Salah satu penyebabnya pernah utang makanan...
Sekitar 6.000 fans atau pendukung Argentina tidak akan diizinkan memasuki stadion Piala Dunia 2022 di Qatar. Para pendukung Argentina yang dilarang hadir ke Piala Dunia 2022 di Qatar, pernah terlibat kasus kekerasan dan berutang makanan.

Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan antara Kementerian Keamanan Nasional Argentina dengan Kedutaan Qatar pada bulan Juni. Langkah ini untuk mencegah hooligan Argentina, atau pendukung garis keras yang kerap melakukan aksi kekerasan, menghadiri Piala Dunia.



Menteri Kehakiman dan Keamanan Kota Buenos Aires, Marcelo D'Alessandro mengatakan, di antara 6.000 orang Argentina yang dilarang memasuki stadion, sekitar 3.000 orang adalah "barrabrava" yang tidak diizinkan untuk menghadiri pertandingan liga lokal.

“Kami ingin membawa perdamaian kembali ke sepak bola dan kekerasan berada di luar stadion,” kata Marcelo D'Alessandro dalam sebuah wawancara di stasiun radio lokal dikutip Hallo Sportnews dari laman Nasdaq, Selasa (8/11/2022).

Dia menjelaskan, fans yang dilarang hadir ke Piala Dunia di Qatar karena tergabung dalam barras (penggemar kekerasan), yang kerap melakukan tindakan kekerasan. Termasuk juga asosiasi terlarang seperti "trapitos" (bisnis jalanan yang dilarang).

Untuk melakukan kontrol di Qatar, pejabat tersebut mengatakan bahwa seperti dilakukan pada di Piala Dunia sebelumnya, delegasi dari berbagai badan kepolisian (negara) akan dikirim untuk bekerja sama dengan otoritas keamanan Qatar.