Ada banyak gol indah yang bisa raih Puskas Award di liga medioker. Ini contohnya..
Setiap tahun, FIFA akan memberikan Puskas Award kepada pencetak gol terbaik dari seluruh dunia. Biasanya dari liga-liga papan atas dari berbagai negara. Tapi, tidak jarang juga di pertandingan yang tidak terlalu bergengsi. Sebab, inti dari penghargaan ini adalah gol indah.

Terkait hal ini, sebuah gol luar biasa baru saja dihasilkan dalam pertandingan kasta keempat di Belgia antara KVK Avelgem B melawan KSV De Ruiter. Banyak warganet menyarankan FIFA memilih gol ini sebagai pemenang Puskas Award 2022.
Pemain yang dimaksud adalah Jens Verhellen. Dia merupakan full back yang bermain untuk KVK Avelgem B. dalam tayangan video yang viral selama berhari-hari, tampak dia berusaha memotong bola umpan lawan. Posisinya ada di dekat gari tengah lapangan di sisi sayap.

Awalnya, Jens Verhellen  berlari ke arah bola. Lalu, pemuda berusia 24 tahun itu menyepak bola sekeras yang dia bisa lakukan dari jarak yang cukup jauh, sekitar 40 meter.
Yang benar-benar membuat takjub para penonton pertandingan sore itu terkejut adalah fakta bahwa bola menukik tajam, berbelok ekstrim, dan entah bagaimana menemukan sudut kiri atas gawang KSV De Ruiter. Itu sebuah gol yang tak disangka-sangka. Bahkan, oleh Jens Verhellen sendiri, yang sebenarnya berbalik arah setelah melalukan sepakan.
Rekaman gol indah tersebut  telah dilihat jutaan kali di Twitter dan disebarkan ke berbagai platform media sosial lain seperti Facebook, TikTok, Instagram, hingga Youtube.

"Dia bisa mencobanya ribuan kali dan itu tidak akan pernah terjadi lagi," kata salah satu pengguna Twitter. Ada juga yang menulis: "Itu mungkin gol terbaik yang pernah dicetak". Yang ketiga menulis: "Itu mungkin gol terbaik yang pernah saya lihat".
Setelah video itu viral, salah satu media di Belgia, Nieuwsblad, mencoba mencari dan menghubungi Jens Verhellen. Mereka menayakan apa yang sebenarnya terjadi pada saat gol itu lahir. Apalagi, skor akhirnya menunjukkan KVK Avelgem B menang 3-0.

"Kami baru saja melakukan tendangan sudut dan lawan melakukan serangan balik. Tim kami belum terorganisasi. Saya bek kanan. Jadi, saya menendang bola itu sehingga kami punya waktu untuk memposisikan diri dengan baik," kata Jens Verhellen membuka pembicaraan.
"Tiba-tiba, semua orang mulai bersorak. Jadi, (saya) tidak (tahu). Saya benar-benar tidak berharap mencetak gol itu. Terakhir kali saya mencetak gol adalah empat tahun lalu," tambah Jens Verhellen.