang timnas Denmark tersebut setelah Ousmane Dembele dipastikan absen enam bulan karena cedera.

Klub Katalunya tersebut saat itu mengalami krisis lini depan setelah ditinggal Dembele dan Luis Suarez.

Barcelona hanya menyisakan Lionel Messi, Antoine Griezmann dan Ansu Fati di lini serang mereka.

Perekrutan Braithwaite oleh Barcelona akhirnya menjadi pukulan besar bagi Leganes.

Braithwaite mencatat enam gol dalam 24 penampilan liga yang menjadi sepertiga dari total 18 gol Leganes sebelum dibeli Barcelona.

Ia pernah menjalani karier singkat dengan Middlesbrough di divisi Championship. Dalam 40 pertandingannya ia hanya berhasil menyarangkan sembilan gol dan tidak bermain satu musim penuh dengan klub setelah tiba di musim panas 2017.



Pada Januari 2018, ia pindah ke klub Prancis Bordeaux dengan penyerang berusia 28 tahun tersebut mencetak empat gol dalam 14 penampilan.



Ia kemudian dipinjamkan ke Leganes pada musim 2018/19 dan dipermanen di bursa transfer musim panas.