Mereka juga korban yg butuh keadilan bukan?
Tragedi Kanjuruhan sudah berlalu berminggu-minggu, tapi kejadian seputar kericuhan besar yang menelan ratusan korban jiwa dan ribuan penyintas itu terus melekat dalam ingatan. Kita yang menyaksikan dari potongan video saja sudah cukup ngeri membayangkan suasana yang terjadi.

Apalagi dengan para pemain yang merasakan langsung bagaimana mencekamnya kejadian yang berlangsung pada malam kesakitan Pancasila (1/10) lalu itu.

Dari sudut pandang Persebaya Surabaya yang bertandang ke markas Arema FC, laga Derbi Jawa Timur itu memang sudah diperkirakan sejak awal panas dan karena itu mereka sangat serius menyiapkan perangkat keamanan.

Di antaranya bekerja sama dengan pihak kepolisian Surabaya untuk mengawal mereka memakai mobil dinas lapis baja jenis barakuda.

Tidak cuma itu, dari samping kiri kanan bahu jalan Persebaya Surabaya juga dikawal motor patroli. Pengawalan ketat itu berjalan lancar saat keberangkatan menuju Stadion Kanjuruhan, namun hal berbeda dirasakan saat Persebaya Surabaya menuju jalan pulang.

Mereka sempat tertahan lantaran oknum suporter Arema FC meluapkan kemarahan dengan melempari apa-apa yang dipegang dan segala yang bisa dijangkau.

Momen-momen itu makin dramatis ketika diberi efek suara, momen tersebut bisa disaksikan lengkap di YouTube #Offisial Persebaya atau cuplikannya bisa dilihat di akun Instagram @offisialpersebaya



Laga itu sendiri dimenangkan oleh Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 namun imbas Tragedi Kanjuruhan tim besutan Aji Santoso menyadari bahwa tidak ada kemenangan yang seharga nyawa.