Gara-gara isu di luar olahraga, gaung Piala Dunia 2022 seperti tak terdengar..
Beberapa minggu sebelum turnamen, gaung Piala Dunia 2022 di seluruh dunia kurang terdengar. Isu-isu HAM, LGBT, dan banyak hal lain ternyata lebih dominan dibanding sepakbola. Jadi, Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) meminta empat anggotanya fokus ke lapangan.
Pada turnamen di Qatar tahun ini, CONMEBOL hanya sanggup mengirimkan empat wakil dari kemungkinan lima. Mereka adalah Argentina, Brasil, Ekuador, dan Uruguay. Sementara Peru kandas di play-off dari Australia.
Meski hanya mengirim empat wakil, CONMEBOL sangat diunggulkan mengirim satu atau dua negara anggotanya ke final Piala Dunia 2022. Para petinggi CONMEBOL kemudian meminta dukungan dari enam anggota lain yang gagal lolos untuk mendukung perjuangan Argentina, Brasil, Ekuador, dan Uruguay.
Selain itu, merespons surat FIFA soal kemeriahan turnamen, CONMEBOL meminta seluruh anggota fokus membahas sepakbola, dibanding isu-isu lain seperti HAM atau LGBT.
"CONMEBOL dan sepuluh asosiasi anggotanya bergabung dalam seruan persatuan sepakbola dunia untuk mendukung Piala Dunia 2022. Sebuah negara yang ingin menunjukkan keramahan dan kehangatannya, tempat olahraga yang megah dan 32 tim yang siap dengan potensi terbesar mereka. Mereka memastikan turnamen yang pasti akan tercatat dalam sejarah," bunyi pernyataan resmi CONMEBOL di situsnya.
"Beberapa kali dalam sejarah, masyarakat manusia saat ini membutuhkan pesan yang kuat dari olahraga pada umumnya dan sepakbola, yang paling populer di antara mereka pada khususnya," lanjut pernyataan itu.
"Pesan ini sangat kuat karena bersifat universal, jauh melampaui perselisihan politik atau ideologis, perselisihan sementara dan konfrontasi sesekali. Ini adalah pesan yang penuh dengan optimisme, toleransi, inklusi, keragaman, persatuan," beber CONMEBOL.
"Piala Dunia 2022 adalah kesempatan terbaik untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai sepakbola. Karena ruang lingkupnya, prestise dan tradisinya, Piala Dunia melipatgandakan dampak positif dari nilai-nilai ini," bunyi pernyataan lanjutan CONMEBOL.
"Ini terutama terjadi pada generasi baru, pada anak perempuan, anak laki-laki dan orang muda, yang berharap dan mencari agar sepakbola tidak ternoda atau terdistorsi dengan visi yang bias atau parsial," tambah CONMEBOL.
"Mari kita buka kesadaran untuk nilai-nilai itu, upaya sebagai jalan menuju peningkatan diri, artikulasi bakat individu dan kerja tim, menghormati saingan, kompetisi dengan kesetiaan, dan biarkan mereka menjadi protagonis selama Piala Dunia Qatar 2022 ini," lanjut pernyataa itu.
"Waktunya telah tiba untuk meninggalkan kontroversi di belakang dan menghargai serta menikmati pesta yang ditunggu-tunggu oleh seluruh orang. Biarkan bola mulai bergulir untuk membawa kegembiraan dan emosi bagi semua orang!" tutup pernyataan CONMEBOL.
Pada turnamen di Qatar tahun ini, CONMEBOL hanya sanggup mengirimkan empat wakil dari kemungkinan lima. Mereka adalah Argentina, Brasil, Ekuador, dan Uruguay. Sementara Peru kandas di play-off dari Australia.
BACA ANALISIS LAINNYA
Unik! Pelatih Asal Irak ini Jagokan Maroko di Piala Dunia 2022
Unik! Pelatih Asal Irak ini Jagokan Maroko di Piala Dunia 2022
"Pesan ini sangat kuat karena bersifat universal, jauh melampaui perselisihan politik atau ideologis, perselisihan sementara dan konfrontasi sesekali. Ini adalah pesan yang penuh dengan optimisme, toleransi, inklusi, keragaman, persatuan," beber CONMEBOL.
BACA VIRAL LAINNYA
Gokil! Tendangan Pemain Real Madrid Terbang ke Apartemen di Luar Stadion
Gokil! Tendangan Pemain Real Madrid Terbang ke Apartemen di Luar Stadion
"Ini terutama terjadi pada generasi baru, pada anak perempuan, anak laki-laki dan orang muda, yang berharap dan mencari agar sepakbola tidak ternoda atau terdistorsi dengan visi yang bias atau parsial," tambah CONMEBOL.
"Waktunya telah tiba untuk meninggalkan kontroversi di belakang dan menghargai serta menikmati pesta yang ditunggu-tunggu oleh seluruh orang. Biarkan bola mulai bergulir untuk membawa kegembiraan dan emosi bagi semua orang!" tutup pernyataan CONMEBOL.