Seharusnya layak nih dapat Ballon d'Or.
Dribel secepat kilat Messi dan perubahan arah seperti manusia super membuat bek Jerman itu kalah dalam duel 1 lawan 1 dengan cara yang cukup spektakuler.
Penghinaan Boateng oleh Messi malam itu terjadi pada Mei 2015 dan menjadi sesuatu yang tidak akan pernah dilupakan oleh sebagian besar penggemar sepak bola. Itu akan selamanya menjadi momen ikonik dan salah satu gol terbesar Liga Champions.
Tapi, lebih dari dua tahun sebelumnya, Messi yang menerima rasa malu dari seorang pemain Bayern. Ketika Bayern dan Barcelona saling bertemu di leg pertama semifinal Liga Champions pada April 2013, Franck Ribery membuat Messi malu saat berhadapan 1 lawan 1.
Dalam pertandingan yang dimenangkan Bayern 4-0 di Allianz Arena, penyeramg Prancis itu membuat lawannya duduk di dekat tepi kotak dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan Boateng.
Kisah Kejam Louis van Gaal Coret Pemain dari Timnas Belanda
? On parle souvent de Messi-Boateng, mais on oublie trop cette masterclass de Ribéry sur Messi. ??
(? @ChampionsLeague) pic.twitter.com/tULIifj91z— Cerfia Foot (@CerfiaFoot) September 21, 2022
Musim 2012/2013 adalah salah satu yang terbaik dari penampilan pemain Prancis di Bayern. Ribery adalah kunci tim yang memenangkan treble di bawah kepemimpinan Jupp Heynckes.
Dalam 43 penampilannya di semua kompetisi, Ribery mencetak 11 gol dan mencatatkan 23 assist. Ribery telah menyatakan dalam banyak kesempatan bahwa dia seharusnya memenangkan penghargaan Ballon d'Or 2013 sebagai hasil dari upaya heroiknya dalam musim peraih treble Bayern.
Sebaliknya, Cristiano Ronaldo yang menang dalam pemungutan suara, di mana Messi finis sebagai runner-up.
“Itu tidak adil, itu adalah musim yang luar biasa bagi saya dan saya seharusnya memenangkannya,” kata Ribery kepada La Gazzetta dello Sport. “Mereka memperpanjang waktu pemungutan suara, dan sesuatu yang aneh terjadi. Saya merasa itu adalah pilihan politik.”