Sebuah keputusan yang antimainstream. Apa alasannya?
Musim ini, AS Roma memiliki pemain berusia 18 tahun bernama Cristian Volpato. Gelandang berbakat itu lahir dan besar di Sydney, Australia. Tapi, kedua orang tuanya berasal dari Italia yang pindah ke Negeri Kanguru saat Cristian Volpato belum dipikirkan kelahirannya.
Resmi Diteken Presiden Jokowi, Naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh Beres
Pelatih The Socceroos, Graham Arnold, menyatakan sebenarnya sangat ingin memasukkan nama Cristian Volpato. Tapi, dirinya harus gigit jari menerima penolakan.
Timnas U-20 Masih Takut dengan Postur Lawan, STY: Kami Perbaiki Tahap demi Tahap
"Dan, dia kembali tadi malam (sebelum pengumuman), dan menolak tawaran untuk datang serta bermain bersama Australia di Piala Dunia 2022. Itulah keputusannya," tambah sang nakhoda.
Far too many Australians having their say on what Cristian Volpato should & could have done, without knowing the boy or his situation. The notion that he doesn’t deserve to play for Australia, if he doesn’t already know what he wants is completely unfair.
— Adriano Del Monte (@adriandelmonte) November 8, 2022
He’s 18! Give him time. pic.twitter.com/rlGB8ICXos
Meski ditolak, Graham Arnold tetap positif tentang masa depan Cristian Volpato sebagai pemain The Socceroos. Dia yakin, pada akhirnya Cristian Volpato akan berubah pikiran karena masuk ke skuad Italia tidak mudah.
"Cristian adalah anak yang hebat. Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi anak itu untuk dibuat dan dia memiliki orang-orang di sekitarnya yang telah memberinya nasihat. Dia ingin membuat keputusan besar ini ketika ada dua negara yang bisa dia bela di Australia dan Italia," ungkap Graham Arnold.
"Dia membuat keputusan itu dan dia menolak kesempatan kami untuk datang dan bermain untuk Australia di Piala Dunia kali. Itu tidak berarti bahwa dia tidak akan melakukan itu di masa depan," pungkas Graham Arnold.
Been saying it.
— Lupo TV (@LupoTVofficial) June 24, 2022
Cristian Volpato is THE future. pic.twitter.com/6HFD27jGNi