Mantan presiden FIFA yang mengungkapkan hal ini..
Belum lama ini, Sepp Blatter membuka sebuah rahasia lama terkait penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Pria asal Swiss mengaku menyesal.
Ada Masalah Apa? Gareth Bale Tak Bisa Main Lawan Inggris di Piala Dunia 2022
Sepp Blatter juga menyangkal adanya suap terkait penunjukkan Qatar, meski bukti di pengadilan menyatakan sebaliknya. Justru, dia menyebut ada lobi politik tingkat tinggi dari pemimpin di sebuah negara besar Eropa.
Cara Febri Haryadi Menjaga Mood Selama Jeda Kompetisi
"Platini mengatakan kepada saya bahwa dia telah diundang ke Istana Champ Elysee, tempat Presiden Prancis (Nicolas) Sarkozy baru saja makan siang dengan Putra Mahkota Qatar. Sarkozy berkata kepada Platini: 'Lihat apa yang anda dan rekan anda dari UEFA dapat lakukan untuk Qatar ketika Piala Dunia diberikan'. Saya kemudian bertanya kepadanya," ungkap Sepp Blatter.
Cerita Sepp Blatter ini pernah diselidiki sebelumnya. Saat itu, Michel Platini diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan proses penawaran tuan rumah Piala Dunia 2022. Mantan pemain Prancis itu mengakui bahwa pertemuan dengan Nicolas Sarkozy memang terjadi. Tapi, menyangkal bahwa suaranya terpengaruh.
Selain Michel Platini dan Nicolas Sarkozy, Sepp Blatter juga menyerang penggantinya di FIFA, Gianni Infantino. Dia mengkritik mantan Sekjen UEFA yang pindah dari Swiss ke Qatar setahun sebelum Piala Dunia 2022.
"Yang saya heran, mengapa Presiden FIFA tinggal di Qatar? Dia tidak bisa menjadi ketua panitia lokal Piala Dunia. Itu bukan pekerjaannya. Ada dua panitia penyelenggara untuk ini. Satu lokal dan satu dari FIFA," kata Sepp Blatter.
"Presiden FIFA harus memiliki pengawasan tertinggi. Contoh: ada usulan untuk menyiapkan dana bagi para pekerja yang meninggal dan yang ditinggalkan. Qatar mengatakan tidak. Apa yang harus dikatakan FIFA jika presiden mereka berada di kapal yang sama dengan Qatar?" ungkap Sepp Blatter.
FIFA dibawah Gianni Infantino sebenarnya telah menyatakan prioritas untuk meningkatkan transparansi dalam semua kebijakan FIFA. Tapi, Sepp Blatter tidak percaya. "Dia orang yang tidak sopan bagi saya," pungkas Sepp Blatter.
Sepp Blatter: "The 2022 World Cup was supposed to go to USA. A week before the FIFA convention Platini called me that he had just spoken with the French president Sarkozy, who told him to vote Qatar. 6 months later Qatar bought fighter jets from France for $14.6 billion"
— Football Social Daily (@FSDPod) November 8, 2022
Well ? pic.twitter.com/M5a3aAkhLO