Kini, dinanti langkah konkretnya. Mundur misalnya..
Sejarah mencatat, sejak awal, keputusan menunjuk Qatar sebagai negara tuan rumah turnamen sudah bermasalah. Saat bidding, Qatar terbukti memberikan suap kepada para petinggi FIFA.
Unik! Undang-undang Anti-Gerard Pique di Sepakbola Spanyol
Dalam pernyataan Professional Footballers Australia (PFA), mereka mengakui bahwa langkah-langkah telah diambil untuk memperbaiki kondisi tersebut, seperti penerapan upah minimum. Tapi, mereka berpendapat reformasi tersebut masih belum konsisten dan membutuhkan perbaikan.
Penjelasan Mengapa Barcelona Harus Tampil di Play-off Liga Europa
Pernyataan yang dibuat oleh para pemain Australia itu juga membahas tentang kriminalisasi pemerintah terhadap orang-orang LGBT. "Mengatasi masalah ini tidak mudah. Dan, kami tidak memiliki semua jawaban," kata mereka dalam video yang dirilis ke publik.
"Ini adalah hak dasar yang harus diberikan kepada semua dan akan memastikan kemajuan berkelanjutan di Qatar untuk menjadi warisan yang melampaui peluit akhir Piala Dunia 2022," bunyi pernyataan itu lagi.
"Menjelang Piala Dunia 2022, Football Australia dan PFA, terlibat dan melakukan konsultasi dengan para pemangku kepentingan termasuk FIFA, FIFPro, Organisasi Buruh Internasional, Amnesty International, Builders dan Woodworkers International, Konfederasi Serikat Buruh Internasional dan Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan tentang situasi di Qatar," bunyi pernyataan FFA.
FFA mengakui kemajuan yang dibuat di Qatar dan mendukung proposal PFA untuk mendirikan Pusat Pekerja Migran. "FFA juga telah bekerja erat dengan komunitas LGBT untuk terus memperkuat lingkungan inklusif dan ramah dalam permainan kami di seluruh Australia," lanjut pernyataan itu.
"Meski kami mengakui jaminan tingkat tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Qatar dan Presiden FIFA bahwa penggemar LGBT akan disambut dengan aman di Qatar, kami berharap keterbukaan ini dapat berlanjut setelah turnamen," tambah pernyataan itu.
Sebelum Australia, Denmark telah lebih dulu memprotes situasi HAM di Qatar. Itu mereka lakukan dengan meluncurkan jersey satu warna dengan logo dan tulisan yang disamarkan. Itu dilakukan untuk memastikan aktivitas komersial atau perjalanan yang mempromosikan Qatar diminimalkan.
Ada lagi rencana sembilan negara Eropa yang akan mengenakan ban kapten bertuliskan "One Love" untuk memprotes perlakuan Qatar kepada LGBT.
Australia will still take part in the World Cup in Qatar 2022. pic.twitter.com/KIZ1sx6fHn
— ?????? ??? (@RichieLumLTB) October 27, 2022