Menurut Matteo Darmian, Rooney sangat versatile. Bisa menjadi kiper pengganti David de Gea di MU ketika itu.
Masalah cedera pemain kerap kali menghantui pelatih ketika membutuhkan penampilan yang maksimal untuk meraup poin penuh. Hal itu diperburuk dengan jumlah pemain yang dimiliki terbatas atau meskipun ada, tetapi tak memenuhi ekspektasi manajer untuk diturunkan.
Maka pemain utilitas (versatile) atau serbaguna adalah solusi yang sering digunakan manajer untuk menutupi masalah cedera tersebut. Di dalam dunia sepak bola, ada pemain yang bisa bermain lebih dari satu posisi seperti James Milner, Philip Lahm ataupun Javier Zanetti. Tapi, apakah hanya 3 pemain tersebut yang mampu bermain di berbagai lini? tentu tidak, nyatanya ada setidaknya 15 pemain utilitas yang bisa melakukan tugasnya dengan baik atau yang terbaik, berikut ulasannya:
1. Wayne Rooney : CM, RW, AM, LW, CF
Para penggemar banyak berargumen bahwa Wayne Rooney tidak dapat bermain di posisi manapun selain menjadi penyerang karena kebiasaannya dalam mencetak gol. Tapi, mantan pemain Setan Merah itu nyatanya bisa bermain di lini depan dan di lini tengah dalam beberapa kesempatan bahkan dirinya diklaim memiliki keterampilan kiper yang di atas rata-rata.
Ketika Rooney hengkang ke DC United, pemain Inggris yang mengenakan kaos nomer 9 itu bermain sebagai striker yang dalam praktiknya sering membantu penyerang dan pertahanan di saat yang bersamaan.
2.Cristian Ansaldi : RB, CB, LB, CM, RW, LW
Ansaldi mungkin adalah salah satu pemain belakang Argentina seperti kebanyakan yang bisa bermain di berbagai posisi sebagai full back. Ansaldi menghabiskan 9 tahun awal karirnya di Rusia dan Spanyol sebelum berkiprah di Italia bersama Torino.
Meskipun lebih suka dimainkan sebagai bek kiri, Ansaldi juga bisa ditempatkan sebagai pemain tengah ataupun berada di kedua sayap.
3. Bastian Schweinsteiger : CB, CM, RW, AM, LW
Di awal karir pemenang Piala Dunia 2014 itu lebih sering bermain sebagai sayap untuk Bayern Muenchen. Baru setelah berjalan hampir 5 musim, suami dari Ana Ivanovic itu menjadi jenderal lapangan tengah Die Bayern dan mengasah keterampilan bertahannya selama bertahun-tahun.
Sebelum memutuskan pensiun pada 8 Oktober 2019 lalu, Schweini bermain sebagai bek tengah untuk Chicago Fire.
4. Hamit Altintop : RB, CM, RW, AM, LW
Mantan gelandang Bayern lainnya, Hamit Altintop memang tidak sebagus Schweinsteiger, tetapi ia bisa dibilang lebih fleksibel di masa jayanya, bisa bermain mulai dari lini pertahanan sebagai bek sayap kemudian menjadi pemain tengah atau bagian terbaiknya ia bisa membantu lini serang sebagai attacking midfielder.
5. Emre Can: CB, LB, CM
Can menunjukkan kemampuan fleksibilitasnya ketika mengawali debut bersama Liverpool, dimana dirinya dalam beberapa pertandingan menunjukkan peran di lini pertahanan dan lini tengah.
Sepanjang karirnya, pemain Jerman tersebut pernah ditempatkan sebagai gelandang tengah, gelandang bertahan, gelandang serang, pemain sayap hingga bek tengah. Mantan pemain Liverpool dan Jerman, Dietmar Hamann menggambarkannya sebagai pemain yang "kuat secara fisik, pekerja keras dan berbakat secara teknik.”
6. Jeffrey Schlupp : CB, LB, CM, RW, LW, CF
Merupakan pemain jebolan akademi Leicester City, Schlupp mulai mendapat sorotan media berkat perannya dalam membantu The Foxes menjuarai Liga Premier musim 2015/16, dan tentu saja ia bermain sebagai pemain sayap. Namun dengan Crystal Palace sekarang, Schlupp lebih sering ditaruh sebagai seorang gelandang tengah dan beberapa kali juga dipasang sebagai bek tengah dan striker.
Pada ajang EFL Cup musim 2010/11, Schlupp yang dipinjamkan ke Brentford pada waktu itu dipasang sebagai penyerang menggantikan posisi Lewis Grabban.
7. Simone Pepe: CM, RW, AM, LW, CF
Salah satu pemain yang serba guna di Italia. Pepe mendapatkan sebuah julukan khusus di kota Turin dengan panggilan 'Speedy Pepe' di Juventus - tidak bisa berbuat banyak kecuali berlari, bekerja keras dan bermain di mana pun ia diperintahkan untuk bermain oleh manajer. Kualitasnya itu membuatnya berkarier cukup lama dengan mendapatkan 23 panggilan untuk timnas Italia.
8. Saul Niguez: CB, LB, CM, RW, LW
Sekarang banyak tim top Eropa yang sangat meminati gelandang Atletico Madrid tersebut dalam beberapa tahun terakhir, dan kepandaian pemain Spanyol itu dalam mengendalikan lini pertahanan dan lini tengah mungkin ada hubungannya dengan itu.
9. Dirk Kuyt: RWB, RW, AM, LW, CF
Dirk Kuyt terbilang adalah tipikel pemain yang sulit ditemukan di masa seperti sekarang karena fleksibilitasnya dalam hal menyerang.
Seorang pemain yang memulai kariernya sebagai winger, Kuyt kemudian dipasang sebagai striker ketika bermain untuk Liverpool. Namun setelah kurang lebih 20 tahun berkarier, Kuyt akhirnya dipasang sebagai bek sayap untuk timnas Belanda oleh Louis van Gaal.
10. Philipp Lahm: RB, LB, CM, RW
Jerman sepertinya memang memiliki banyak stok pemain utilitas dengan mantan kapten Jerman dan Bayern Muenchen, Philipp Lahm masuk dalam daftar ini. Lebih sering ditempatkan sebagai bek sayap kiri, Lahm dipasang oleh Pep Guardiola menjadi seorang gelandang bertahan yang cukup banyak mengejutkan banyak pihak.
11.Gonzalo Castro: RB, LB, CM, RW, AM, LW
Memulai karirnya bersama Stuttgart, seorang gelandang Jerman berdarah Spanyol itu umumnya bermain sebagai bek kanan atau gelandang tengah, tetapi perlahan tapi pasti, dirinya hampir dimainkan dalam berbagai posisi di lapangan kecuali kiper.
Bersama Leverkusen dimusim 2014/15, Gonzalo bermain sebagai penyerang ketika melawan Hamburg dan ketika bermain untuk Dortmund di bawah Thomas Tuchel, dirinya sering diplot sebagai gelandang tengah bersama Julian Weigl.
12.Adriano: RB, LB, CM, RW, LW
Bek sayap asal Brazil Adriano menghabiskan enam musim di Barcelona, sebagian besar ia habiskan sebagai bek kiri untuk Blaugrana. Sebelum bergabung dengan Athletico Paranaense, Adriano pernah bermain untuk Besiktas dalam beberapa musim dan pada pada musim 2018/19, dirinya pernah dimainkan sebagai sayap kiri, bek kiri, lalu bek kanan.
13.David Alaba: CB, LB, CM, LW
Seperti seniornya, Philipp Lahm, bek Bayern asal Austria itu senang dipindah-pindah dari bek sayap, lalu winger, kemudian gelandang tengah dan terakhir di bawah Hansi Flick, ia ditaruh sebagai bek tengah bersama Niklas Sule
14.Javier Zanetti: RB, CB, LB, CM, RW, LW
Ada satu miliar alasan untuk mencintai Javier Zanetti, salah satunya adalah kemampuan beradaptasi pria Argentina itu di lapangan hijau. Memulai karirnya sebagai bek sayap kanan di Banfield, Zanetti yang bergabung dengan Inter Milan sejak tahun 1995 harus bergeser ke lini tengah ketika Douglas Maicon hadir di musim 2006/07. Selama 20 tahun sisa kariernya, Zanetti banyak melalukan role play sebagai pemain tengah, bek tengah dan di pertandingan terakhirnya (18 Mei 2014), dirinya kembali lagi bermain sebagai bek sayap kanan.
15.James Milner: RB, LB, CM, RW, AM, LW, CF
James Milner telah bermain di mana-mana di lapangan kecuali bek tengah di awal karirnya. Di usia produktifnya, Milner lebih sering bermain sebagai pemain sayap, tetapi ketika bergabung dengan Liverpool, Milner lebih sering terlihat sebagai bek tengah ataupun gelandang tengah.
Pada akhir 2014, Yorkshireman bahkan menghabiskan satu pertandingan penuh sebagai satu-satunya penyerang tengah Manchester City.
Maka pemain utilitas (versatile) atau serbaguna adalah solusi yang sering digunakan manajer untuk menutupi masalah cedera tersebut. Di dalam dunia sepak bola, ada pemain yang bisa bermain lebih dari satu posisi seperti James Milner, Philip Lahm ataupun Javier Zanetti. Tapi, apakah hanya 3 pemain tersebut yang mampu bermain di berbagai lini? tentu tidak, nyatanya ada setidaknya 15 pemain utilitas yang bisa melakukan tugasnya dengan baik atau yang terbaik, berikut ulasannya:
BACA FEATURE LAINNYA
10 Transfer Bernilai Pengkhianatan Paling Menggemparkan
10 Transfer Bernilai Pengkhianatan Paling Menggemparkan
2.Cristian Ansaldi : RB, CB, LB, CM, RW, LW
Ansaldi mungkin adalah salah satu pemain belakang Argentina seperti kebanyakan yang bisa bermain di berbagai posisi sebagai full back. Ansaldi menghabiskan 9 tahun awal karirnya di Rusia dan Spanyol sebelum berkiprah di Italia bersama Torino.
BACA ANALISIS LAINNYA
Terungkap! Statistik De Gea vs Dean Henderson dalam 14 Indikator, Siapa Lebih Hebat?
Terungkap! Statistik De Gea vs Dean Henderson dalam 14 Indikator, Siapa Lebih Hebat?
3. Bastian Schweinsteiger : CB, CM, RW, AM, LW
Di awal karir pemenang Piala Dunia 2014 itu lebih sering bermain sebagai sayap untuk Bayern Muenchen. Baru setelah berjalan hampir 5 musim, suami dari Ana Ivanovic itu menjadi jenderal lapangan tengah Die Bayern dan mengasah keterampilan bertahannya selama bertahun-tahun.
4. Hamit Altintop : RB, CM, RW, AM, LW
Mantan gelandang Bayern lainnya, Hamit Altintop memang tidak sebagus Schweinsteiger, tetapi ia bisa dibilang lebih fleksibel di masa jayanya, bisa bermain mulai dari lini pertahanan sebagai bek sayap kemudian menjadi pemain tengah atau bagian terbaiknya ia bisa membantu lini serang sebagai attacking midfielder.
5. Emre Can: CB, LB, CM
Can menunjukkan kemampuan fleksibilitasnya ketika mengawali debut bersama Liverpool, dimana dirinya dalam beberapa pertandingan menunjukkan peran di lini pertahanan dan lini tengah.
Sepanjang karirnya, pemain Jerman tersebut pernah ditempatkan sebagai gelandang tengah, gelandang bertahan, gelandang serang, pemain sayap hingga bek tengah. Mantan pemain Liverpool dan Jerman, Dietmar Hamann menggambarkannya sebagai pemain yang "kuat secara fisik, pekerja keras dan berbakat secara teknik.”
6. Jeffrey Schlupp : CB, LB, CM, RW, LW, CF
Merupakan pemain jebolan akademi Leicester City, Schlupp mulai mendapat sorotan media berkat perannya dalam membantu The Foxes menjuarai Liga Premier musim 2015/16, dan tentu saja ia bermain sebagai pemain sayap. Namun dengan Crystal Palace sekarang, Schlupp lebih sering ditaruh sebagai seorang gelandang tengah dan beberapa kali juga dipasang sebagai bek tengah dan striker.
Pada ajang EFL Cup musim 2010/11, Schlupp yang dipinjamkan ke Brentford pada waktu itu dipasang sebagai penyerang menggantikan posisi Lewis Grabban.
7. Simone Pepe: CM, RW, AM, LW, CF
Salah satu pemain yang serba guna di Italia. Pepe mendapatkan sebuah julukan khusus di kota Turin dengan panggilan 'Speedy Pepe' di Juventus - tidak bisa berbuat banyak kecuali berlari, bekerja keras dan bermain di mana pun ia diperintahkan untuk bermain oleh manajer. Kualitasnya itu membuatnya berkarier cukup lama dengan mendapatkan 23 panggilan untuk timnas Italia.
8. Saul Niguez: CB, LB, CM, RW, LW
Sekarang banyak tim top Eropa yang sangat meminati gelandang Atletico Madrid tersebut dalam beberapa tahun terakhir, dan kepandaian pemain Spanyol itu dalam mengendalikan lini pertahanan dan lini tengah mungkin ada hubungannya dengan itu.
9. Dirk Kuyt: RWB, RW, AM, LW, CF
Dirk Kuyt terbilang adalah tipikel pemain yang sulit ditemukan di masa seperti sekarang karena fleksibilitasnya dalam hal menyerang.
Seorang pemain yang memulai kariernya sebagai winger, Kuyt kemudian dipasang sebagai striker ketika bermain untuk Liverpool. Namun setelah kurang lebih 20 tahun berkarier, Kuyt akhirnya dipasang sebagai bek sayap untuk timnas Belanda oleh Louis van Gaal.
10. Philipp Lahm: RB, LB, CM, RW
Jerman sepertinya memang memiliki banyak stok pemain utilitas dengan mantan kapten Jerman dan Bayern Muenchen, Philipp Lahm masuk dalam daftar ini. Lebih sering ditempatkan sebagai bek sayap kiri, Lahm dipasang oleh Pep Guardiola menjadi seorang gelandang bertahan yang cukup banyak mengejutkan banyak pihak.
11.Gonzalo Castro: RB, LB, CM, RW, AM, LW
Memulai karirnya bersama Stuttgart, seorang gelandang Jerman berdarah Spanyol itu umumnya bermain sebagai bek kanan atau gelandang tengah, tetapi perlahan tapi pasti, dirinya hampir dimainkan dalam berbagai posisi di lapangan kecuali kiper.
Bersama Leverkusen dimusim 2014/15, Gonzalo bermain sebagai penyerang ketika melawan Hamburg dan ketika bermain untuk Dortmund di bawah Thomas Tuchel, dirinya sering diplot sebagai gelandang tengah bersama Julian Weigl.
12.Adriano: RB, LB, CM, RW, LW
Bek sayap asal Brazil Adriano menghabiskan enam musim di Barcelona, sebagian besar ia habiskan sebagai bek kiri untuk Blaugrana. Sebelum bergabung dengan Athletico Paranaense, Adriano pernah bermain untuk Besiktas dalam beberapa musim dan pada pada musim 2018/19, dirinya pernah dimainkan sebagai sayap kiri, bek kiri, lalu bek kanan.
13.David Alaba: CB, LB, CM, LW
Seperti seniornya, Philipp Lahm, bek Bayern asal Austria itu senang dipindah-pindah dari bek sayap, lalu winger, kemudian gelandang tengah dan terakhir di bawah Hansi Flick, ia ditaruh sebagai bek tengah bersama Niklas Sule
14.Javier Zanetti: RB, CB, LB, CM, RW, LW
Ada satu miliar alasan untuk mencintai Javier Zanetti, salah satunya adalah kemampuan beradaptasi pria Argentina itu di lapangan hijau. Memulai karirnya sebagai bek sayap kanan di Banfield, Zanetti yang bergabung dengan Inter Milan sejak tahun 1995 harus bergeser ke lini tengah ketika Douglas Maicon hadir di musim 2006/07. Selama 20 tahun sisa kariernya, Zanetti banyak melalukan role play sebagai pemain tengah, bek tengah dan di pertandingan terakhirnya (18 Mei 2014), dirinya kembali lagi bermain sebagai bek sayap kanan.
15.James Milner: RB, LB, CM, RW, AM, LW, CF
James Milner telah bermain di mana-mana di lapangan kecuali bek tengah di awal karirnya. Di usia produktifnya, Milner lebih sering bermain sebagai pemain sayap, tetapi ketika bergabung dengan Liverpool, Milner lebih sering terlihat sebagai bek tengah ataupun gelandang tengah.
Pada akhir 2014, Yorkshireman bahkan menghabiskan satu pertandingan penuh sebagai satu-satunya penyerang tengah Manchester City.